Muhammad Gunawan Yasni, SE. Ak, MM., CIFA, FIIS

Corporate Social Responsibility Corporate Data Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2014 Annual Report 37 No. 001BRISDPS01 2015 Tentang Ketaatan Terhadap Prinsip Syariah Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2014 Menunjuk Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1133PBI2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, PBI No. 113PBI2009, Tentang Bank Umum Syariah, serta Surat Edaran SE BI No. 819DPbS2006, tentang Pedoman Pengawasan Syariah dan dan Tata Cara Pelaporan Hasil Pengawasan bagi Dewan Pengawas Syariah, dan setelah melakukan pengawasan dan pengamatan atas: 1. Pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan oleh PT Bank BRISyariah; 2. Pelaksanaan operasional PT Bank BRISyariah; 3. Laporan Keuangan PT Bank BRISyariah untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. No. 001BRISDPS01 2015 Subject Compliance to Sharia Principles For The Year Ended 31 December 2014 Referring to Bank Indonesia Regulation PBI No. 1133PBI2009 on the Implementation of Good Corporate Governance for Sharia Commercial Banks and Sharia Business Units, PBI No. 113 PBI2009, on Sharia Commercial Banks, and the Circular SE BI No.819DPbS2006, on the Sharia Supervisory Guidelines and Procedures for Reporting and Monitoring Results for Sharia Supervisory Board, and after conducting supervision and observation of: 1. Operational and product guidelines issued by PT Bank BRISyariah; 2. The operations of PT Bank BRISyariah; 3. Financial Statements of PT Bank BRISyariah for the year ended 31 December 2014.

1. Prof. Dr. KH. Didin Haidhuddin, MSc

Ketua Chairman

2. Muhammad Gunawan Yasni, SE. Ak, MM., CIFA, FIIS

Anggota Member 1. 2. Tanggung Jawab Sosial Perushaan Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian BRI Syariah 38 Maka Dewan Pengawas Syariah dengan ini memberikan opini sebagai berikut: 1. Pedoman operasional dan produk yang meliputi penghimpunan dan penyaluran dana PT Bank BRISyariah telah sesuai dengan Fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI serta Opini-opini Dewan Pengawas Syariah PT Bank BRISyariah; 2. Pelaksanaan operasional PT Bank BRISyariah telah sesuai dengan Fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI serta Opini-opini Dewan Pengawas Syariah PT Bank BRISyariah; 3. Laporan Keuangan PT Bank BRISyariah yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip Syariah. 4. Opini ini diberikan dengan asumsi bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada Dewan Pengawas Syariah adalah benar dan lengkap. 5, Opini ini dapat berubah apabila terdapat hal-hal atau kondisi yang berubah atau dokumen-dokumen yang disampaikan tidak benar atau ada informasi material yang belum disampaikan. 6. Penanggung jawaban opini ini terbatas pada copy dokumen yang disampaikan kepada Dewan Pengawas Syariah. The Sharia Supervisory Board herewith submits the following opinions: 1. Guidelines for the operations and products covering the mobilization and distribution of funds of PT Bank BRISyariah have conformed to the Advices of the National Sharia Council – Indonesian Council of Ulama DSN-MUI as well as the opinions of Sharia Supervisory Board of PT Bank BRI Syariah. 2. The operation of PT Bank BRISyariah has complied with the Advices of the National Sharia Council – Indonesian Council of Ulama DSN-MUI as well as opinions of the Sharia Supervisory Board of PT Bank BRISyariah, 3. Financial Statements of PT Bank BRISyariah ended 31 December 2014 has been prepared and presented according to the Sharia Principles. 4. The opinion is submitted, assuming that the documents presented to the Sharia Supervisory Board are correctt and complete 5. The opinion may change in case of discrepancies or data submitted in the documents are proven incorrect or there is a material information not submitted 6. The accountability to the opinion is limited to the copy of documents submitted to the Sharia Supervisory Board Opini Dewan Pengawas Syariah Opinion of the Sharia Supervisory Board Corporate Social Responsibility Corporate Data Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2014 Annual Report 39 Demikian opini ini disampaikan, semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita ke jalan yang lurus dan memberi kita kekuatan untuk melaksanakan syariat lslam dengan istiqamah, Amin. In witness thereof, this opinion is submitted, hoping that Allah SWT would always guide us to walk through the right corridor and give us strength to carry out Islamic principles with all His righteousness, Amin. Jakarta, 20 Januari 2015 DEWAN PENGAWAS SYARIAH PT BANK BRISYARIAH Prof. DR.H. Didin Haidhuddin, M.Sc. Ketua Chairman Muhammad Gunawan Yasni, SE.Ak.MM Anggota Member Tanggung Jawab Sosial Perushaan Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian BRI Syariah 40 Pembahasan dan Analisa Manajemen Management’s Discussion and Analysis Corporate Social Responsibility Corporate Data Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2014 Annual Report 41 Tanggung Jawab Sosial Perushaan Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian BRI Syariah 42 Kondisi ekonomi mikro secara global yang masih cenderung melambat, secara tidak langsung memberikan pengaruh terhadap perekonomian nasional. Imbas dari situasi global tersebut, nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,43 dibandingkan tahun sebelumnya. The global micro-economic condition which remains to slow down indirectly provides impact on the national economy. The impact of this global situation, the value of Indonesia’s export decreased by 3.43 over the previous year. TINJAUAN BISNIS PERBANKAN Perekonomian Indonesia Pada tahun 2014, kondisi perekonomian global cenderung masih mengalami perlambatan. Pertumbuhan ekonomi China seperti dicatatan National Bureau of Statistics of China, sebesar 7,4 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumya yang 7,7. China sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia mampu memberikan dampak yang signiikan terhadap perekonomian global. Indonesia yang menganut sistem perekonomian terbuka, tentu tak bisa menghindari dinamika global, sehingga ikut terkena imbas oleh situasi perekonomian dunia tersebut. Salah satu indikasinya, selama tahun 2014, secara kumulatif nilai ekspor Indonesia mengalami penurunan sebesar 3,43 dibandingkan tahun sebelumnya. Khusus ekspor non-migas, turunnya mencapai 2,64. Melemahnya ekspor ini berimplikasi terhadap neraca perdagangan, sehingga mengalami deisit. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 pun ikut mengalami tekanan. Badan Pusat Statistik BPS mencatat bahwa pertumbuhannya hanya 5,02 year on year, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang 5,78. BPS juga mengungkapkan bahwa laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebagai salah satu faktor pembentuk PDB, pada tahun BANKING BUSINESS OVERVIEW Indonesian Economy In 2014, the global economic condition remained to slowdown. As recorded by the National Bureau of Statistics of China, China’s economic growth was 7.4, namely lower than the previous year of 7.7. China as one of the country with the largest economy in the world is capable of providing a signiicant impact on the global economy. Indonesia, which adopts a system of open economy, of course was not able to avoid the global dynamics, thus was also afected by the world economic situation. One indication, during 2014, the cumulative value of the Indonesian export decreased by 3.43 compared to the previous year. Particularly for non-oil export, the decline reached 2.64. The weakening of export provided implications to the balance of trade, thus experiencing a deicit. Indonesia’s economic growth in 2014 became under pressure. The Central Statistics Agency BPS noted that growth only reached 5.02 year on year, lower than the growth in 2013 which reached 5.78. BPS also revealed that the growth of household consumption as one of the determining factors of GDP, in 2014 also experienced a correction, Tinjauan Bisnis Business Review Corporate Social Responsibility Corporate Data Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2014 Annual Report 43 Tinjauan Bisnis Business Review 2014 juga mengalami koreksi, menjadi hanya 5,14. Sedangkan pada tahun 2013 sebesar 5,28. Menjelang berakhirnya tahun 2014 juga diwarnai dengan kenaikan suku bunga acuan BI rate sebesar 25 basis poin, dari 7,50 menjadi 7,75. Kenaikan suku bunga ini merupakan respon yang diambil oleh Bank Indonesia untuk menahan laju inlasi, salah satunya akibat kenaikan harga bahan bakar minyak. Walaupun begitu, sepanjang tahun 2014, inlasi akhirnya masih tetap tinggi, yaitu 8,36 year on year. Posisi nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat juga masih lemah. Pemerintah melalui APBN Perubahan 2014 menetapkan kurs rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp11.600. Namun realisasinya, nilai rupiah jauh lebih lemah dari target tersebut. Bank Indonesia mencatat bahwa rata-rata kurs sebesar Rp11.878 per Dollar AS. Bisnis Perbankan Kondisi ekonomi secara makro yang terjadi di tingkat global maupun nasional memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap industri keuangan. Respon Bank Indonesia terhadap tingginya inlasi dan melemahnya kurs Rupiah terhadap dolar AS dengan menaikkan suku bunga acuan pada akhir tahun, berpotensi memberikan dampak negatif terhadap pergerakan suku bunga perbankan. Bagi industri perbankan, kondisi itu berpotensi menurukan pendapatan mengingat net interest margin makin menipis. Sementara bagi konsumen, kenaikan suku bunga berpotensi menurunkan tingkat permintaan pembiayaan ritel maupun konsumsi. Hal itu terlihat pada hasil survei perbankan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Survei yang dilakukan terhadap sejumlah bank umum yang menguasai pangsa pasar perbankan sebesar 80 itu mengungkapkan terjadinya perlambatan pada pertumbuhan pembiayaan. becoming only 5.14. While in the year 2013 it reached 5.28. The end of 2014 was also marked by the rise of BI interest rate by 25 basis points, from 7.50 to 7.75. The increase of interest rate was a response taken by Bank Indonesia to curb inlation, among others due to the increase of fuel oil price. However, throughout 2014, inlation remained high, namely 8.36 year on year. The position of Rupiah against the US Dollar also remained weak. The Government through the amendment of the State Budget in 2014 set the exchange rate of Rupiah against the US Dollar in the level of Rp11,600 per US Dollar. However in realization, Rupiah was much weaker than the target. Bank Indonesia noted that the average exchange rate of Rupiah against the US Dollar was Rp11,878 per US Dollar. Banking Business The global and national macro-economic conditions provided impacts, either directly or indirectly to the inancial industry. Bank Indonesia’s response to the high inlation and the weakening of the Rupiah exchange rate against the US Dollar by raising interest rate at the end of the year, potentially provided negative impact, namely the movement in bank interest rates. For the banking industry, this condition provided the potential to lower income considering the net interest margin was decreasing. As for the customers, the rise in interest rates could potentially reduce the level of retail inancing demand and consumption. This is shown in the result of the banking survey conducted by Bank Indonesia. The survey was conducted to a number of commercial banks dominating 80 of the banking market share and revealed the slowdown in inancing growth. Tanggung Jawab Sosial Perushaan Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian BRI Syariah 44 Hasil survei menyebutkan, pada Triwulan III- 2014, melambatnya pertumbuhan pembiayaan disebabkan oleh rendahnya permintaan pembiayaan dari nasabah, kenaikan suku bunga, serta meningkatnya risiko pemberian pembiayaan. Pada triwulan berikutnya, responden juga memperkirakan masih terjadi kondisi yang sama. Kemudian, masih tingginya inlasi membuat daya beli masyarakat juga ikut melemah. Akibat terjadinya penurunan pada konsumsi rumah tangga, pembiayaan konsumsi yang secara cepat memberikan keuntungan bagi perbankan juga berpotensi ikut tertekan. Tantangan yang dihadapi di sektor keuangan tersebut juga terjadi pada industri umumnya. Hal itu ditunjukan oleh hasil survei dunia usaha yang dilakukan Bank Indonesia bersama BPS. Pada kuartal akhir tahun 2014, optimisme dunia usaha terhadap situasi ekonomi mengalami penurunan. Hal itu ditunjukan melalui Indeks Tendensi Bisnis yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya pada tahun yang sama, yaitu dari 107,24 menjadi 104,07. Inilah beragam tantangan yang dihadapi oleh Perseroan sepanjang tahun 2014. The result of the survey mentions, in the third quarter of 2014, the slowdown of inancing growth was caused by the lower inancing demand from customers, the rise of interest rate and increased inancing risk. In the next quarter, the respondents predicted the same condition will occur. Moreover, the high inlation caused the weakening of purchasing power. Due to the decline in household consumption, consumer loan which quickly provides advantages for the banks was also potentially under pressure. The challenges faced in the inancial sector also occurred in the industry in general. This is shown by the result of the business survey conducted by Bank Indonesia together with BPS. In the last quarter of 2014, the optimism of the business world to the economic situation declined. This is shown through the Business Tendency Index which decreased compared to the index in the previous quarter of the same year, namely from 107.24 to 104.07. Those are the variety of challenges faced by the Company throughout 2014. Tinjauan Bisnis Business Review Corporate Social Responsibility Corporate Data Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2014 Annual Report 45 Tinjauan Bisnis Business Review Setelah memasuki tahun kelima, kinerja segmen bisnis mikro Perusahaan terus menunjukan pertumbuhan yang cukup signiikan. Di awal tahun 2014, BRISyariah telah melakukan serangkaian aktivitas di segmen bisnis mikro sesuai dengan rencana bisnis tahun 2014. BRISyariah berkomitmen untuk selalu menyempurnakan proses bisnis serta meningkatkan produktivitas tenaga-tenaga penjualnya sebagai ujung tombak bisnis mikro. Dalam proses bisnis, BRISyariah telah memperbaharui sistem analisa pembiayaan berbasis teknologi informasi yang dikerjakan sendiri oleh tim IT Mikro Banking Group. Tujuan pelaksanaannya untuk memfasilitasi kebutuhan konsumen yang lebih kompleks seiring dengan ekspansi bisnis yang dilakukan. After entering its ifth year, the performance of the Company’s micro business segment continues to show signiicant growth. At the beginning of 2014, BRISyariah has conducted a series of activities in the micro business segment in accordance with the 2014 business plan. BRISyariah is committed to always enhance business processes as well as improve the productivity of its sales force workers as the frontliners of the micro business. In the business process, BRISyariah has updated its information technology based inancing analysis system which was solely performed by the IT team the Micro Banking Group. Its implementation purpose is to facilitate a more complex needs of the customers in line with the business expansion being conducted. Bisnis Mikro Micro Business Tanggung Jawab Sosial Perushaan Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian BRI Syariah 46 Tinjauan Bisnis Business Review Jaringan Layanan Strategi yang dilaksanakan dalam pengembangan bisnis mikro di BRISyariah adalah dengan senantiasa mempertahankan keunggulan bisnis pada segmen ini yaitu kecepatan, kemudahan, kenyamanan, keberlangsungan, dan tentu saja syar’i atau kesesuaian dengan syariah Islam. Dari sisi jaringan layanan juga diperluas hingga akhir tahun 2014 tercatat sebanyak 311 Unit Mikro Syariah yang tersebar di pelosok Indonesia. Jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang berjumlah 291 unit, berarti mengalami peningkatan sebesar 6,87. Pembiayaan Mikro Saat ini, Bisnis Mikro fokus secara konsisten pada aspek pembiayaan produktif. Sasaran nasabah pembiayaan adalah pedagang kebutuhan pokok dan pakaian serta barang dagangan lainnya, dengan program “Serbu Pasar Open Table”, yang masing-masing telah menyerap sekitar 75 dan 25 dari total pembiayaan mikro yang disalurkan. Perusahaan memiliki tiga skema pembiayaan untuk melayani segmen mikro, yakni Mikro 25, Mikro 75 dan Mikro 500 Sesuai dengan nama yang diberikan, Mikro 25 adalah produk pembiayaan yang memiliki plafon sampai dengan Rp25 juta, begitu pun seterusnya. Pada tahun 2014, fokus plafond pembiayaan berada pada kisaran Rp5 juta - Rp300 juta. Pada tahun 2014, total pembiayaan mikro yang disalurkan meningkat sebesar 31 dari Rp2,455 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp3,210 triliun pada tahun 2014, setelah sebelumnya juga mengalami peningkatan berturut-turut selama 4 tahun. Pencapaian target pembiayaan di tahun 2014 dapat melampaui target Perjanjian Rencana Bisnis Bank RBB 2014 sebesar 109. Network Services The strategy being pursued in the development of micro businesses in BRISyariah is to always maintain the business excellence in this segment, namely speed, ease, comfort, sustainability, and of course syar’i or conformity with Islamic law. From the network side service is also extended to the end of 2014, there were 311 units Sharia Micro spread across Indonesia. If compared with 2013 which amounted to 291 units, it is an increase of 6.87. Micro Financing Currently, Micro Business consistently focuses on the productive inancing aspect. The inancing customer target are merchants of basic necessities and clothes as well as other merchandises, with the “Serbu Pasar Open Table” program, which respectively absorbed about 75 and 25 of the total disbursed microinance. The Company has three inancing schemes to accomodate the micro segment, namely the Micro 25, Micro 75 and Micro 500. In accordance with the name, Micro 25 is a inancing product that has a limimt of up to Rp25 million, and so on. In 2014, the inancing limit focus is in the range of Rp5 million - Rp300 million. In 2014, the total of micro-inancing disbursed increased by 31 from Rp2.455 trillion in 2013 to Rp3.210 trillion in 2014, having previously also increased consecutively for four years. The inancing target achievement in 2014 was able to exceed the 2014 Bank Business Plan RBB target which amounted to 109. Pembiayaan Mikro BRISyariah iB Pembiayaan Mikro BRISyariah iB Corporate Social Responsibility Corporate Data Consolidated Financial Statements Laporan Tahunan 2014 Annual Report 47 Tinjauan Bisnis Business Review Dari sisi tingkat kesehatan aset, tingkat NPF Non Performing Financing segmen mikro berhasil dijaga dikisaran angka 2,4, dengan Repayment Rate tingkat kelancaran pembayaran angsuran masih diangka 95,3. Pendanaan Mikro Sepanjang tahun 2014, pendanaan mikro mencapai Rp1,09 triliun atau meningkat 41 dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp710,6 miliar. Penghimpunan dana di segmen mikro secara konsisten meningkat jika dibandingkan dengan pembiayaan yang disalurkan di tahun 2014. Hal ini ditujukan supaya UMS Unit Mikro Syariah dapat berdiri secara mandiri. Perusahaan menyadari potensi besar dari segmen mikro ini dan oleh sebab itu telah mempersiapkan berbagai inovasi produk agar dapat lebih melayani segmen ini di masa mendatang. Prospek 2015 Potensi BRISyariah untuk membantu usaha mikro dan kecil masih sangatlah besar, baik dari sisi pembiayaan maupun dari sisi pendanaan. Di sisi pembiayaan, Perusahaan menargetkan untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan mikro minimal sebesar 20 dari total pembiayaan yang disalurkan oleh BRISyariah. Sejalan dengan rencana pengembangan yang agresif, maka salah satu fokus kegiatan yang juga utama adalah monitoring, terutama dalam rangka mengontrol tingkat NPF Non Performing Financing. Kegiatan monitoring direncanakan akan lebih menggiatkan pendekatan persuasif terhadap nasabah dan selalu berupaya untuk mencari jalan keluar dengan musyawarah dan mufakat. In terms of assets soundness, the NPF Non Performing Financing level of the micro segment was successfully maintained in the 2.4 range, with a Repayment Rate level of installment luency still in the 95.3. Micro Funding Throughout 2014, micro funding reaches Rp1.09 trillion, an increase of 41 compared to 2013 which amounted to Rp710.6 billion. Funding in the micro segment has consistently increased compared to the inancing disbursed in 2014. It is intended so that the UMS Micro Sharia Unit will be able to stand independently. The company realizes the great potential of the micro segment and has prepared a variety of innovative products to better serve this segment in the future. 2015 Prospects The igures indicate that BRISyariah still has huge potential to assist micro and small businesses, both in funding and inancing. BRISyariah sets up the target to increase the contribution of micro inancing at minimum 20 of total inancing distributed. In line with the aggressive business development, hence one of the key focuses is monitoring especially in order to control and manage the level of NPF Non Performing Financing. Monitoring activity is planned to further encourage a persuasive approach to customers and to always try to ind solution in deliberation and consensus. Tanggung Jawab Sosial Perushaan Data Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian BRI Syariah 48 Tinjauan Bisnis Business Review Pendanaan Funding Sejak awal BRISyariah didirikan, produk pendanaan senantiasa memperlihatkan pertumbuhan yang baik. Hal ini terutama disebabkan oleh semakin sadarnya masyarakat Indonesia akan produk-produk berbasis syariah yang berhasil dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Perusahaan. Strategi Pengembangan

1. Kantor Layanan Syariah