GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-5
terbangun tahun 2014. Terlihat jelas pada Gambar 2.4 bahwa kecenderungan arah perkembangan pembangunan Kota Semarang
mengarah ke arah barat, timur dan selatan.
Sumber: Bappeda Kota Semarang, 2015
Gambar 2.4 Perubahan Lahan Terbangun di Kota Semarang
Tahun 1999 dengan Tahun 2014
Perkembangan pembangunan Kota Semarang yang mengarah ke barat, selatan dan timur juga salah satunya dipengaruhi posisi strategis Kota
Semarang yang berada di tengah-tengah rangkaian kawasan strategis pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yaitu KEDUNGSAPUR DAN
JOGLOSEMAR. Oleh karenanya, untuk mendukung dan mendorong aktivitas perkotaan di Kota Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa diwujudkan
dengan adanya kawasan PETAWANGI Peterongan-Tawang-Siliwangi. Kawasan PETAWANGI merupakan kawasan strategis yang disediakan
dengan tujuan pembukaan potensi investasi perdagangan, jasa, dan industri khususnya pada koridor Jalan Siliwangi
– Kawasan Pusat Kota – Jalan Kaligawe dan Jalan Majapahit.
2.1.1.3 Karakter Topografi
Kota Semarang yang terletak di bagian utara Provinsi Jawa Tengah memiliki kenampakan yang yang umumnya juga dimiliki oleh kota
kabupaten lain yang berada di Pulau Jawa. Umumnya, sebagian besar
= Lahan terbangun tahun 1999 = Lahan terbangun tahun 2014
Keterangan:
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-6
kenampakan geomorfologi Pulau Jawa terdiri dari dataran rendah di bagian utaranya, serta perbukitan dan pegunungan di bagian selatannya. Gambar
2.15 menjelaskan bahwa secara umum, Kota Semarang didominasi oleh dataran rendah khususnya pada bagian utaranya dan perbukitan di bagian
selatannya. Sama halnya dengan kenampakan morfologi Pulau Jawa, semakin mengarah ke selatan, morfologi Kota Semarang cenderung berupa
area perbukitan.
Sumber: Bappeda Kota Semarang, 2015
Gambar 2.5 Transek Ketinggian Kota Semarang
Secara topografis Kota Semarang terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah dan daerah pantai. Daerah pantai 65,22 wilayahnya adalah dataran
dengan kemiringan 25 dan 37,78 merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan 15-40. Kondisi lereng tanah Kota Semarang dibagi menjadi 4
jenis kelerengan yaitu : Lereng I 0-2 meliputi Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari,
Semarang Timur, Semarang Utara, Tugu, sebagian wilayah Kecamatan Tembalang, Banyumanik dan Mijen.
Lereng II 2-5 meliputi Kecamatan Semarang Barat, Semarang Selatan, Candisari, Gajahmungkur, Gunungpati dan Ngaliyan.
Lereng III 15-40 meliputi wilayah di sekitar Kaligarang dan Kali Kreo Kecamatan Gunungpati, sebagian wilayah kecamatan Mijen
daerah Wonoplumbon
dan sebagian
wilayah Kecamatan
Banyumanik dan Kecamatan Candisari.
P u l
Semarang Semarang
B A
A
B
Semarang
A B
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-7
Lereng IV 50 meliputi sebagian wilayah Kecamatan Banyumanik sebelah tenggara dan sebagian wilayah Kecamatan
Gunungpati terutama disekitar Kali Garang dan Kali Kripik. Berdasarkan data topografi Kota Semarang yang tercantum dalam
RTRW Kota Semarang 2011 – 2031, sebanyak 43,89 luasan wilayah Kota
Semarang memiliki kelerangan yang berkisar 0 – 2 hal ini dikarenakan
sebagian besar Kota Semarang merupakan dataran rendah dengan ketinggian 2.45 mdpl.
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2011
Gambar 2.6 Topografi Kota Semarang
Jika dirinci per kecamatan di Kota Semarang, kecamatan yang mayoritasnya merupakan dataran rendah diantara Kecamatan Pedurungan,
Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Barat dan Tugu. Sedangkan kecamatan yang memiliki area dengan
perpaduan morfologi dataran rendah dan perbukitan dimiliki oleh Kecamatan Mijen, Banyumanik, Gajahmungkur, Candisari, dan Tembalang. Sedangkan
kecamatan yang memiliki morfologi perpaduan antara perbukitan dengan pegunungan berada di Kecamatan Gunungpati dan sebagian kecil berada di
Banyumanik.
Tabel 2.1 Sebaran Topografi Kota Semarang
No. Kecamatan
Luas Ha 0 - 2
2- 15 15
– 25 25 – 40 40
1 Mijen
453,40 4.279,24
530,92 27,66
88,00 2
Gunungpati 342,05
3.724,41 1.549,75
219,39 305,38
3 Banyumanik
971,73 821,27
864,68 267,95
165,16 4
Gajah Mungkur 202,01
409,33 230,20
20,30 78,94
43,89 36,11
15,20 2,85
1,96
0 - 2 2- 15
15 – 25 25 – 40
40
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-8
No. Kecamatan
Luas Ha 0 - 2
2- 15 15
– 25 25 – 40 40
5 Semarang Selatan
505,67 82,98
25,21 -
- 6
Candisari 2,01
455,94 104,41
85,03 12,49
7 Tembalang
1.273,40 1.690,93
897,17 167,31
113,26 8
Pedurungan 2.198,63
- -
- -
9 Genuk
2.729,45 -
- -
- 10 Gayamsari
643,49 -
- -
- 11 Semarang Timur
561,73 -
- -
- 12 Semarang Utara
1.702,07 -
- -
- 13 Semarang Tengah
535,36 -
- -
- 14 Semarang Barat
1.687,10 297,47
189,73 36,13
- 15 Tugu
2,834,16 109,96
42,78 -
- 16 Ngaliyan
484,98 2.219,67
1.496,32 286,91
- Total
17.127,24 14.091,19 5,931.17
1.110,67 763,22
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2011
2.1.1.4 Struktur Geologi