Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

KERANGKA PENDANAAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-44 Berdasarkan pada tabel penutup defisit riil tabel 3.34 menunjukkan bahwa pada tahun 2012 dan tahun 2015 terjadi surplus dimana realisasi pendapatan daerah lebih besar dari belanja daerah dan pengeluaran pembiayaan. Namun apabila dilihat dari sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan pada tahun 2011 terjadi defisit dimana tercatat minus Rp. 32.273.209.618,-. Mulai tahun 2012 sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenanan terjadi surplus sampai dengan tahun 2015 dimana desifit anggaran ditutup dengan penerimaan pembiayaan dari SiLPA.

3.2.2.2 Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran

Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran tentang komposisi sisa lebih perhitungan anggaran. Dengan mengetahui SILPA realisasi anggaran periode sebelumnya, dapat diketahui kinerja APBD tahun sebelumnya yang lebih rasional dan terukur. Gambaran masa lalu terkait komposisi realisasi anggaran SiLPA Pemerintah Kota Semarang Tahun 2010-2015 tersaji di tabel 3.35. Dari tabel 3.35 terlihat bahwa realisasi SiLPA berasal dari beberapa komponen, seperti pelampauan pendapatan bersumber dari pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah; sisa penghematan belanja atau akibat lainnya; dan Kewajiban kepada Pihak Ketiga sampai dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan. Pelampauan Penerimaan PAD menunjukan angka positif dari tahun ke tahun.

3.2.2.3 Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan

Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Tabel 3.35 menyajikan data tentang realisasi SiLPA Kota Semarang tahun 2010-2015: KERANGKA PENDANAAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-45 Tabel 3.35. Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 N o Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1. Jumlah SILPA 195.198.550.840 207.718.808.732 635.457.569.772 912.721.021.842 1.073.208.844.976 1.194.348.650.680 a. Pelampauan Penerimaan PAD 13.338.762.150 74.505.107.477 111.732.893.593 147.052.380.506 247.086.523.493 94.528.521.459 b. Pelampauan Penerimaan Dana Perimbangan 19.417.034.791 27.906.537.211 60.235.199.118 28.539.823.243 8.136.297.279 36.057.692.326 c. Pelampauan Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 3.851.117.143 14.627.098.776 83.354.450.088 83.495.481.597 45.283.642.793 24.864.841.305 d. Sisa Penghematan Belanja Atau Akibat Lainnya 166.215.359.242 223.515.026.250 365.051.688.775 710.596.409.563 780.077.070.922 1.157.468.175.393 e. Pelampauan Penerimaan Pembiayaan - 77.105.221.160 - 33.238.772 7.458.024.158 46.455.320.409 f. Penghematan Pengeluaran Pembiayaan 78.511.800 83.334.600 15.083.338.198 83.334.647 83.334.647 125.258 Sumber: DPKAD Kota Semarang, 2010-2015 KERANGKA PENDANAAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-46 Tabel 3.36. Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Saldo Kas Neraca Daerah 202.376.026.624 217.378.783.110 644.108.071.333 922.751.717.344 1.086.300.120.262 1.206.953.761.696 Dikurangi : 2. Pendapatan Retribusi belum disetor 3.918.250 16.497.750 61.249.000 65.432.500 - - 3. Utang Perhitungan Pihak Ketiga 7.173.557.534 9.643.476.628 7.380.104.207 4.963.433.263 4.522.466.794 4.820.347.578 4. Dana BOS - - 1.209.148.354 5.001.829.739 8.568.808.492 7.784.763.438 Sisa Lebih Riil Pembiayaan Anggaran 195.198.550.840 207.718.808.732 635.457.569.772 912.721.021.842 1.073.208.844.976 1.194.348.650.680 Sumber: DPKAD Kota Semarang, 2010-2015 KERANGKA PENDANAAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-47 3.3 ANALISIS PROYEKSI APBD TAHUN 2016-2021 3.3.1 Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Semarang 2016-2021 Kemampuan keuangan daerah pemerintah Kota Semarang dalam kurun waktu 5 tahun kedepan untuk membiayai pembangunan dan memberikan pelayanan publik kepada masyarakat secara optimal, dirumuskan dengan mempertimbangkan data realisasi penerimaan pendapatan daerah tahun sebelumnya, serta data-data yang mempengaruhi penerimaan pendapatan daerah, antara lain : a Indikator ekonomi makro, mencakup:  Rata-Rata Inflasi Kota Semarang tahun 2010-2015 sebesar 5,7 pertahun  Rata-Rata Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang tahun 2010-2015 sebesar 6,11 pertahun b Kebijakan di bidang keuangan negara Proyeksi penerimaan pendapatan daerah Kota Semarang tahun 2016-2021 dirumuskan dengan mendasarkan pada evaluasi penerimaan pendapatan daerah tahun 2010-2015, serta mempertimbangan komponen pos penerimaan pendapatan yang bersumber dari Pemerintah Provinsi maupun Pusat. Penerimaan Pendapatan daerah sesuai dengan tren pertumbuhan rata-rata historis dengan tidak menyertakan tahun 2010, 2011,2012 yang mengalami pertumbuhan abnormal, sehingga data historis yang digunakan adalah 3 tiga tahun terakhir 2013, 2014, 2015. Rata-rata pertumbuhan penerimaan pendapatan daerah Kota Semarang Tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 10,54, dengan Pos Pendapatan Asli Daerah PAD mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 16,37, Pos Dana Perimbangan rata-rata sebesar 5,05 dan Pos Penerimaan Pendapatan Lain-lain yang sah rata-rata sebesar 12,22. Mendasarkan pada pertumbuhan rata-rata penerimaan pendapatan daerah 2013 sampai dengan 2015, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pendapatan di Kota Semarang maka penerimaan pendapatan daerah tahun 2016-2021 diproyeksikan akan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 9,30