Iklim Berinvestasi Keamanan dan Ketertiban

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-111 No Uraian Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 5. Puskesmas Keliling 37 37 37 37 37 37 buah 6. Posyandu yang ada 1.529 1.533 1.556 1.559 1.561 1.561 buah 7. Posyandu Aktif 1.529 1.055 1.150 1.202 1.214 1.214 buah 8. Apotik 369 381 403 406 401 401 buah 9. Laboratorium Kesehatan Swasta 30 30 30 32 30 30 buah 10. Klinik Spesialis 14 14 31 36 37 37 buah 11. Klinik 24 Jam 9 13 9 7 buah 12. Toko Obat 65 20 12 23 20 20 buah 13. BP Umum 51 139 72 80 83 83 buah 14. BP Gigi 8 24 25 25 8 8 buah 15. Dokter Umum Praktek Swasta 1.176 1.327 1.512 1.640 1.798 1.798 buah 16. Dokter Spesialis swasta 649 681 691 730 745 745 buah 17. Dokter gigi swasta 294 328 358 393 415 415 buah Sumber : Profil Kesehatan Kota Semarang, 2016

2.4.2.6 Iklim Berinvestasi

Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi perbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mendorong berkembangnya investasi antara lain kemudahan proses perijinan. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2.76 Perkembangan Investasi Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan 1. Jumlah Investor Dalam Negeri PMDN 2.966 3.529 2.741 2.866 4.405 4.405 Investor 2. Jumlah Investor Asing PMA 11 17 43 33 45 45 Investor 3. Jumlah Investasi 357,82 997,04 3.675,24 5.372,16 7.924,52 7.924,52 Milyar Rp. a Jumlah Investasi PMDN 150,63 437,34 1.554,97 4.129,10 5.332,51 5.332,51 MIlyar Rp. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-112 No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan b Jumlah Investasi PMA 207,19 559,70 2.120,27 1.243,06 2.592,01 2.592,01 Milyar Rp. Sumber : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Semarang data diolah, 2015

2.4.2.7 Keamanan dan Ketertiban

Kondisi keamanan dan ketertiban Kota Semarang relatif kondusif bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat maupun kegiatan investasi. Berbagai tindakan kejahatan kriminalitas, unjuk rasa dan mogok kerja yang merugikan dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat dapat ditanggulangi dengan sigap oleh aparatur Pemerintah. Situasi tersebut juga didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungannya. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2.77 Perkembangan Jumlah Kriminalitas dan Jumlah Unjuk Rasa Demostrasi Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 No Uraian Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Jumlah Kriminalitas Tindak Pidana Menonjol Crime Index 640 1.895 1.922 1.553 3.505 2.792 kasus a. Pencurian dgn pemberatan 147 539 521 419 441 476 kasus b. Pencurian ranmor 407 884 768 566 633 667 kasus c. Pencurian dgn kekerasan 15 58 92 82 88 206 kasus d. Penganiayaan berat 13 171 206 200 203 42 kasus e. Pembunuhan 1 7 14 2 10 6 kasus f. Perkosaan 6 5 3 3 3 215 kasus g. Kenakalan remaja kasus h. Uang palsu 2 2 3 1 1 kasus i. Narkotika 40 63 61 79 463 kasus j. Perjudian 14 81 92 88 42 110 kasus k. Pemerasan Ancaman 36 94 150 116 NA NA kasus l. Lainnya 1 14 11 13 2.005 696 kasus GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-113 No Uraian Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2. Jumlah Aksi Unjuk Rasa Demonstrasi a. Jumlah Aksi 78 126 99 66 24 24 Aksi b. Jumlah Peserta 5.500 6.650 5.150 3.600 9.934 9.934 orang Sumber : BPS Kota Semarang dan Kantor Salpol PP Linmas Kota Semarang, 2016

2.4.2.8 Kemudahan Perijinan