GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-32
3.1.2 Neraca Daerah
Analisis Neraca
daerah bertujuan
untuk mengetahui
kemampuan keuangan pemerintah daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan asset
daerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Neraca Daerah menggambarkan posisi keuangan pemerintah daerah
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal neraca tersebut dikeluarkan.Unsur yang dicakup oleh sebuah neraca terdiri dari
aset, kewajiban dan ekuitas. Perkembangan neraca daerah Kota Semarang tahun 2010-2015 dan rata-rata pertumbuhannya terlihat
di tabel 3.26. Aset Pemerintah Kota Semarang dari kurun waktu tahun 2013
sampai dengan tahun 2015 mengalami pertumbuhan yang meningkat rata-rata sebesar 28,82 tabel 3.26. Aset memberikan
informasi tentang sumber daya yang dimiliki dan dikuasai pemerintah Kota Semarang yang mampu memberi manfaat ekonomi
dan sosial bagi pemerintah dan masyarakat. Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2015 memiliki aset total sebesar Rp
15.660.868.697.440,-atau meningkat sebesar 107,01 dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp 7.565.283.848.059,- , peningkatan
terbesar adalah pada aset tetap yang meningkat sangat signifikan yakni sebesar 132,48.
Kewajiban menggambarkan tentang kondisi utang pemerintah daeah dengan pihak ketiga. Kewajiban daerah sendiri dapat dibangi
menjadi 2, yakni kewajiban jangka panjang dan kewajiban jangka pendek.Di tahun 2014, Pemerintah Kota Semarang memiliki jumlah
kewajiban yang harus dilaksanakan sebesar Rp 27.069.052.431. Angka ini meningkat 1 dibanding kewajiban tahun 2013 sebesar
Rp 27.415.290.205. Ekuitas dana adalah selisih antara aset dengan kewajiban pemerintah daerah. Di tahun 2014, nilai ekuitas dana
Pemerintah Kota Semarang mencapai Rp 15.147.458.705.353 dan meningkat 51 dari tahun 2013 yang hanya sebesar Rp
7.402.393.039.253.
KERANGKA PENDANAAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-33
Tabel 3.26. Perkembangan Anggaran dan Realisasi BUMD Kota Semarang Tahun 2010
– 2015
NO URAIAN
2010 2011
2012 Anggaran
Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Realisasi
1 Perusahaan Daerah RPH BHP
31.045.922 29.877.700
31.158.328 33.744.600
33.698.720 39.017.100
2 Perusahaan Daerah Percetakan
140.519.500 146.806.000
223.522.280 101.166.915
3 Perusahaan Daerah Bank Pasar
166.923.578 167.492.521
198.000.000 175.866.325
279.500.000 302.940.370
4 Perusahaan Daerah BPR BKK
574.658.000 309.669.986
5 Bank Jateng Cabang Semarang
5.000.000.000 6.013.056.741
5.629.835.672 5.771.918.433
5.250.000.000 6.024.524.882
JUMLAH ANGGARAN 5.338.489.000
6.210.426.962 6.005.800.000
5.981.529.358 6.361.379.000
6.777.319.253
NO URAIAN
2013 2014
2015 Anggaran
Realisasi Anggaran
Realisasi Anggaran
Realisasi
1 Perusahaan Daerah RPH BHP
37.237.146 40.024.700
40.150.000 40.263.443
99.057.023 2
Perusahaan Daerah Percetakan 179.481.482
181.801.835 157.178.000
186.582.943 181.627.616
69.361.514 3
Perusahaan Daerah Bank Pasar 361.116.372
330.515.110 385.769.000
191.206.550 339.229.079
91.006.744 4
Perusahaan Daerah BPR BKK 1.044.925.000
6.049.636.864 1.406.770.000
934.594.286 1.186.984.282
1.035.606.835 5
Bank Jateng Cabang Semarang 5.250.000.000
1.048.800.379 6.000.000.000
6.683.452.338 7.500.000.000
9.334.601.607 JUMLAH ANGGARAN
6.872.760.000 7.650.778.888
7.989.867.000 8.036.099.560
9.306.898.000 10.530.576.700
Sumber: DPKAD Kota Semarang, 2010-2015
KERANGKA PENDANAAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-34
Tabel 3.27. Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Semarang Tahun 2013-2015
No Uraian
2013 2014
2015 Tk.
Pertumb 1
ASET 14.942.228.456.870
14.752.011.257.325 15.660.868.697.440
2,75 1.1
ASET LANCAR 1.042.372.527.574
14.752.011.257.325 1.180.796.595.962
6,66 1.1.1
Kas 922.751.717.344
1.086.300.120.262 1.203.791.855.520
1.1.2 Investasi Jangka Pendek
- -
- 1.1.3
Piutang 35.133.114.982
39.672.385.278 43.918.359.921
1.1.4 Belanja Dibayar Di Muka
7.241.621.151 3.170.117.701
2.378.120.347 1.1.6
Piutang Lainnya 46.450.219.364
10.461.768.493 52.754.796.143
1.1.7 Persediaan
30.795.854.733 44.361.323.750
122.046.535.969
1.2 INVESTASI JANGKA PANJANG