KINERJA KEUANGAN TAHUN 2010 – 2015 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA

RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-1

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA

KERANGKA PENDANAAN Keuangan daerah merupakan faktor strategis yang turut menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya akan mencerminkan daya dukung manajemen pemerintahan daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam konteks pembangunan, penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah dan pembangunan daerah akan berjalan secara optimal apabila didukung dengan kemampuan keuangan daerah yang mencukupi kebutuhan pembangunan daerah dan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Oleh karenanya, dalam rencana pembangunan daerah, analisis pengelolaan keuangan daerah perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah untuk mendanai atau mendukung penyelenggaraan pembangunan daerah. Tingkat kemampuan keuangan daerah, dapat diukur dari kapasitas pendapatan asli daerah, rasio pendapatan asli daerah terhadap jumlah penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Untuk memahami tingkat kemampuan keuangan daerah, maka perlu dicermati kondisi kernja keuangan daerah, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya.

3.1 KINERJA KEUANGAN TAHUN 2010 – 2015

Perkembangan kinerja keuangan pemerintah daerah tidak terlepas dari batasan pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan keuangan Daerah, Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah dan secara spesifik pengelolaan keuangan daerah Kota Semarang diatur dalam Perda Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2013 GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-2 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan ketentuan tersebut, kinerja keuangan pemerintah daerah terkait erat dengan aspek kinerja pelaksanaan APBD dan aspek kondisi neraca daerah. Penyusunan APBD bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah dan mempersiapkan kondisi bagi pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik. Dalam penyusunan APBD, terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran yaitu penyelerasan antara kebijakan policy, perencanaan planning, dengan penganggaran budgeting antara Pemerintah dengan pemerintah daerah. Kinerja pelaksanaan APBD tidak terlepas dari struktur dan akurasi belanja belanja langsung dan belanja tidak langsung pendapatan daerah yang meliputi Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan yang sah. Sementara itu neraca daerah akan mencerminkan perkembangan dari kondisi asset pemerintah kota Semarang, kondisi kewajiban pemerintah daerah serta kondisi ekuitas dana yang tersedia.

3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD

Struktur APBD Kota Semarang terdiri atas 3 tiga komponen utama yaitu 1 Pendapatan, 2 Belanja, dan 3 Pembiayaan.Masing- masing komponen memiliki struktur masing-masing sebagai berikut:

A. Pendapatan Daerah

Pendapatan Daerah merupakan hasil akumulasi dari Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Pendapatan Asli Daerah terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah: 1 Pajak Daerah, 2 Retribusi Daerah, 3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, 4 Lain-lain PAD yang Sah. Sedangkan Pendapatan Transfer Kota Semarang terdiri dari beberapa komponen diantaranya: 1 Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan, yang terdiri dari a Dana Bagi Hasil Pajak, b Dana Bagi Hasil Bukan Pajak SDA, c Dana Alokasi Umum, dan d Dana Alokasi Khusus. 2 Transfer Pemerintah Pusat yang terdiri dari a Dana GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-3 Otonomi Khusus, b Dana Penyesuaian, 3 Transfer Pemerintah Provinsi yang terdiri dari a Pendapatan Bagi Hasil Pajak, b Pendapatan Bagi Hasil Lainnya bantuan keuangan propinsi pemda lainnya. Lain-lain Pendapatan yang Sah terdiri dari beberapa komponen diantaranya 1 Pendapatan Hibah, 2 Pendapatan Dana Darurat, dan 3 Pendapatan Lainnya.

B. Belanja Daerah

Belanja Daerah Kota Semarang merupakan akumulasi dari belanja langsung dan tidak langsung daerah Kota Semarang. Belanja Tidak Langsung terdiri dari beberapa komponen: a Belanja pegawai, b Belanja bunga, c Belanja Subsidi, d Belanja Hibah, e Belanja bantuan sosial, f Belanja bagi hasil, g Belanja bantuan keuangan, h Belanja tidak terduga. Sedangkan Belanja Langsung terdiri dari beberapa komponen diantaranya a Belanja pegawai, b Belanja barang dan jasa dan c Belanja modal.

C. Pembiayaan Daerah

Pembiayaan Daerah Kota Semarang merupakan selisih dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah a Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran sebelumnya, b Pencairan dana cadangan, c Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, d Penerimaan pinjaman daerah dan obligasi daerah, dan e Penerimaan kembali pemberian pinjaman. Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan terdiri dari beberapa komponen diantaranya adalah a Pembentukan dana cadangan, b Penyertaan modal investasi daerah, c Pembayaran pokok utang, d Pembayaran kegiatan lanjutan, dan e Pengeluaran perhitungan pihak ketiga. Perkembangan APBD Kota Semarang dalam kurun waktu tahun 2010-2015 pada tabel 3.1, mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 2010 terlihat bahwa belanja daerah lebih besar dari pendapatan, sedangkan untuk tahun 2011 hingga 2014 belanja daerah lebih kecil dari pendapatan. Pembiayaan daerah mengalami kondisi fluktuatif. KERANGKA PENDANAAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-4 Tabel 3.1. Ringkasan APBD Kota Semarang Tahun 2010-2015 KODE REK URAIAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 PENDAPATAN DAERAH 1.594.662.575.000 1.992.693.893.000 2.278.353.606.000 2.594.562.688.000 2.865.509.578.000 3.263.824.536.000

1.1 Pendapatan Asli