GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-113
No Uraian
Tahun Satuan
2010 2011 2012
2013 2014
2015 2.
Jumlah Aksi Unjuk Rasa
Demonstrasi
a. Jumlah Aksi
78 126
99 66
24 24
Aksi b.
Jumlah Peserta 5.500 6.650 5.150 3.600 9.934 9.934
orang
Sumber : BPS Kota Semarang dan Kantor Salpol PP Linmas Kota Semarang, 2016
2.4.2.8 Kemudahan Perijinan
Bahwa dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan perijinan yang berkelanjutan
maka perlu
dilakukan evaluasi
terhadap penyelenggaraannya. Untuk itu telah dilakukan survey kepuasan
masyarakat sebagai alat ukur yang komprehensif kegiatan tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran atas pendapat
masyarakat dalam memperoleh pelayanan. Ruang lingkup survey kepuasan masyarakat tersebut antara lain: persyaratan, prosedur, waktu
pelayanan, biaya, produk layanan, kompetensi pelaksana, perilaku pelaksana, maklumat pelayanan serta penangan pengaduan. Adapun hasil
survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang telah dilakukan dapat dilihat secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.76 dibawah ini :
Tabel 2.78 Capaian Survey Kepuasan Masyarakat Pada BPPT Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015
No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Satuan
1 Survey
Kepuasan Masyarakat
79,5 99,21 73 78,21 76,42 72,19
Sumber : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Kota Semarang, 2015
Tabel 2.79 Perkembangan Jumlah Ijin Di Kota Semarang Tahun 2010
– 2015
No Uraian
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1. Bidang Ekonomi
a. Jumlah Total Pengajuan 9.055 10.164 10.095 9.689
9.943 11.447 b. Jumlah Ijin Yang Terbit
9.054 10.165 10.093 9.691 9.943 11.424
2. Bidang Kesejahteraan
Rakyat Kesra a. Jumlah Total Pengajuan
2.717 2.584
2.777 2.204 3.006
4.368 b. Jumlah Ijin Yang Terbit
2.296 2.373
2.630 1.801 3.162
4.280
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-114
No Uraian
2010 2011
2012 2013
2014 2015
3. Bidang Pembangunan
a. Jumlah Total Pengajuan 4.897
3.347 4.264 3.876
4.273 4.631
b. Jumlah Ijin Yang Terbit 4.713
3.474 4.215 3.839
4.113 4.570
Sumber : Badan Pelayanan Perijinan Terpadu BPPT Kota Semarang, 2015
2.4.2.9 Pengenaan Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah PAD yang tarifnya diatur dengan Peraturan Daerah Perda Kota Semarang. Pengelolaan Pajak dilakukan oleh Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah DPKAD Kota Semarang. Rincian Pajak Daerah ditunjukkan sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 2.80 Pajak Daerah Kota Semarang Tahun 2010
– 2015 No
Uraian Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
1 Pajak Hotel
28.374.010. 396
34.040.038 .542
37.927.674 .833
44.674.905 .002
50.589.695 .464
49.790.610. 634
2 Pajak
Restoran
28.247.021. 411
33.052.975 .112
39.406.951 .705
48.387.960 .623
62.752.745 .542
71.309.824. 768
3 Pajak
Hiburan
6.589.282.2 53
8.838.252. 654
10.416.687 .455
12.405.484 .804
14.670.566 .132
13.824.988. 392
4 Pajak
Reklame
16.429.600. 795
17.522.424 .149
17.195.403 .162
22.921.879 .365
22.505.204 .838
23.346.921. 458
5 Pajak
Penerangan Jalan
94.639.332. 867
104.366.87 6.365
114.180.20 2.647
137.411.66 0.918
163.497.26 9.631
168.662.279 .975
6 Pajak
Pengambilan Bahan Galian
Golongan C
52.327.400 41.265.440
1.122.774. 154
1.367.379. 075
25.199.830 109.361.840
7 Pajak Parkir
3.348.797.8 25
4.495.856. 241
4.912.611. 413
5.658.633. 242
7.508.343. 122
8.742.569.3 08
8 Pajak Air
Tanah
- 3.451.382.
908 4.371.739.
057 4.679.097.
924 4.873.574.
208 5.179.186.8
01
9 Pajak Sarang
Burung Walet
-
10 Pajak BPHTB
- 154.275.05
6.827 208.003.74
7.971 220.909.15
6.797 254.085.54
0.258 199.463.884
.563
11 Pajak PBB
- -
161.334.46 8.066
185.292.33 2.200
211.001.44 7.064
200.189.522 .571
PAJAK DAERAH 177.680.37
2.947 360.084.12
8.238 598.872.26
0.463 683.708.48
9.950 791.509.58
6.089 740.619.150
.310 Sumber : Data Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-115
2.4.3 Fokus Sumber Daya Manusia 2.4.3.1 Rasio Ketergantungan
Sejak tahun 2010 hingga 2015, angka rasio ketergantungan mengalami pergerakan yang fluktuatif. Sempat mengalami penurunan di
tahun 2011, namun kembali meningkat sampai dengan tahun 2015. Secara numerik dapat dilihat dengan angka ketergantungan yang
berada di bawah 50. Artinya penduduk usia produktif 15-64 tahun menanggung sedikit penduduk usia non produktif 15 dan 64 tahun.;
dimana kualitas penduduk baik tingkat pendidikan, skill, profesionalitas dan kreativitas mampu menekan beban ketergantungan sampai tingkat
terendah yang berguna untuk mendongkrak pembangunan ekonomi. Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.81 Rasio Ketergantungan Kota Semarang Tahun 2010
– 2015 N
o Uraian
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015
1 Penduduk Usia 15
th ribu jiwa
359.792 364.652
368.438 372.387
376.065 378.996
2 Penduduk Usia 15
th 65 th ribu jiwa
1.094.385 1.108.74
2 1.116.479 1.125.178
1.133.96 3
1.141.09 8
3 Penduduk Usia 65
th ribu jiwa
73.256 70.964
74.281 74.540
74.877 75.173
4 Jumlah Penduduk
ribu jiwa
1.527.433 1.544.35
8 1.559.198 1.572.105
1.584.90 6
1.595.26 7
5 Rasio
Ketergantungan
39,57 39,29
39,65 39,72
39,77 39,80
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2016
2.4.3.2 Rasio Penduduk Usia 5 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tetinggi yang Ditamatkan
Rasio penduduk usia 5 tahun ke atas yang bekerja menurut pendidikan yang ditamatkan selama empat tahun terakhir yang paling
dominan adalah lulusan SD ke bawah. Secara keseluruhan sejak Tahun 2010
– 2015 rasio lulusan SD ke bawah, SMP, maupun DIIIIII dan Universitas mengalami penurunan persentase jika dibandingkan dengan
jumlah penduduk, sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-116
Tabel 2.82 Rasio Penduduk Usia 5 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 Persen
No Uraian
Tahun 2010
2011 2012 2013 2014 2015
1 Sekolah Dasar Ke Bawah
46,47 46,34 46,27 46,20 45,81 49,81 2
Sekolah Menengah Pertama 18,93 18,88 18,85 18,82 18,66 20,29
3 Sekolah Menengah Atas
19,69 19,64 19,61 19,58 19,42 21,11 4
Diploma I II III dan Universitas
8,21 8,18
8,17 8,16
8,09 8,80
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang, 2016
2.4.3.3 Rasio Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan yang Ditamatkan