Arah Kebijakan Kewilayahan STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 VI-16

M. STRATEGI : Penguatan dan Pengembangan Sektor Unggulan

Penguatan dan Pengembangan Sektor Unggulan Penyediaan regulasi dan kebijakan yang pro investasi Peningkatan kualitas dan kuantitas produk daerah yang unggul Peningkatan pengelolaan kepariwisataan Peningkatan Produktivitas IKM Peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi kemudahan pemberian bantuan modal Strategi penguatan dan pengembangan sektor unggulan dengan arah kebijakan sebagai berikut: 1 Peningkatan kualitas dan kuantitas produk daerah yang unggul, dengan arahan pada Peningkatan pproduktifitas dan pengembangan pemasaran UMKM; 2 Peningkatan produktivitas IKM, dengan arahan pada pengembangan industri kecil menengah dan Industri Kreatif ; 3 Peningkatan kualitas kelembagaan usaha Koperasi, dengan arahan pada pada peningkatan pengelolaan koperasi. 4 Peningkatan pengelolaan kepariwisataan, dengan arahan pada peningkatan kunjungan wisatawan, peningkatan pengelolaan obyek wisata, serta kemitraan kepariwisataan. 5 Penyediaan regulasi dan kebijakan yang pro investasi, seperti 1 Kemudahan berinvestasi; 2 Meningkatkan promosi dan daya tarik investasi; 3 Penyederhanaan prosedur perijinan serta optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pelayanan perijinan investasi; 4 Peningkatan kerjasama dan kemitraan pelaku usaha dalam promosi investasi di Kota Semarang.

6.2. Arah Kebijakan Kewilayahan

Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, danatau lingkungan. Adapun rencana pengembangan kawasan strategis di Kota Semarang adalah : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 VI-17 a. Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi b. Kawasan strategis sosial budaya c. Kawasan strategis daya dukung lingkungan hidup

6.2.1 Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi

Kawasan strategis pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang adalah kawasan cepat berkembang dan kawasan perlu kerja sama dengan daerah sekitarnya kawasan perbatasan. Kawasan cepat berkembang ini perlu diprioritaskan penataan ruangnya karena potensi yang dimiliki apabila tidak diarahkan justru menimbulkan permasalahan. Sedangkan kawasan perbatasan di Kota Semarang memiliki peranan yang sangat penting, karena kawasan inilah yang akan mengintegrasikan perkembangan Kota Semarang dengan daerah yang ada disekitarnya.

1. Kawasan Segitiga Peterongan – Tawang – Siliwangi

Kawasan pusat kota yang terletak pada Kawasan Segitiga Peterongan – Tawang – Siliwangi. Kawasan segitiga ini memiliki kekuatan pengembangan yang sangat besar, potensi pengembangan pada kawasan ini adalah kegiatan perdagangan dan jasa. Secara umum Kawasan Segitiga Peterongan – Tawang – Siliwangi adalah kawasan yang memiliki kepadatan bangunan yang tinggi. Dalam kawasan saat ini telah terjadi transformasi kegiatan perdagangan dan jasa dari skala kecil dan menengah ke skala besar. Hal ini terbukti dengan tumbuhnya beberapa pusat perbelajaan dan fungsi jasa perkantoran swasta dan hotel yang mengalihfungsikan lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai pertokoan dan permukiman. Tren perubahan intensitas kegiatan perdagangan di Kawasan Segitiga Peterongan – Tawang – Siliwangi untuk 20 tahun ke depan diperkirakan akan terus terjadi, sehingga diperlukan kebijakan penanganan sebagai berikut : a. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa skala besar harus memberikan ruang bagi kegiatan sektor informal untuk melakukan kegiatannya. b. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa harus mempertimbangkan rasio kecukupan ruang parkir dan ruang terbuka hijau dalam rangka menciptakan Kawasan Segitiga Peterongan – Tawang – Siliwangi yang nyaman. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 VI-18 c. Pengaturan pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang spesifik per koridor jalan untuk menciptakan spesifikasi perkembangan kawasan. d. Pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa harus menghindari perkampungan atau kawasan yang memiliki nilai historis bagi Kota Semarang

2. Pelabuhan Tanjung Emas

Pelabuhan Tanjung Mas merupakan fasilitas nasional yang ada di Kota Semarang. Kawasan ini memerlukan penanganan khusus karena : a. Memiliki kegiatan yang spesifik yang memberikan kontribusi yang besar dalam mendukung pergerakan barang dan jasa yang melewati laut. b. Memiliki permasalahan limitasi alam yang tinggi, yaitu berupa penurunan permukaan tanah. c. Kegiatan yang berkembang disekitar kawasan pelabuhan belum sepenuhnya mendukung dan terintegrasi dengan kegiatan pelabuhan Tanjung Mas. Mempertimbangkan permasalahan yang dihadapi kawasan pelabuhan ini, maka arahan pengelolaan di kawasan pelabuhan ditekankan pada kegiatan : a. Memperlancar pergerakan manusia dan barang di dalam kawasan pelabuhan maupun kawasan pelabuhan dengan kawasan diluarnya melalui peningkatan jariangan jalan yang memadai dan pengembangan sistem terminal yang terintegrasi dengan pergerakan darat pergerakan jalan raya dan kereta api dan pergerakan udara. b. Perlunya dilakukan penanganan percepatan penurunan permukaan tanah dan banjir rob. c. Penyusunan kebijakan penataan ruang kawasan pelabuhan dalam rangka memadukan kegiatan pelabuhan dengan kawasan yang ada disekitarnya.

6.2.2 Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya

Kawasan strategis bidang sosial budaya di Kota Semarang adalah meliputi : 1. Kawasan Masjid Agung Semarang di Kecamatan Semarang Tengah; 2. Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah di Kecamatan Gayamsari; 3. Kawasan Gedong Batu di Kecamatan Semarang Barat; dan 4. Kawasan Kota Lama di Kecamatan Semarang Utara. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 VI-19 Kawasan strategis bidang sosial budaya merupakan kawasan cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaannya. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kekayaan budaya berupa peninggalan-peninggalan sejarah yang berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia. Dalam pemanfaatannya, kawasan cagar budaya dapat ditingkatkan fungsinya untuk dapat menunjang kegiatan pariwisata, yang nantinya dapat memberikan kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata. Rencana penanganan kawasan Masjid Agung Semarang dilakukan melalui :  Penataan kawasan pemeliharaan dan pelestarian bangunan dari pengaruh kegiatan dan ketahanan kontruksi bangunan; dan  Revitalisasi fungsi dan penggunaan bangunan. Rencana penanganan kawasan Masjid Agung Jawa Tengah dilakukan melalui :  Penataan kawasan Masjid Agung Jawa Tengah; dan  Pengembangan sistem kepariwisataan yang terintegrasi dengan pengembangan Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah. Rencana penanganan kawasan Gedong Batu dilakukan melalui :  Penataan kawasan Gedong Batu; dan  Pengembangan sistem kepariwisataan yang terintegrasi dengan pengembangan Kawasan Gedong Batu. Rencana penanganan Kawasan Kota Lama adalah :  Pemeliharaan dan pelestarian bangunan dari pengaruh kegiatan dan ketahanan kontruksi bangunan  Revitalisasi fungsi dan penggunaan bangunan  Pengembangan sistem kepariwisataan Kota Semarang yang terintegrasi dengan pengembangan kawasan Kota Lama

6.2.3 Kawasan Strategis Daya Dukung Lingkungan Hidup

Kawasan strategis bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup adalah : 1. Kawasan Waduk Jatibarang. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 VI-20 Pembangunan Waduk Jatibarang yang difungsikan sebagai pengendali limpasan air ke kawasan bawah Kota Semarang. Selain fungsi hidrologi kawasan Kawasan Waduk Jatibarang juga dijadikan kawasan wisata dengan berbagai fasilitas pendukungnya. Adanya percampuran fungsi konservasi dan budidaya ini menyebabkan kawasan Waduk Jatibarang perlu dikelola dengan baik agar fungsi budidaya tidak sampai menganggu fungsi konservasi. 2. Kawasan Reklamasi Pantai Kawasan reklamasi pantai ditetapkan berada di wilayah Kecamatan Semarang Utara yang pengembangannya dalam rangka pengoptimalan kawasan pesisir dengan memperhatikan dampak lingkungan. Gambar 6.5 Kawasan Strategis Kota Semarang Sedangkan untuk kawasan Industri direncanakan pada kawasan : a. Kawasan berikat yang meliputi Kawasan Industri Lamicitra Nusantara di Kecamatan Semarang Utara, dan Kawasan Industri Wijayakusuma di Kecamatan Tugu. b. Kawasan industri dan pergudangan yang meliputi : 1. Peningkatan kualitas kawasan peruntukan Industri di Kecamatan Genuk dengan luas kurang lebih 303 tiga ratus tiga hektar STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 VI-21 2. Peningkatan kualitas Kawasan Industri Tugu melalui pengembangan Kawasan Industrial Estate dengan luas kurang lebih 495 hektar; 3. Peningkatan kualitas Kawasan Industri Candi melalui Kawasan Industrial Estate dengan luas kurang lebih 450 hektar; 4. Peningkatan kualitas kawasan industri dan Pergudangan Tanjung Emas melalui pengembangan Kawasan Industrial Estate beserta pergudangan; 5. Peningkatan kualitas kawasan Industri di Kecamatan Mijen dengan luas kurang lebih 175 hektar; 6. Peningkatan kualitas Kawasan peruntukan Industri di Kecamatan Pedurungan dengan luas kurang lebih 58 hektar; 7. Peningkatan kualitas Kawasan Industri Merdeka Wirastama di Kecamatan Genuk dengan luas kurang lebih 300 hektar; 8. Peningkatan kualitas kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Tambak Lorok di Kecamatan Semarang Utara; dan 9. Peningkatan kualitas Kawasan Depo Pertamina di Kecamatan Semarang Timur. c. Pengembangan industri kecil dan rumah tangga yang meliputi : 1. Peningkatan kualitas industri kecil dan rumah tangga Bugangan di Kecamatan Semarang Timur dan kawasan Lingkungan Industri Kecil LIK di Kecamatan Genuk; 2. Industri kecil dan rumah tangga yang tidak menimbulkan polusi dapat berlokasi di kawasan permukiman dan diarahkan berbentuk cluster ; 3. Industri kecil dan rumah tangga yang menimbulkan polusi diarahkan ke kawasan industri. RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 VII-1

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH