Penataan Wilayah ASPEK DAYA SAING DAERAH

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-102 No Jenis Transportasi Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 4. Jumlah Izin Trayek 92 92 92 104 104 104 Trayek Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi Informasi, 2016 Tabel 2.64 Perkembangan Persentase Pemasangan Rambu-Rambu Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 No Uraian Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Pemasangan Rambu-Rambu 140 114 120 120 165 111 Unit 2. Jumlah Rambu-Rambu Yang Seharusnya Tersedia 160 150 200 170 165 111 Unit 3. Persentase Pemasangan Rambu-Rambu 87,50 76,00 60,00 70,59 100,00 100,00 Persen Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi Informasi, 2016 Tabel 2.65 Perkembangan Wartel Warnet dan Jumlah Peralatan Komunikasi Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 No Jenis Transportasi Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Jumlah Wartel 250 270 257 157 26 26 SST 2. Jumlah Warnet 197 280 302 157 278 284 Unit 3. Jumlah menara telekomunikasi : • Pemancar televisi 10 10 10 10 10 - Unit • Pemancar radio 34 34 34 34 34 - Unit • BTS 493 504 609 881 881 - Unit 4. Jumlah Tower 493 504 609 569 654 - Unit Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi Informasi, 2016

2.4.2.2 Penataan Wilayah

Peraturan Daerah Kota Semarang 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Semarang tahun 2011-2031. Adapun tujuan penataan ruang di Kota Semarang adalah “Mewujudkan Kota Semarang sebagai pusat perdagangan dan jasa skala nasional yang GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-103 memp ertimbangkan keserasian fungsi pelayanan regional dan lokal”. Tujuan penataan ruang Kota Semarang dapat tercapai dengan menerapkan beberapa kebijakan dan strategi penataan ruang Kota Semarang sebagai berikut: 1. Kebijakan Strategi Pengembangan Struktur Ruang Kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang Kota Semarang dilakukan melalui: A. Kebijakan dan strategi pengembangan fungsi regional dan nasional meliputi: 1 Kebijakan peningkatan peranan Kota Semarang sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah melalui peningkatan fasilitas transportasi Darat, Laut dan Udara. 2 Kebijakan pembukaan potensi investasi perdagangan, jasa, dan industri melalui penyediaan kawasan strategis pada koridor Jalan Siliwangi-Kawasan Pusat Kota-Jalan Kaligawe dan Jalan Majapahit. 3 Kebijakan pengembangan fungsi jasa perhotelan dan convention centre sebagai pendukung tumbuhnya kegiatan ekonomi skala regional, nasional dan internasional di kawasan atas dengan dukungan alam yang hijau dan nyaman. B. Kebijakan dan strategi pengembangan kawasan metropolitan Semarang meliputi: 1 Kebijakan perwujudan kondisi ruang kota yang mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi sebagai simpul perkembangan nasional dan regional, dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berdaya saing global. 2 Kebijakan pengembangan ruang kota yang memacu perkembangan potensi pusat perkembangan regional segitiga Semarang, Solo dan Jogyakarta JOGLOSEMAR. 3 Menciptakan kondisi ruang kota yang mampu mendorong keterikatan dan pengembangan timbal balik dengan kawasan metropolitannya KEDUNGSAPUR. C. Kebijakan dan strategi pengembangan struktur pelayanan kegiatan Kota Semarang meliputi: 1 Kebijakan pemantapan pelayanan fungsi primer. 2 Kebijakan pengembangan pelayanan fungsi sekunder. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-104 3 Pengembangan pelayanan perbatasan 2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang Kebijakan dan strategi pola ruang meliputi kebijakan dan strategi pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budidaya. A. Kebijakan peningkatan pengelolaan Kawasan Lindung meliputi: 1 Mempertahankan dan merevitalisasi kawasan-kawasan resapan air atau kawasan yang berfungsi hidrologis untuk menjamin ketersediaan sumber daya air dan kesuburan tanah serta melindungi kawasan dari bahaya longsor dan erosi. 2 Pelestarian dan perlindungan kawasan cagar budaya yang ditetapkan dari alih fungsi. 3 Peningkatan penyediaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau RTH. B. Kebijakan pengembangan kawasan budidaya meliputi: 1 Pengendalian alih fungsi lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan yang ditetapkan rencana tata ruang. 2 Mewujudkan pemanfaatan ruang yang effisen dan kompak. 3 Peningkatan pengelolaan kawasan pesisir. 4 Pengarahan jenis pengembangan kegiatan industri dalam rangka peningkatan kualitas lingkungan perkotaan.

2.4.2.3 Ketersediaan Air Minum