Fokus Fungsi Penunjang Urusan Perindustrian

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-90 No Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 5 Berkembangnya industri kreatif terutama industri kecilhome industri 160 IKM 163 IKM 160 IKM 163 IKM 395 IKM 478 IKM 6 Jumlah kluster industri 1 2 3 4 10 10 7 Produksi dan transaksi penjualan IKM 1,62 2,56 5,26 4,00 71,74 81,06 8 Peningkatan penataan struktur IKM 2,58 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 9 Penataan kawasan sentra- sentra industri potensial 2 sentra 4 sentra 8 sentra 12 sentra 16 sentra 20 sentra Sumber : Disperindag Kota Semarang, 2016

2.3.4 Fokus Fungsi Penunjang

Fungsi penunjang yang menjadi kewenangan daerah meliputi fungsi Perencanaan, Keuangan, Kepegawaian serta Pendidikan dan Latihan, Penelitian dan Pengembangan; serta Fungsi Lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

A. Perencanaan

Dalam fungsi perencanaan, ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan serta dokumen perencanaan teknis strategis merupakan salah satu kinerja yang harus dilaksanakan. Selama tahun 2010-2015 pelaksanaan fungsi Perencanaan menghasilkan kinerja sebagai berikut : Tabel 2.50 Realisasi Kinerja Fungsi Penunjang Perencanaan No Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Tersedianya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dg Perwal tepat waktu 2 2 2 2 2 2 2 Kesesuaian Program RPJMD dengan Program RKPD NA 81,48 87,77 88,51 92,05 89,69 Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2016

B. Penelitian dan Pengembangan

Tujuan yang akan dicapai Pemerintah dalam fungsinya sebagai fungsi Penelitian dan Pengembangan yaitu untuk mencapai kualitas GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-91 perencanaan berbasis penelitian dan pengembangan yang salah satu caranya melalui semakin berkembangnya jejaring network dengan stakeholder lain yang terkait pemerintah, swasta, akademisi. Untuk mewujudkan hal tersebut terdapat beberapa kendala antara lain masih terdapatnya kesenjangan antara implementasi dan kebijakan dan belum optimalnya datainformasi dan hasil-hasil kajian penelitian dan pengembangan serta inovasi daerah. Selama tahun 2010-2015 pelaksanaan fungsi Penelitian dan Pengembangan menghasilkan kinerja sebagai berikut: Tabel 2.51 Realisasi Kinerja Fungsi Penunjang Penelitian dan Pengembangan No Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Jumlah Penelitian yang dilaksanakan oleh bid.Litbang Bappeda 9 9 5 4 5 4 Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2016

C. Keuangan

Belum optimalnya upaya peningkatan sistem pengelolaan dan pelaporan keuangan dan aset daerah, Masih terdapat sarana prasarana yang belum sesuai standar, Belum optimalnya pengelolaan aset, Belum optimalnya tingkat akuntabilitas pelaporan keuangan Instansi Pemerintah, Belum optimalnya pelaksanaan pendataan, pengawasan dan pemeriksaan pajak daerah, Penerapan Analisis Standar Belanja ASB masih belum optimal. Tabel 2.52 Realisasi Kinerja Fungsi Penunjang Keuangan No Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Persentase Realisasi PAD terhadap Realisasi Pendapatan Daerah 20,20 25,39 30,77 33,11 35,96 36,71 Sumber : DPKAD Kota Semarang, 2016

D. Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan

Kurang optimalnya kinerja aparatur terhadap pelayanan masyarakat, Belum optimalnya penerapan SOP pelayanan, Belum meratanya persebaran pegawai di GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-92 setiap Perangkat Daerah dari segi jumlah maupun kualitas, Belum maksimalnya integrasi antara sistem informasi kepegawaian dengan data kompetensi pegawai, Belum optimalnya pengembangan dan pembinaan aparatur jabatan fungsional, Disiplin aparatur masih perlu ditingkatkan, Kualitas mental dan pola pikir aparatur perlu ditingkatkan, Masih belum mencukupinya jumlah pegawai dan kompetensi pegawai, Tingkat pemahaman hukum masyarakat dan aparatur masih perlu ditingkatkan, Masih adanya SOTK yang tumpang tindih dengan Perangkat Daerah lain.

E. Fungsi Lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi lain yang tidak termasuk kedalam fungsi pelayanan dasar wajib, non wajib maupun pilihan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan akan ditangani oleh perangkat daerah yaitu Sekretariat DPRD, Inspektorat serta Sekretariat Daerah. Masalah yang harus ditangani antara lain belum optimalnya pelaksanaan legislasi daerah, belum maksimalnya sistem pengendalian Internal yang dilakukan secara prosedural, Upaya pengawasan masih perlu ditingkatkan. Adapun terkait dengan tingkat efektivitas pengawasan fungsional atas penyelenggaraan pemerintahan daerah, dapat dilihat dari opini yang diberikan oleh BPK atas pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah. Semakin tinggi tingkat opini yang diberikan oleh BPK menunjukkan semakin efektifnya pelaksanaan pengawasan fungsional dalam penyelenggaraan pemerintah daerah Tabel 2.53 Realisasi Kinerja Fungsi Lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan No Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Opini BPK atas pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah WDP WDP WDP WTP WTP WDP 2 Jumlah Raperda yang diselesaikan 26 perda 26 perda 14 perda 12 perda 11 perda 10 perda Sumber : Inspektorat, Set. DPRD Kota Semarang, 2016

2.3.5 Fokus Urusan Pemerintahan Umum