GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-56
Sumber : BPS dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2015
Gambar 2.46 Posisi Relatif IDG KabKota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013
IDG terdiri atas tiga indikator pembentuk, yaitu 1 keterlibatan perempuan dalam parlemen, 2 perempuan sebagai manager, profesional,
administrasi, dan teknisi, dan 3 sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja. Terlihat bahwa capaian indikator keterlibatan
perempuan dalam parlemen, dan sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja capaiannya masih rendah, sedangkan perempuan
sebagai tenaga manager, professional, administrasi, dan teknisi capaiannya cukup baik. Secara rinci capaian indikator komposit
pembentuk IDG dapat dilihat pada tabel di berikut ini.
Tabel 2.14 Capaian Indikator Komposit IDG Kota Semarang Tahun 2013
No Indikator Komposit IDG
Capaian
1 Keterlibatan perempuan dalam parlemen
18,00 2
Perempuan sebagai tenaga manager, professional, administrasi, dan teknisi
46,07 3
Sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja 35,54
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , 2015
2.2.2.4 Aspek Pendidikan
Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas melalui
peningkatan mutu pendidikan dan penyelenggaraan pendidikan. Dalam
47, 92
48, 96
51, 14
51, 91
56, 58
57, 92
58, 77
59, 76
61, 03
61, 10
65, 15
65, 50
65, 62
65, 99
66, 56
67, 02
67, 03
67, 32
67, 59
67, 65
68, 03
68, 66
68, 67
69, 27
69, 33
69, 56
70, 21
70, 62
71, 04
71, 22
71, 66
72, 96
75, 11
77, 45
78, 93
80, 91
- 10,00
20,00 30,00
40,00 50,00
60,00 70,00
80,00 90,00
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-57
lingkup Sustainable Development Goals aspek pendidikan menjadi salah satu aspek terpenting untuk diperhatikan dalam rangka mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan di tahun 2030. Sebelumnya, pelaksanaan SDGs ini diawali dengan pelaksanaan MDGs yang telah
selesai di tahun 2014. Berdasarkan laporan capaian pelaksanaan MDGs di Kota Semarang, disebutkan bahwa keberhasilan capaian pada aspek
pendidikan di Kota Semarang dilihat melalui Angka Partisipasi Murni untuk jenjang pendidikan SDMIPaket A, proporsi murid kelas 1 yang
berhasil menamatkan SDMIPaket A dan angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun perempuan dan laki-laki. Status capaian MDGs Kota
Semarang menunjukan bahwa Angka Partisipasi Murni SDMI tahun 2015 sebesar 92,08, Angka Partisipasi Murni SMP sebesar 81,24, Proporsi
murid kelas 1 yang berhasil menamatkan SD MI sebesar 99. Berdasarkan Laporan dan Evaluasi Pelaksanaan MDG’s Kota Semarang 2013 – 2015,
dalam aspek pendidikan, Kota Semarang telah dinilai berhasil mencapai target yang ditetapkan.
Pendidikan anak usia dini PAUD merupakan upaya pemerintah untuk menciptakan generasi emas pada 100 tahun Indonesia merdeka
pada tahun 2045. Program PAUD diarahkan pada pengembangan keterampilan fisik motorik, kecerdasan intelektual, emosional dan
spritual, sosio-emosional sikap, perilaku, dan agama, bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan anak
usia dini. Dan sampai saat ini layanan PAUD dilaksanakan dalam berbagai bentuk, yaitu :
I. Layanan dibawah
naungan Kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan, antara lain : 1 Taman kanak-kanak TK;
2 Kelompok Bermain KB; 3 Taman Penitipan Anak TPA;
4 Satuan PAUD Sejenis SPS yang terintegrasi dengan posyandu. II. Layanan dibawah naungan Kementrian Agama dan dikoordinasikan
oleh Kanwil Kemenag Kota Semarang, antara lain : 1 Raudhatul Athfal RA;
2 Busatanul Atfal BA; 3
Taman Pendidikan Al Qur’an TPQ;
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-58
III. Layanan dibawah naungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN, yaitu Bina Keluarga Balita BKB.
Selain melihat dari pencapaian MDG’s di Kota Semarang, perlu diketahui bagaimana kinerja pembangunan Pemerintah Kota Semarang
khususnya di bidang pendidikan dengan melihat beberapa indikator baik yang tercantum dalam Standar Pelayanan Minimal SPM Pendidikan
maupun dalam indikator minimal yang ada di Permendagri No. 54 Tahun 2010 khususnya pada urusan pendidikan diantaranya adalah :
1. Angka Melek Huruf; 2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah;
3. Angka Partisipasi Kasar; 4. Angka Partisipasi Murni;
5. Angka Pendidikan yang Ditamatkan.
Tabel 2.15 Realisasi Indikator Aspek Pendidikan
No Uraian
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015
1 Angka Melek Huruf
99,97 99,95
99,91 99,96
99,97 99,96
2 Rata Lama Sekolah
9,61 9,80
9,92 10,06
10,19 10,19
3 Angka Partisipasi Kasar APK
PAUD
26,24 42,20
53,72 57,38
58,95 76,40
SDMI
105,77 105,69 107,25 107,45 107,35 107,54
SLTPMTS
111,85 110,31 112,20 117,19 116,43 110,07
SMASMKMA
116,71 111,39 119,56 118,97 121,87 113,81
4 Angka Partisipasi Murni APM
SDMI
90,85 90,55
92,58 92,22
91,90 92,08
SLTPMTS
79,53 79,24
79,14 80,23
82,97 81,24
SMASMKMA
79,54 79,29
84,11 81,87
83,67 76,41
5 Angka Pendidikan Yang Ditamatkan
Tamat SDMIPaket A -
22,87 22,87 22,87 32,00 22,88
Tamat SMPMTsPaket B
20,29 20,29 20,29 20,29 20,29
20,29 Tamat
SMASMKMAPaket C
21,11 21,11 21,11 21,11 21,11
21,11 Tamat D1D2D3
4,35 4,35 4,35 4,35 4,35 4,34
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-59
No Uraian
Tahun 2010
2011 2012
2013 2014
2015
Tamat D4S1S2S3 4,45
4,45 4,45 4,45 4,45 4,44
Sumber : Badan Pusat Statistik, D. Pendidikan Kota Semarang, 2015
2.2.2.5 Aspek Kesehatan