KERANGKA PENDANAAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-37
3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010-2015
3.2.1 Analisis Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayan Daerah
Memahami kinerja belanja daerah bertujuan untuk memperoleh gambaran realisasi dari kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran
pembiayaan daerah pada periode tahun anggaran sebelumnya yang digunakan
sebagai bahan
untuk menentukan
kebijakan pembelanjaan dan pengeluaran pembiayaan dimasa mendatang.
Beberapa hal yang perlu dipahami dari analisis ini mencakup proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran, analisis
proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur, analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan
mengikat serta prioritas utama.
3.2.1.1 Proporsi Realisasi Belanja Daerah Dibanding Anggaran
Belanja daerah Kota Semarang dibagi menjadi belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung memiliki delapan
komponen belanja yaitu belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil,
belanja bantuan keuangan, dan belanja tidak terduga. Sedangkan untuk belanja langsung daerah Kota Semarang, terdiri dari belanja
pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal.
Tabel 3.30. Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja Daerah Kota Semarang Tahun 2010
– 2015
Uraian 2010
2011 2012
2013 2014
2015 Proporsi
Rata- rata
Belanja Tidak Langsung 58,56 56,13 54,80 48,08 43,78 41,47
50,47 Belanja Pegawai
86,20 86,28 96,46 96,10 90,51 96,52 92,01
Belanja Bunga 0,11
0,07 0,06
0,03 0,02
0,00 0,05
Belanja Subsidi -
- -
- Belanja Hibah
3,22 4,38
2,73 3,50
8,78 3,13
4,29 Belanja Bantuan Sosial
10,40 9,15
0,67 0,23
0,49 0,18
3,52 Belanja Bagi Hasil
- -
- 0,00
0,00 0,00
0,00 Belanja Bantuan Keuangan
0,08 0,07
0,07 0,07
0,07 0,08
0,07 Belanja Tidak Terduga
0,05 0,01
0,07 0,14
0,09 0,07
Belanja Langsung 41,44 43,87 45,20 51,92 56,22 58,53
49,53 Belanja Pegawai
14,27 14,10 14,00 11,52 8,13
8,10 11,69
Belanja Barang dan Jasa 55,58 51,68 48,10 42,46 43,75 51,52
48,85 Belanja Modal
30,15 34,22 37,91 46,02 48,12 40,38 39,47
Sumber: DPKAD, Kota Semarang, 2010-2015
KERANGKA PENDANAAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 III-38
Tabel proporsi realisasi belanja terhadap anggaran belanja Kota Semarang 2010-2015 menunjukan bahwa selama enam tahun
terakhirempat tahun terakhir proporsi belanja tidak langsung terhadap anggaran belanja memiliki proporsi lebih besar dibanding
belanja langsung. Proporsi penggunaan belanja tidak langsung rata- rata sebesar 50,47 sedangkan belanja langsung hanya 49,53.
Ini mengindikasikan bahwa belanja langsung yang notabene berhubungan
dengan program-program
pembangunan kota,
pencapaian kesejahteraan masyarakat dan pelayanan publik belum maksimal. Sementara itu, pada komponen belanja tidak langsung
proporsi terbesar digunakan untuk belanja pegawai. Sedangkan untuk belanja langsung proporsi terbesar untuk belanja barang dan
jasa.
3.2.1.2 Analisis Proporsi Belanja untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur