Fokus Kesejahteraan Sosial .1 Indek Pembangunan Manusia IPM

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-50 Jenis Tindak Pidana Jumlah di Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 i. Perjudian 14 81 92 88 42 110 j. Pemerasan Ancaman 36 94 150 116 NA NA k. Lainnya 1 14 11 13 2.005 606 Jumlah 640 1.895 1.922 1.553 3.505 2.792 Sumber :Badan Pusat Statistik Kota Semarang dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Semarang, 2016 Selama tahun 2015, jumlah kasus tindak pidana di Kota Semarang yang terjadi di wilayah hukum Polrestabes Kota Semarang adalah sejumlah 2.792 kejadian, sedikit meningkat jika dibandingkan dengan kasus di tahun 2013 yang sebanyak 1.553 kejadian. Dari jumlah kejadian tindak pidana tersebut, yang paling menonjol di tahun 2015 adalah kejadian curanmor yang sebanyak 667 kejadian dan pencurian dengan pemberatan 476 kejadian. 2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial 2.2.2.1 Indek Pembangunan Manusia IPM Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index HDI merupakan indeks pembangunan manusia yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia, dalam hal ini berarti kualitas hidup masyarakatpenduduk yang dijadikan sebagai salah satu ukuran kinerja di masing-masing daerah. Ukuran pencapaian keberhasilan suatu daerah diihat melalui 3 dimensi dasar pembangunan yaitu 1 lamanya hidup, 2 pengetahuantingkat pendidikan dan 3 standar hidup layak. Indikator yang mewakili ketiga dimensi tersebut yaitu Angka Harapan Hidup AHH untuk mengukur peluang hidup, Harapan Lama Sekolah HLS dan Rata-rata Lama Sekolah RLS untuk mengukur status tingkat pendidikan, serta pengeluaran rill per kapita disesuaikan untuk mengukur akses terhadap sumberdaya untuk mencapai standar hidup layak. Dalam kurun waktu 6 tahun terakhir 2010 - 2015, perkembangan menunjukkan adanya peningkatan pada tiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja pembangunan sumberdaya manusia di Kota Semarang telah menunjukkan perbaikan yang berarti. Pada gambar 2.41 di bawah, terlihat bahwa pada tahun 2010, capaian IPM Kota Semarang GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-51 adalah sebesar 76,96 dan terus mengalami peningkatan menjadi sebesar 80,23 pada tahun 2015. Jika diakumulasikan, telah terjadi peningkatan sebesar 3,27 selama periode tersebut. Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah, 2016 Gambar 2.41 Grafik Perkembangan IPM Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 Berdasarkan posisi relatif IPM tahun 2014, capaian IPM Kota Semarang yang sebesar 79,24 lebih rendah dari capaian IPM Kota Salatiga yang sebesar 79,98. Dibandingkan dengan capaian IPM Provinsi Jawa Tengah yang sebesar 68,78, capaian IPM Kota Semarang masih lebih tinggi dengan perbedaan capaian sebesar 10,46. Untuk melihat posisi relatif perkembangan IPM Kota Semarang dapat dilihat pada gambar 2.42 ini. Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2015 Gambar 2.42 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia IPM Kota Semarang dan Kab Kota di Jawa Tengah Tahun 2014 76,96 77,58 78,04 78,68 79,24 80,23 75,00 76,00 77,00 78,00 79,00 80,00 81,00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-52 Indikator pembentuk IPM Kota Semarang, meliputi usia harapan hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan, mengalami kenaikan dalam kurun waktu 2010 – 2015. Pencapaian indikator pembentuk IPM, baik usia harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah maupun pengeluaran perkapita yang disesuaikan juga sudah berada di atas pencapaian indikator pembentuk IPM Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2014, terdapat metode baru untuk menghitung IPM dan indikator kompositnya. Capaian indikator komposit IPM Kota Semarang pada tahun 2015 adalah sebagai berikut Angka Harapan Hidup AHH Kota Semarang sebesar 77,20, kemudian indikator komposit Rata-rata Lama Sekolah Mean Years of Schooling sebesar 10,20 tahun, Harapan Lama Sekolah Expected Years of Schooling sebesar 14,33 tahun, dan Pengeluaran Per kapita Disesuaikan yang didekati dengan indikator Paritas Daya Beli PPP yang sebesar Rp. 13.589,- ribu rupiah. Tabel perkembangan indikator pembentuk IPM Kota Semarang tahun 2010 – 2014 yang dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada Tabel 2.12 di bawah ini. Tabel 2.12 Perkembangan Indikator Pembentuk IPM Kota Semarang Tahun 2010 – 2014 Tahun Angka Harapan Hidup AHH Harapan Lama Sekolah HLS Rata-rata Lama Sekolah RLS Paritas Daya Beli PPP-Ribu Rupiah 2010 77,17 13,12 9,61 11.987,- 2011 77,17 13,26 9,80 12.271,- 2012 77,18 13,37 9,92 12.488,- 2013 77,18 13,66 10,06 12.714,- 2014 77,18 13,97 10,19 12.802,- 2015 77,20 14,33 10,20 13.589,- Keterangan : Data IPM dan Pembentuk IPM Metode Baru Provinsi Jawa Tengah untuk Tahun 2010 – 2013 tidak tersedia Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah, 2015

2.2.2.2 Indeks Pembangunan Gender IPG