RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-1
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan di masa lalu serta hal-hal yang masih belum berjalan secara optimal melalui
perumusan permasalahan agar dapat disusun perencanaan pembangunan untuk jangka lima tahun ke depan. Selanjutnya rumusan permasalahan
tersebut dikelompokkan
menjadi isu
strategis yang
merupakan permasalahan utama untuk dijadikan prioritas. Analisis isu strategis
menghasilkan rumusan kebijakan yang bersifat antisipatif dan solutif atas berbagai kondisi yang tidak ideal di masa depan untuk meningkatkan
efektivitas perencanaan pembangunan. Dengan demikian, rumusan tentang permasalahan pembangunan dan isu strategis merupakan bagian penting
dalam penentuan kebijakan pembangunan jangka menengah Kota Semarang.
4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KOTA SEMARANG
Permasalahan pembangunan daerah merupakan kesenjangan antara sasaran pembangunan yang ingin dicapai di masa mendatang dengan
kondisi riil saat perencanaan pembangunan disusun. Untuk meminimalisir kesenjangan tersebut dalam rangka mewujudkan visi dan misi kepala daerah
terpilih, maka diperlukan perumusan yang tepat terkait analisis permasalahan
daerah. Berdasarkan
hasil analisis
permasalahan pembangunan daerah pada masing-masing bidang urusan sesuai dengan
kondisi objektif daerah, serta kesepakatan dari para pemangku kepentingan stakeholders pembangunan daerah maka diketahui permasalahan utama
Kota Semarang. Permasalahan utama ini dijabarkan ke dalam 4 empat pokok
permasalahan sebagai berikut: 1. Kualitas sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan
2. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik Good Governance masih belum optimal
3. Belum optimalnya penyediaan infrastruktur dasar dan penataan ruang 4. Inovasi dan daya saing nilai tambah produksi pada sektor perekonomian
masih perlu ditingkatkan
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-2
MASALAH
Kualitas sumber daya manusia
yang masih perlu ditingkatkan
Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan
yang baik Good Governance
masih belum sesuai harapan
Belum optimalnya penyediaan
infrastruktur dasar dan
penataan ruang
Inovasi dan daya saing nilai tambah
produksi pada sektor
perekonomian masih perlu
ditingkatkan
Gambar 4.1 Gambaran Permasalahan Utama dan Permasalahan Pokok Pembangunan
Daerah Kota Semarang
Permasalahan pembangunan daerah Kota Semarang diidentifikasi melalui kajian data dan informasi pembangunan daerah khususnya data
strategis pembangunan. Berikut penjabaran permasalahan pembangunan Kota Semarang berdasarkan gambaran umum kondisi pembangunan daerah
Kota Semarang:
1. Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Masih Perlu Ditingkatkan
Sumber Daya Manusia memiliki peran penting dalam proses pembangunan daerah. Sumber daya manusia dalam pembangunan daerah
haruslah memiliki kualifikasi tertentu berdasarkan kontribusi di bidangnya masing-masing. Sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing
secara otomatis akan memberikan sumbangsih atas keberhasilan setiap capaian kinerja pembangunan daerah. Hal tersebut secara positif akan
berdampak pada ketercapaian visi dan misi pembangunan daerah serta menjadi daya dorong perwujudan target dari aspek-aspek pembangunan baik
dari sektor ketenagakerjaan, kehidupan sosial masyarakat, hingga infrastruktur dasar kehidupan masyarakat.
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-3
Kualitas SDM terkait dengan permasalahan pokok antara lain rendahnya akses dan mutu pendidikan, rendahnya akses dan mutu
pelayanan kesehatan, dan pendapatan per kapita yang dipengaruhi oleh sektor ekstratif skala besar. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkualitas melalui peningkatan mutu pendidikan dan penyelenggaraan
pendidikan. Sebagaimana telah diuraikan pada Bab 2, berdasarkan indikator pada sektor pendidikan, kondisi di Kota Semarang relatif sudah baik.
Permasalahan pada kualitas sumber daya manusia yang masih perlu ditingkatkan adalah yang terkait dengan kelulusan pada pendidikan
menengah, yang antara lain diindikasikan pada rata-rata lama sekolah yang hanya 10,19 tahun. Hal lain yang masih memerlukan perhatian dari sektor
pendidikan adalah yang terkait dengan pendidikan karakter, budi pekerti dan wawasan kebangsaan. Masih adanya kasus yang terkait dengan
kenakalan remaja, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, serta seks bebas menunjukkan perlunya penguatan pendidikan karakter
sejak dini. Di sisi lain, dari komposisi penduduk Kota Semarang selama enam
tahun terakhir 2010-2015 berdasarkan tingkat pendidikan masih didominasi oleh penduduk dengan tingkat pendidikan tamat SD atau yang
sederajat, SMP atau yang sederajat dan SMA atau yang sederajat. Sedangkan untuk tingkat pendidikan tamat Akademi D-III dan Universitas
memiliki jumlah yang relatif rendah dibandingkan tingkat pendidikan lainnya. Sebagai kota metropolitan, peningkatan jumlah penduduk dengan
pendidikan yang ditamatkan pada tingkat menengah dan Perguruan Tinggi menjadi menjadi suatu keniscayaan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Permasalahan berikutnya yang mempengaruhi SDM yang belum
berkualitas adalah akses dan mutu pelayanan kesehatan. Peningkatan layanan kesehatan sangat perlu dilakukan mengingat kesehatan merupakan
kunci utama individu dalam melaksanakan aktivitasnya. Jika dilihat dari indikator yang tercantum dalam SPM Kesehatan, capaian Kota Semarang
dalam meningkatkan kualitas kesehatan warganya dapat dilihat angka kelangsungan hidup bayi per 1.000 kelahiran pada tahun 2014 sebesar
90,63 menurun menjadi 90,44 pada tahun 2015. Sedangkan persentase gizi buruk meningkat dari tahun 2014 sebesar 0,38 menjadi 0,40 pada
tahun 2015.
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-4
Masih cukup tingginya angka pengangguran terbuka serta kualitas dan kompetensi tenaga kerja merupakan hal lain yang menjadi
permasalahan untuk meningkatkan lagi kualitas sumber daya manusia. Dari sisi kesejahteraan, meskipun angka kemiskinan Kota Semarang sudah
rendah, upaya penurunan kemiskinan perlu terus dilakukan. Selain hal yang bersifat fisik, kualitas SDM juga ikut dipengaruhi oleh hal yang bersifat non
fisik, antara lain melalui kegiatan seni dan budaya. Rumusan permasalahan yang terkait dengan Sumber Daya Manusia,
selanjutnya dilakukan analisa untuk melihat akar permasalahan dari pokok masalah yang ada. Hal ini dilakukan untuk menentukan solusi terhadap
permasalahan yang ada. Rumusan dan akar permasalahan pada Sumber Daya Manusia sebagaimana dijelaskan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Rumusan Permasalahan:
Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Masih Perlu Ditingkatkan MASALAH
AKAR MASALAH
1 Kualitas kelulusan pendidikan yang masih perlu ditingkatkan
1. Masih perlunya peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga Kependidikan
2. Masih perlunya pengoptimalan kualitas pelayanan
pendidikan pendidikan
inklusi, Semarang Knowledge Sharing 3. Masih perlunya peningkatan pendidikan
pembentukan karakter 4. Masih perlunya peningkatan kuantitas
dan kualitasnya Sarana dan Prasarana Pendidikan
2 Belum seluruh
lapisan masyarakat mendapat akses ke
pelayanan kesehatan
yang bermutu.
1. Belum optimalnya budaya perilaku hidup sehat pada masyarakat
2. Belum optimalnya kompetensi dan kapasitas tenaga medis dan non medis
sesuai dengan standar kompetensi 3. Kurangnya
kesiapan prasarana
dan sarana
pelayanan kesehatan
pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
BPJS 4. Masih perlunya peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana
dan prasarana
Kesehatan 5. Belum terpenuhnya seluruh Standar
Operasional Prosedur
pelayanan kesehatan
3 Tingginya tingkat pengangguran terbuka
1. Peningkatan kualitas dan kompetensi seluruh tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan pasar tenaga kerja masih perlu dioptimalkan
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-5
MASALAH AKAR MASALAH
2. Pertumbuhan ketersediaan lapangan kerja formal
belum seimbang
dengan ketersediaan tenaga kerja
3. Masih diperlukan peningkatan minat kewirausahaan
4 Masih belum
tuntasnya pengentasan kemiskinan
1. Tingkat dan
cakupan pelayanan
perlindungan dan pemberdayaan PMKS masih perlu ditingkatkan
2. Jumlah bantuan
sosial sarpras
pemenuhan kebutuhan
sosial dasar
sanitasi, air minum, RTLH masih perlu ditingkatkan
3. Pemberian jaminan
sosial bagi
penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia tidak potensial masih perlu
ditingkatkan
4. Perluasan akses
pelayanan sosial
kesehatan BPJS dan pendidikan 5 Pengembangan kekayaan dan
keragaman budaya masih perlu ditingkatkan
1. Upaya pelestarian dan pengelolaan cagar budaya masih perlu dioptimalkan
2. Penyelenggaraan festival seni dan budaya masih perlu dioptimalkan
3. Sarana dan prasarana untuk pementasan seni dan budaya masih perlu dioptimalkan
6 Perlu peningkatan pemberdayaan masyarakat
dalam pembangunan 1. Peran
dan fungsi
kelembagaan masyarakat dalam pembangunan masih
perlu dioptimalkan 2. Koordinasi
lintas sektor
untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat
masih perlu dioptimalkan 3. Tingkat partisipasi masyarakat dalam
pembangunan masih perlu ditingkatkan 4. Mitigasi dan adaptasi kebencanaan masih
perlu ditingkatkan
2. Penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik Good
Governance masih belum sesuai harapan
Untuk mewujudkan good governance di lingkungan pemerintahan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan ditindaklanjuti dalam
realisasinya yakni akuntanbilitas, transparansi, dapat diprediksi, dan partisipasi. Jika keseluruhan faktor tersebut dilaksanakan secara
menyeluruh dan seksama maka dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan Pemerintahan daerah akan berjalan pada koridor pencapaian pembangunan
daerah sebagai pendukung peningkatan capaian kinerja pembangunan nasional.
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-6
Pembangunan berkelanjutan
menjadi pokok
perhatian dalam
perencanaan pembangunan daerah Kota Semarang. Penyelenggaraan pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Semarang masih menghadapi
permasalahan yang terkait dengan penyalahgunaan wewenang serta praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang antara lain diindikasikan dengan masih
adanya pengaduan dari masyarakat terhadap oknum ASN yang melakukan pungutan liar serta masih adanya oknum ASN yang terlibat kasus hukum.
Penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik di Kota Semarang juga harus didukung dengan ketersediaan sarana prasarana pelayanan yang
memadai dan
sesuai dengan
standar pelayanan
yang ada,
kapabilitas,kapasitas dan kompetensi aparatur pelayanan yang baik, dengan jumlah yang mencukupi .
Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan tata kelola
pemerintahan yang baik dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Rumusan Permasalahan:
Penyelenggaraan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Good Governance Masih Belum Optimal
MASALAH AKAR MASALAH
1 Upaya pengawasan masih perlu
ditingkatkan 1. Sistem pengelolaan dan pelaporan keuangan
dan aset daerah masih perlu dikembangkan lagi
2. Pengelolaan asset masih perlu dioptimalkan lagi
3. Pelaksanaan pendataan, pengawasan dan pemeriksaan pajak daerah masih perlu
dioptimalkan 4. Sistem pengendalian Internal yang dilakukan
secara prosedural masih perlu ditingkatkan lagi
5. Tingkat akuntabilitas pelaporan keuangan Instansi Pemerintah masih perlu dioptimalkan
lagi
2 Perlu peningkatan disiplin aparatur
1. Persebaran pegawai di setiap Perangkat Daerah masih belum merata dari segi jumlah
maupun kualitas 2. Integrasi
sistem informasi
kepegawaian dengan data kompetensi pegawai masih belum
dimaksimalkan 3. Peningkatan pengembangan dan pembinaan
aparatur jabatan fungsional masih perlu dioptimalkan
4. Masih adanya SOTK yang tumpang tindih dengan Perangkat Daerah lain
5. Kualitas mental dan pola pikir aparatur perlu lebih ditingkatkan
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-7
MASALAH AKAR MASALAH
6. Jumlah, kapabilitas,
kapasitas dan
kompetensi aparatur masih perlu peningkatan 3 Masih terdapat sarana
prasarana pelayanan publik yang belum
sesuai standar 1. Kinerja aparatur pelayan masyarakat masih
perlu ditingkatkan 2. Peningkatan sarana prasarana pelayanan
3. Penggunaan teknologi
informasi dalam
pelayanan perlu lebih ditingkatkan 4. Penerapan SOP pelayanan masih belum
berjalan dengan optimal
4 Masih tingginya jumlah pelanggaran Perda
1. Kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap Perda perlu ditingkatkan
2. Jumlah aparatur pengawas dan penindak pelanggaran Perda masih perlu ditingkatkan
3. Menurunnya penerapan
nilai-nilai kebangsaannasionalisme, gotong royong,
budi pekerti, dan kesetiakawanan sosial di kalangan masyarakat
4. Pengawasan dan
pendataan terhadap
pendidikan ideologi asing, dan organisasi sosial
politik masyarakat
masih perlu
ditingkatkan
3. Belum optimalnya penyediaan infrastruktur dasar dan penataan
ruang
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan daerah. Infrastruktur juga
memegang peranan penting sebagai roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tidak dapat dipisahkan
dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Pengembangan infrastruktur merupakan salah satu
faktor kunci keberhasilan pembangunan secara keseluruhan. Hal ini mengingat dampaknya yang hampir mempengaruhi indikator kunci
keberhasilan pembangunan dasar, baik pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Pembangunan infrastruktur berkualitas dengan kapasitas yang memadai dan merata merupakan faktor penting untuk mendorong
konektivitas antar wilayah sehingga dapat mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi. Dibutuhkan jaringan infrastruktur yang efektif guna
meningkatkan keterkaitan sektor primer berbasis pertanian dengan sektor industri pendukungnya melalui kluster dan pengembangan kawasan
berdasarkan potensi dan unggulan komoditas daerah. Kualitas dan kapasitas infrastruktur yang memadai akan memperlancar konektivitas,
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-8
menurunkan biaya transportasi dan biaya logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk dan mempercepat laju pertumbuhan
ekonomi. Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan penyediaan
infrastruktur dasar dan penataan ruang dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3. Rumusan Permasalahan:
Belum Optimalnya Penyediaan Infrastruktur Dasar Dan Penataan Ruang MASALAH
AKAR MASALAH
1 Belum optimalnya pemanfaatan tata ruang
yang sesuai dengan arahan rencana tata
ruang wilayah RTRW maupun daya dukung
lingkungan 1. Rencana Detail Tata Ruang Kota RDTRK dan
Peraturan Zonasi sebagai pedoman dalam pemberian ijin pemanfaatan ruang dan ijin
mendirikan bangunan belum berjalan maksimal.
2. Peningkatan kesesuaian pada peruntukan tata ruang masih perlu dioptimalkan
3. Fungsi lahan yang belum dioptimalkan
2 Masih terjadinya genangan banjir dan
rob 1. Masih ada saluran dan gorong-gorong yang belum
berfungsi optimal 2. Infrastruktur pengendali Rob dan Banjir belum
terbangun secara menyeluruh 3. Saluran drainase belum terintegrasi secara
menyeluruh 4. Terjadinya penurunan tanah yang semakin tinggi
khususnya di daerah pesisir 5. Terjadinya perubahan cuaca yang ekstrim
3 Belum optimalnya pengembangan sistem
transportasi terpadu. 1. Jaringan
jalan belum
terbangun secara
menyeluruh 2. Peningkatan fasilitas perlengkapan jalan masih
perlu dioptimalkan 3. Integrasi jaringan jalan dan fasilitas jalan yang
masih perlu dioptimalkan 4. Kualitas pelayanan angkutan umum masih perlu
ditingkatkan 5. Pengelolaan sarana dan prasarana transportasi
masih perlu dioptimalkan
4 Belum seluruh Rumah Tangga memiliki
sanitasi yang baik 1. Ketersediaan lahan untuk instalasi sanitasi
komunal di kawasan pesisir Semarang sangat sulit didapatkan.
2. Upaya peningkatan pelayanan pengelolaan air minum dan air limbah masih perlu dioptimalkan
3. Penyediaan Prasarana Sarana Umum PSU lingkungan perumahan dan permukiman masih
perlu ditingkatkan
5 Kurangnya penanganan tingkat pencemaran dan
kerusakan lingkungan 1. Pelayanan pengelolaan persampahan masih perlu
ditingkatkan 2. Peran serta dan kesadaran masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan
masih perlu
dioptimalkan 3. Penanganan
lahan kritis
masih perlu
ditingkatkan
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-9
MASALAH AKAR MASALAH
4. Ruang Terbuka Hijau RTH di wilayah perkotaan masih perlu ditingkatkan
5. Pencemaran udara,
air dan
tanah perlu
dikendalikan 6. Penurunan
kualitas dan
daya dukung
lingkungan.
4. Inovasi dan daya saing nilai tambah produksi pada sektor
perekonomian masih perlu ditingkatkan
Perekonomian suatu wilayah menjadi salah satu tolok ukur utama dalam melihat tingkat kesejahteraan masyarakat baik secara makro maupun
mikro. Hal tersebut merupakan poin penting mengingat kehidupan masyarakat sangat ditentukan oleh perekonomian terkait dengan finansial
atau kebutuhan. Salah satu problem yang menghambat percepatan kemajuan Kota Semarang adalah rendahnya inovasi dan daya saing the low
of competitiveness nilai tambah produksi. Secara teori, variabel daya saing ini menjadi faktor kunci peningkatan pertumbuhan ekonomi baik skala
nasional, regional, dan global. Daya saing dalam hal ini terkait dengan kapasitas produksi, kapasitas inovasi, dan kemampuan daerah Kota
Semarang menarik investasi dalam kerangka meningkatkan struktur perekonomian. Rumusan permasalahan yang berhubungan dengan inovasi
dan daya saing nilai tambah produksi pada sektor perekonomian dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Rumusan Permasalahan:
Inovasi Dan Daya Saing Nilai Tambah Produksi Pada Sektor Perekonomian Masih Perlu Ditingkatkan
MASALAH AKAR MASALAH
1 Penataan penyediaan dan distribusi bahan pangan
perlu dioptimalkan 1. Penganekaragaman pangan masih perlu
dioptimalkan
2 Produksi dan kualitas produk pertanian dan
peternakan perlu ditingkatkan
1. Penyelenggaraan intensifikasi pertanian masih perlu dioptimalkan;
2. Pengawasanpengendalian produksi
dan distribusi
produk ternak
masih perlu
dioptimalkan 3.
Pengembangan pertanian
perkotaanurban farming masih perlu dioptimalkan
4. Semakin berkurangnya lahan pertanian 3 Produktifitas hasil
perikanan perlu ditingkatkan;
1. Keterbatasan lahan untuk budidaya perikanan. 2. Tingginya alih profesi dari petani perikanan
keaktivitas perkotaan;
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 IV-10
MASALAH AKAR MASALAH
4 Kontribusi kategori- kategori pada sektor
perdagangan dan jasa- jasa perlu dioptimalkan
1. Belum optimalnya
upaya pembinaan
dan pengendalian pedagang informal di ruang publik;
2. Belum optimalnya pengendalian pasar dan ritel modern;
3. Pasar rakyat belum sepenuhnya tertata dengan baik;
5 Produk-produk unggulan daerah belum
dikembangkan dengan maksimal
1. Belum optimalnya pengembangan industri yang berwawasan lingkungan;
2. Pola kemitraan antara UMKM dengan usaha besar belum optimal.
3. Akses permodalan dan pasar Industri Kecil Menengah IKM masih terbatas;
4. Belum optimalnya hubungan kerjasama usaha antara IKM dengan industri besar;
5. Industri kreatif masih perlu dikembangkan. 6 Peningkatan jumlah PMA
maupun PMDN masih belum maksimal
1. Pelayanan dan regulasi penanaman modal masih perlu ditingkatkan;
2. Daya saing daerah dalam menarik investasi masih perlu ditingkatkan;
7 Belum optimalnya pengembangan destinasi
wisata 1. Belum optimalnya upaya pengembangan dan
pengelolaan objek dan daya tarik wisata; 2. Belum optimalnya keikutsertaan swasta dan
masyarakat dalam
pengembangan kepariwisataan.
4.2 ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH DALAM RPJMD