GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-8
No. Kecamatan
Luas Ha 0 - 2
2- 15 15
– 25 25 – 40 40
5 Semarang Selatan
505,67 82,98
25,21 -
- 6
Candisari 2,01
455,94 104,41
85,03 12,49
7 Tembalang
1.273,40 1.690,93
897,17 167,31
113,26 8
Pedurungan 2.198,63
- -
- -
9 Genuk
2.729,45 -
- -
- 10 Gayamsari
643,49 -
- -
- 11 Semarang Timur
561,73 -
- -
- 12 Semarang Utara
1.702,07 -
- -
- 13 Semarang Tengah
535,36 -
- -
- 14 Semarang Barat
1.687,10 297,47
189,73 36,13
- 15 Tugu
2,834,16 109,96
42,78 -
- 16 Ngaliyan
484,98 2.219,67
1.496,32 286,91
- Total
17.127,24 14.091,19 5,931.17
1.110,67 763,22
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2011
2.1.1.4 Struktur Geologi
Berdasarkan komposisi batuannya, Kota Semarang didominasi oleh batuan endapan permukaan alluvium yaitu sebanyak 46,12 dari seluruh
luasan area Kota Semarang. Lebih lanjut, kondisi komposisi batuan di Kota Semarang terlihat pada gambar dibawah ini :
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2011
Gambar 2.7 Batuan Kota Semarang
46,12
16,78 19,22
11,13 4,14
2,61
Endapan Permukaan Alluvium Lapisan Marin
Batuan Sedimentasi Breksi V Endapan V Lahar Gunung
Endapan V Gunung Ungaran Batuan Vulkanik
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-9
Endapan ini merupakan endapan yang terletak di bawah permukaan air termasuk ke dalam endapan alluvial, yaitu endapan sekunder yang
terkumpul dalam jumlah dan kadar yang tinggi melalui suatu proses konsentrasi alam yang letaknya sudah jauh dari batuan induknya dan sudah
sempat diangkut oleh sungai dan ombak laut. Berdasarkan jenis tanahnya, Kota Semarang memiliki jenis tanah
diantaranya Mediteran Coklat Tua, Latosol Coklat Tua Kemerahan, Asosiasi Aluvial Kelabu dan Coklat Kekelabuan, dan Aluvial Hidromorf Grumosol
Kelabu Tua. Adapun sebarang jenis tanah di Kota Semarang terpaparkan di Tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2 Sebaran Jenis Tanah di Kota Semarang
No. Jenis Tanah
Lokasi
1. Mediteran Coklat Tua
Kecamatan Tugu Kecamatan Semarang Selatan
Kecamatan Gunungpati Kecamatan Semarang Timur
2. Latosol Coklat Tua Kemerahan
Kecamatan Mijen Kecamatan Gunungpati
3. Asosiasi
Aluvial Kelabu
dan Coklat Kekelabuan
Kecamatan Genuk Kecamatan Semarang Tengah
4. Alluvial
Hidromorf Grumosol
Kelabu Tua Kecamatan Tugu
Kecamatan Semarang Utara Kecamatan Genuk
Kecamatan Mijen
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2009
Kota Semarang memiliki tiga bagian struktur geologi yaitu struktur joint kekar, patahan fault dan lipatan. Daerah patahan tanah bersifat erosif dan
mempunyai porositas tinggi, struktur lapisan batuan yang diskontinyu tak teratur, heterogen, sehingga mudah bergerak atau longsor. Daerah patahan
di Kota Semarang berada di sekitar aliran Kali Garang yang membujur kearah utara sampai selatan dan berbatasan dengan Bukit Gombel. Patahan ini
bermula dari Ondorante kearah utara hingga Bendan Duwur. Patahan ini merupakan patahan geser, yang memotong formasi Notopuro, ditandai
adanya zona sesar, tebing terjal di Ondorante dan pelurusan Kali Garang serta beberapa mata air di Bendan Duwur. Kemudian, daerah patahan
lainnya di Kota Semarang berada di Meteseh, Perumahan Bukit Kencana Jaya dengan arah patahan melintas dari utara ke selatan. Kota Semarang
juga memiliki gerakan tanah yang terbagi kedalam empat kategori yaitu
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-10
gerakan tanah tinggi, gerakan tanah menengah, gerakan tanah rendah dan gerakan tanah sangat rendah. Sebagian besar, daerah di Kota Semarang
memiliki gerakan tanah sangat rendah. Meskipun demikian, beberapa daerah memiliki gerakan tanah yang tinggi yaitu Kecamatan Mijen,
Gunungpati, Banyumanik, dan Tembalang. Jika dikaitkan dengan kondisi topografinya, daerah yang memiliki gerakan tanah tinggi merupakan daerah
perbukitan. Lebih lanjut mengenai kondisi topografi di Kota Semarang terlihat pada gambar 2.8 di bawah ini :
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2011
Gambar 2.8 Topografi Kota Semarang Berdasarkan Karakteristik Fisik Alam
Beragamnya kondisi topografi Kota Semarang menjadikan Kota Semarang memiliki beragam karakteristik fisik alam yang harus diperhatikan
dalam pembangunan. Selain daerah perbukitan yang memiliki gerakan tanah menengah hingga tinggi, Kota Semarang juga memiliki daerah yang rawan
terhadap amblesan tanah. Umumnya, daerah yang memiliki amblesan tanah merupakan daerah yang berada di dataran rendah dan daerah pantai yang
terdiri dari beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Semarang Selatan, Pedurungan, Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, Semarang Utara,
Semarang Tengah, dan Semarang Barat. Berdasarkan Tabel 2.3, Kecamatan Genuk merupakan kecamatan yang memiliki amblesan tanah tertinggi tiap
tahunnya diantara seluruh kecamatan di Kota Semarang.
9,57 14,78
16,99 58,67
Gerakan Tanah Tinggi Gerakan Tanah Menengah
Gerakan Tanah Rendah
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-11
Tabel 2.3 Luas Amblesan Tanah di Kota Semarang
No. Kecamatan
Luas Amblesan Ha 0 - 2
cmth 2 - 4
cmth 4 -6
cmth 6 -8
cmth 8
cmth
1 Semarang Selatan
0.67 -
- -
- 2
Pedurungan 261.18
91.40 408.07
- -
3 Genuk
483.62 504.30
445.54 103.26
544.07 4
Gayamsari 166.89
106.15 126.63
25.56 9.04
5 Semarang Timur
204.19 -
- 42.54
12.36 6
Semarang Utara 147.52
- 262.33
294.53 396.83
7 Semarang Tengah
69.34 250.08
28.86 -
- 8
Semarang Barat -
403.68 11.63
- -
Sumber : Bappeda Kota Semarang, 2011
2.1.1.5 Keadaan Hidrologi dan Hidrogeologi