Univariat Bivariat Analisa Data

mereset pada tabel frekuensi lalu diganti dengan kode yang benar. Kemudian data baru siap untuk di analisis.

F. Analisa Data

1. Univariat

Analisa dilakukan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dari masing-masing variabel dependen dan independen. Variabel tersebut antara lain faktor intristik pekerjaan beban kerja dan rutinitas, peran individu dalam organisasi, pengembangan karir Promosi dan kepuasan gaji, hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, serta faktor individu seperti umur dan masa kerja.

2. Bivariat

Analisa dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat komputer dengan derajat kemaknaan yang digunakan, p value ≤ 0,05 maka dapat diartikan data sampel mendukung adanya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Sebaliknya, apabila p value 0,05 artinya sampel tidak mendukung adanya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Uji yang digunakan untuk analisis yang berbentuk data kategorik yaitu uji Chi-square dengan derajat kemaknaan 5. Pada analisis ini digunakan uji Chi-square dengan rumus : � 2 = − � 2 � dF = k-1b-1 Keterangan : X 2 : Chi-square O : Nilai observasi E : Nilai ekspektasi k : Jumlah kolom B : Jumlah baris Uji Chi-square digunakan untuk variabel kategorik seperti stres kerja, rutinitas, beban kerja, promosi, kepuasan gaji, dan hubungan dalam pekerjaan. Melalui uji statistik Chi-square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan berhubungan jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 dan dikatakan tidak berhubungan jika mempunyai nilai p 0,05. Metode ini digunakan untuk mendapatkan probabilitas kejadiannya. Jika p value 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Sebaliknya jika p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. 87

BAB V HASIL

A. Analisis Univariat

1. Gambaran Stres Kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta

Pusat Bulan April-Agustus Tahun 2013 Variabel stres kerja ini dikatagorikan menjadi 3 yaitu stres berat, stres ringan, dan tidak stres. Adapun hasil yang diperoleh mengenai stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat ini dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Stres Kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat Bulan April-Agustus Tahun 2013 No Tingkat Stres Jumlah n Persentase 1 Stres berat 16 24,6 2 Stres ringan 34 52,3 3 Tidak stres 15 23,1 Total 65 100