E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat mengaplikasikan secara nyata dari teori-teori yang telah didapat semasa perkuliahan dan dapat mengembangkan kemampuan dalam
bidang penelitian dan penyusunan karya tulis serta penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai
stres kerja.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan informasi dan masukan untuk memperhatikan kesehatan kerja dalam hal ini Polisi Lalu Lintas dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dan sebagai acuan dalam program peningkatan performa dan produktifitas kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro
Jakarta Pusat.
3. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sebagai informasi penelitian dan dokumentasi data penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja
pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswa peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat bulan April-Agustus tahun 2013.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan April-Agustus 2013. Populasi penelitian adalah Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat yang berjumlah
65 orang. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan
pada 20 orang Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat, diketahui 13 Polisi mengalami stres kerja.
Data-data yang dikumpulkan dalam bentuk pertanyaan yang kemudian dianalisa untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan stres kerja.
15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam tinjauan pustaka ini akan memahas tentang definisi stres, definisi stres kerja, sumber-sumber stres kerja, indikator stres kerja, faktor-faktor yang
berhubungan dengan stres kerja, tahapan stres kerja, dampak stres kerja, pengukuran stres kerja, pencegahan stres kerja serta penanggulangan stres kerja.
A. Definisi Stres
Menurut Nasution 2002 stres menunjuk pada keadaan internal individu yang menghadapi ancaman terhadap kesejahteraan fisik maupun psikisnya.
Penekanannya adalah pada persepsi dan evaluasi individu terhadap stimulus yang memiliki potensi membahayakan bagi dirinya. Sehingga ada perbandingan antara
tuntutan yang menekan individu dan kemampuannya untuk mengatasi tuntutan tersebut. Keadaan yang tidak seimbang dalam mekanisme ini akan meningkatkan
respon stres, bagi fisiologi maupun perilakunya. Sedangkan menurut Taylor, 2006 dan Cook, 1997
Stres adalah emosi negatif, kognitif, tingkah laku dan proses fisiologi yang
terjadi pada individu untuk mencoba menyesuaikan atau menawar dengan stressor
yang ada. Dimana, dapat mengganggu atau mengancam fungsi sehari-hari
individu dan menyebabkan individu tersebut untuk membuat penyesuaian. Dalam
menghadapi stresor tersebut dapat ditandai dengan adanya adanya respon fisik,
psikologis dan tingkah laku.