Peran Individu dalam Organisasi Kesempatan mendapat promosi kerja

menyebabkan seorang pekerja mengalami stres dan ketidaknyamanan dalam bekerja Suprapto, 2008. d. Radiasi Sumber daya radiasi adalah sinar gamma, yaitu gelombang elektromagnet yang mampu menembus permukaan kulit tanpa terlihat oleh mata. Energi itu mampu merusak sel-sel hidup. Pemaparan radiasi tergantung dari dosis, waktu pemaparan dan jarak sumber ke pekerja. Selain memberi pengaruh buruk, radiasi juga menyebabkan rasa kurang aman bagi pekerja yang bekerja di tempat yang mengandung radiasi. Apabila hal ini tidak diperhatikan, maka dalam waktu-waktu tertentu hal tersebut tidak hanya berbahaya bagi pekerja, namun dapat menimbulkan keresahan dan stres dalam bekerja Munandar, 2008.

2. Peran Individu dalam Organisasi

Setiap tenaga kerja bekerja sesuai dengan perannya dalam organisasi, artinya setiap tenaga kerja mempunyai kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ada dan sesuai dengan yang diharapkan oleh atasannya. Tenaga kerja tidak selalu berhasil untuk memainkan perannya tanpa menimbulkan masalah. Peranan dalam organisasi meliputi : a. Pekerja tidak dapat berbuat banyak untuk mempengaruhi keputusan perusahaan yang menyangkut diri mereka sendiri, hal ini berakibat pada performa kerja dan menyebabkan timbulnya ketidaknyamanan dalam bekerja, contohnya pada kasus pemotongan gaji karyawan. b. Pekerja tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan bersama- sama supervisor dan manajer perusahaan terhadap masalah- masalah yang menyangkut kepentingan bersama-sama antara perusahaan dan karyawan. Menurut Frenh dan Chaplan 1970 dalam Suprapto 2008 apabila seorang karyawan tidak diikut sertakan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan dirinya, maka hal tersebut dapat menyebabkan karyawan tersebut menjadi tidak betah dalam bekerja. Dari hasil penelitian diketahui bahwa seorang pekerja yang diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, memiliki hasil kerja yang lebih baik dan mengurangi tekanan dalam bekerja yang dapat menyebabkan stres.

3. Pengembangan Karir

Dalam praktek pengembangan karir lebih merupakan suatu pelaksaan rencana karir seperti yang diungkapkan oleh Handoko 1985 bahwa pengembangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir. Pengembangan karir karyawan menurut Andersen 1982 yang dikutip oleh Bida 1995 adalah memacu kepada aktivitas pekerjaan yang terus menerus, kelebihan jam kerja ketika melakukan berbagai pekerjaan dan berbagai macam pelatihan yang diberikan. Unsur-unsur penting pengembangan karir meliputi: a. Peluang untuk menggunakan keterampilan jabatan sepenuhnya

b. Peluang mengembangkan keterampilan yang baru

c. Penyuluhan karir untuk memudahkan keputusan-keputusan yang menyangkut karir d. Pengembangan karir merupakan pembangkit stres potensial yang mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih, dan promosi yang kurang. Pengembangan karir merupakan pembangkit stres potensial yang mencakup ketidakpastian pekerjaan, promosi berlebih dan promosi yang kurang. Pengembangan karir karyawan terkait dengan pembangkit stres, diantaranya Munandar,2008 :

1. Kesempatan mendapat promosi kerja

2. Kesempatan mengembangkan bakat dan kreatifitas dengan menyalurkan ide dan usul atau saran pada perusahaan 3. Kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan atau kursus di dalam atau di luar perusahaan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan kerja 4. System reward, meliputi pemberian gaji, tunjangan dan penghargaan pada karyawan berprestasi tidak dijalankan perusahaan dengan baik. a. Promosi Promosi merupakan salah satu usaha perusahaan dalam meningkatkan kemampuan pekerjanya. Peluang pekerja untuk mendapatkan promosi berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan perusahaan Munandar,2008. Adanya promosi untuk menghasilkan kepuasan kerja dan mencegah timbulnya stres pada tenaga kerja yang bertujuan mengurangi turn over. Dengan promosi kerja, mereka tidak hanya mencari peningkatan pendapatan, tetapi juga mencari peningkatan status dan tantangan yang ada dari pekerjaan yang baru. Bentuk promosi pada pekerja bermacam-macam, seperti kenaikan pangkatjabatan, mendapatkan pendidikan atau pelatihan, mengikuti seminar atau simposium, dan lain-lain. Menurut penelitian Siswanti 2004 diperoleh bahwa 64 responden menyatakan bahwa mereka merasakan stres, akibat dari ketidakpuasan terhadap promosi yang diberlakukan dan 43 menyatakan mengalami stres walaupun mereka sudah merasa puas terhadap promosi yang diberlakukan. Hasil statistik menyatakan Pvalue sebesar 0,039, artinya ada hubungan yang bermakna antara kepuasan terhadap sistem promosi dengan stres kerja. Selain itu hasil OR sebesar 10,588 hal ini berarti pekerja yang tidak puas terhadap promosi yang diberlakukan, memiliki potensi terkena stres 10 kali lebih besar daripada pekerja yang merasa puas. b. Kepuasan gaji Gaji merupakan kompensasi yang diterima oleh pekerja apabila ia telah menyelesaikan pekerjaannya Munandar, 2008. Sedangkan menurut Schultz 1998 salah satu penyebab tingginya turn over pekerja disebabkan gaji yang mereka terima sewaktu bekerja tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Selain itu gaji dapat mempengaruhi motivasi pekerja. Berdasarkan teori dua faktor oleh Heizberg 1990 dalam Munandar 2008 menyatakan kepuasan bekerja sangat menentukan motivasi untuk bekerja, salah satu komponennya adalah upah. Berdasarkan penelitian pada masyarakat di AS diketahui adanya diskriminasi dalam pemberian upah seperti pekerja golongan minoritas atau pekerja wanita mendapatkan gaji sedikit lebih rendah daripada pekerja golongan mayoritas atau pekerja laki- laki Schultz, 1998. Menurut Nugroho 2004 dari penelitiannya disimpulkan bahwa 74,6 responden menyatakan bahwa mereka tidak puas terhadap gaji yang diterima, sehingga menyebabkan stres dan 52,6 menyatakan mengalami stres walaupun puas terhadap gaji yang diterima. Hasil statistik menyatakan Pvalue sebesar 0,045 sehingga ada hubungan antara kepuasan pemberian gaji dengan stres kerja.

4. Hubungan dalam Pekerjaan