Hubungan antara Umur dengan Stres Kerja

Tidak adanya hubungan yang bermakna antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja atau struktur dan iklim organisasi dapat disebabkan Ivancevich, 1975 dalam Gibson dkk, 1996 : a Stresor pada pekerja berkaitan dengan perubahan fisik, psikologis dan emosional di dalam individu. b Tanggapan penyesuaian terhadap stresor pada pekerjaan telah ditentukan dengan mengukur diri self-rating, penampilan prestasi dan pengujian biokimia c Tidak ada daftar stresor yang dapat diterima secara universal. Setiap organisasi memiliki penetapan sendiri yang unik. d Perbedaan-perbedaan individual menjelaskan mengapa suatu stresor yang mengganggu dan menggocang bagi seseorang berubah pada orang yang lain. Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi struktur dan iklim organisasi tidak mempengaruhi stres kerja karena penilaian terhadap suatu stresor antara individu yang satu dengan yang lain berbeda, stresor struktur dan iklim organisasi di Polres Metro Jakarta Pusat tidak mempengaruhi kejadian stres kerja.

6. Faktor Individu

a. Hubungan antara Umur dengan Stres Kerja

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cardiff University 2000 dalam Suprapto 2008 terhadap faktor-faktor demografi yang mempengaruhi timbulnya stres kerja, disimpulkan bahwa umur memiliki hubungan dengan timbulnya stres kerja. Dalam penelitian ini, umur dibagi ke dalam 4 kategori, yaitu usia 18-32 tahun, 33-40 tahun, 41-50 tahun dan diatas usia 51 tahun. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kategori usia 41-50 tahun memiliki persentase terbesar untuk terkena stres tingkat tinggi. Sedangkan untuk kategori umur yang memiliki persentase terbesar yang mengalami stres tingkat rendah adalah usia 18-32 tahun dan usia 51 tahun keatas. Hal ini disebabkan pada usia awal perkembangan keadaan emosi seseorang masih lebih labil. Sedangkan pada usia lanjut biasanya daya tahan tubuh seseorang sudah mulai berkurang sehinga sangat berpotensi untuk terkena stres. Pada variabel umur menunjukkan bahwa rata-rata umur Polisi Lalu Lintas ditempat kerja adalah antara 34 tahun sampai 38 tahun tabel 5.6. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur dengan stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat. Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa rata-rata umur responden yang menyatakan stres berat adalah antara 37 tahun sampai 45 tahun. Sedangkan responden yang menyatakan stres ringan memiliki rata- rata umur adalah 32 tahun sampai 36 tahun. Dimana didapatkan dari hasil penelitian Desy 2002 yang menyatakan bahwa pekerja yang berumur diatas 35 tahun telah memiliki kematangan berfikir dan bersikap sehingga dapat bertindak lebih bijaksana dan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lebih baik dilingkungan kerjanya serta sudah mulai berupaya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, namun apabila dirasa pemenuhan kebutuhan tersebut tidak sesuai maka individu akan merasa tidak puas dan cenderung mengalami stres kerja. Dalam hal ini pekerja mungkin menjadi cepat lelah setelah usia mereka menginjak 40 tahun atau lebih. Pengurangan itu cenderung pada tugas yang menekankan kecepatan, seperti misalnya kecepatan respon otot atau persepsi visual. Berhubungan dengan kematangan seseorang secara psikologis maupun fisik. Pekerja yang umurnya lebih tua sering gagal untuk mempelajari keahlian baru secara besar karena mereka tidak percaya pengetahuan diperlukan, daripada karena kurangnya kemampuan mereka Minner 1992, dalam Luthfiyah 2011. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Cooper yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi stres kerja adalah umur Munandar, 2008. Hal ini disebabkan karena seseorang berusia lanjut akan merasa cepat lelah dan tidak bergerak dengan gesit ketika melaksanakan tugasnya sehingga mempengaruhi kinerjanya. Adanya hubungan yang bermakna antara umur dengan stres kerja termasuk faktor yang mempengaruhi stres kerja dapat disebabkan oleh faktor umur yang lebih tua, biasanya memiliki pengalaman dan pemahaman bekerja yang lebih banyak. Sehingga pada jenis pekerjaan tertentu umur dapat menjadi kendala dan dapat memicu terjadinya stres Munandar, 2008. Berdasarkan hal tersebut disarankan bagi polisi lalu lintas yang berumur dibawah 40 tahun, diharapkan mampu mengikuti pelatihan dan pendidikan terkait resiko dan bahaya pekerjaan yang merupakan bagian dari kesehatan dan keselamatan di instansi tempat kerjanya, sehingga resiko bahaya psikososial dapat dikurangi. Hal ini dilakukan agar polisi lalu lintas dapat berdaptasi dengan lingkungannya dan mampu mengenali setiap permasalahan yang ada di tempat kerja.

b. Hubungan antara Masa Kerja dengan Stres Kerja