tidak puas terhadap gaji yang diterima, sehingga menyebabkan stres dan 52,6 menyatakan mengalami stres walaupun puas terhadap
gaji yang diterima. Hasil statistik menyatakan Pvalue sebesar 0,045 sehingga ada hubungan antara kepuasan pemberian gaji dengan
stres kerja.
4. Hubungan dalam Pekerjaan
Harus hidup dengan orang lain, menurut Selye 1976 dalam Munandar 2008, merupakan salah satu aspek dari kehidupan yang
penuh stress. Hubungan yang baik antar anggota dari satu kelompok kerja dianggap sebagai faktor utama dalam kesehatan individu dan
organisasi Argyris, 1964; Cooper, 1973 dalam Munandar 2008. Hubungan kerja yang tidak baik terungkap dalam gejala-gejala
adanya kepercayaan yang rendah, dan minat yang rendah dalam pemecahan masalah dalam organisasi. Ketidakpercayaan secara
positif berhubungan dengan ketatalaksanaan peran yang tinggi, yang mengarah ke komunikasi antar pribadi yang tidak sesuai antara
pekerjaan dan ketegangan psikologikal dalam bentuk kepuasan pekerjaan yang rendah, penurun dari kondisi kesehatan, dan rasa
diancam oleh atasan dan rekan-rekan kerjanya Munandar, 2008. Selain itu Tarwaka 2004 menjelaskan bahwa hubungan baik
pekerja di tempat kerja memiliki potensi penyebab terjadinya stres kerja, hal ini dimungkinkan karena adanya kecurigaan antara pekerja,
kurangnya komunikasi dan ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan sehingga memicu terjadinya stres kerja. Hal ini
mengisyaratkan bahwa kemungkinan munculnya stres kerja pada hubungan interpersonal yang baik dapat terjadi, walaupun perlu ada
pengkajian lebih lanjut lagi mengenai faktor ini. Penelitian yang paling memperhatikan tentang masalah
hubungan interpersonal dalam pekerjaan dilakukan oleh Kahn dkk. 1964, French dan Chaplan 1970 dan Buck 1972 dalam Suprapto
2008. Studi yang dilakukan Kahn dkk. dan French dan Chaplan menghasilkan
sebuah kesimpulan
yang sama,
bahwa ketidakpercayaan seorang pekerja secara positif berhubungan dengan
tingginya role ambiguity, kurangnya berkomunikasi dengan rekan kerja, ketegangan psikologi yang ditunjukkan dengan rendahnya
kepuasan dalam bekerja dan tidak adanya perasaan menghilangkan ancaman dalam pekerjaan sebagai kesuksesan bersama.
Menurut penelitian Bida 1995 yang dilakukan pada karyawan Conoko dan Kontraktor di Blok B Kepulauan Natuna, dilaporkan
bahwa 53,2 responden merasakan hubungan kerja yang buruk dengan atasan, sehingga menyebabkan stres dan 33,1 menyatakan
stres tetapi memiliki hubungan kerja yang baik dengan atasan. Hasil statistik menyatakan Pvalue sebesar 0,00081 sehingga ada hubungan
yang bermakna antara hubungan interpersonal dalam pekerjaan dengan stres kerja.
5. Struktur dan Iklim Organisasi