Hubungan antara Hubungan dalam Pekerjaan dengan Stres Kerja

Tidak ada hubungan antara gaji dengan stres kerja dalam penelitian ini menurut hasil wawancara bahwa polisi lalu lintas telah sesuai gaji yang diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian Nugroho 2004 yang menyatakan tidak ada hubungan antara gaji dengan stres kerja, karena responden merasa bahwa gaji yang diperoleh telah sesuai dengan tanggung jawab kerja yang dibebankan kepada mereka dan responden menganggap bahwa gaji bukan merupakan motivasi utama bagi mereka, melainkan terdapat hal lainnya seperti adanya rasa senang dalam melaksanakan pekerjaannya karena responden merasa dapat membantu dan bermanfaat bagi orang lain, dengan begitu responden lebih merasa puas akan pekerjaanya yang pada akhirnya dapat mengurangi stres kerja yang mungkin timbul. Sebagaimana Miller 2000 menyatakan bahwa salah satu cara untuk mempertimbangkan potensial stres kerja adalah dengan mempertimbangkan stres kerja karena stres kerja dapat terjadi melalui hal-hal yang mengurangi kepuasan kerja yang mengakibatkan ketidakpuasan terhadap kerja.

4. Hubungan antara Hubungan dalam Pekerjaan dengan Stres Kerja

Harus hidup dengan orang lain, menurut Selye 1976 dalam Munandar 2008, merupakan salah satu aspek dari kehidupan yang penuh stres. Hubungan yang baik antar anggota dari satu kelompok kerja dianggap sebagai faktor utama dalam kesehatan individu dan organisasi Argyris, 1964; Cooper, 1973 dalam Munandar 2008. Hubungan kerja yang tidak baik terungkap dalam gejala-gejala adanya kepercayaan yang rendah, dan minat yang rendah dalam pemecahan masalah dalam organisasi. Ketidakpercayaan secara positif berhubungan dengan ketatalaksanaan peran yang tinggi, yang mengarah ke komunikasi antar pribadi yang tidak sesuai antara pekerjaan dan ketegangan psikologikal dalam bentuk kepuasan pekerjaan yang rendah, penurun dari kondisi kesehatan, dan rasa diancam oleh atasan dan rekan- rekan kerjanya Munandar, 2008. Selain itu Penelitian yang paling memperhatikan tentang masalah hubungan interpersonal dalam pekerjaan dilakukan oleh Kahn dkk. 1964, French dan Chaplan 1970 dan Buck 1972 dalam Suprapto 2008. Studi yang dilakukan Kahn dkk. dan French dan Chaplan menghasilkan sebuah kesimpulan yang sama, bahwa ketidakpercayaan seorang pekerja secara positif berhubungan dengan tingginya role ambiguity, kurangnya berkomunikasi dengan rekan kerja, ketegangan psikologi yang ditunjukkan dengan rendahnya kepuasan dalam bekerja dan tidak adanya perasaan menghilangkan ancaman dalam pekerjaan sebagai kesuksesan bersama. Dari hasil penelitian ini diperoleh semua responden menyatakan hubungan baik dengan atasan, rekan kerja maupun bawahan. Tetapi pada penelitian ini prevalensi responden yang menyatakan stres kerja ringan mencapai 52,3. Dalam Tarwaka 2004 menjelaskan bahwa hubungan baik pekerja di tempat kerja memiliki potensi penyebab terjadinya stres kerja, hal ini dimungkinkan karena adanya kecurigaan antara pekerja, kurangnya komunikasi dan ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan sehingga memicu terjadinya stres kerja. Hal ini mengisyaratkan bahwa kemungkinan munculnya stres kerja pada hubungan interpersonal dalam pekerjaan yang baik dapat terjadi, walaupun perlu ada pengkajian lebih lanjut lagi mengenai faktor ini.

5. Hubungan antara struktur dan Iklim Organisasi dengan Stres Kerja