Tabel 5.14 Distribusi Responden menurut Umur terhadap Stres Kerja pada
Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat Bulan April-Agustus Tahun 2013
Stres Kerja 95 CI
SD Min-Max P value
Stres Berat 36,73 - 45,02
7,788 29-51
0,012 Stres Ringan
31,88 – 36,24
6,247 26-47
Tidak Stres 31,70
– 40,43 7,887
28-50
Berdasarkan tabel 5.14 diketahui bahwa rata-rata umur responden yang menyatakan stres berat adalah antara 37 tahun sampai
45 tahun dengan standar deviasi 7,788 tahun. Sehingga berdasarkan hasil uji statistik kruskall wallis diperoleh nilai Pvalue = 0,012 , artinya
pada alpha 5 menunjukkan ada hubungan antara faktor individu umur dengan stres kerja.
b. Masa Kerja
Berdasarkan uji normalitas didapatkan bahwa variabel masa kerja menunjukkan tidak berdistribusi normal, sehingga uji statistik yang
digunakan memakai uji kruskall wallis. Hubungan antara masa kerja dengan stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat
tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 5.15.
Tabel 5.15 Distribusi Responden menurut masa kerja terhadap Stres Kerja
pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat Bulan April-Agustus Tahun 2013
Stres Kerja 95 CI
SD Min-Max
P value
Stres Berat 13,29
– 21,96 8,139 4-29
0,313 Stres Ringan
11,94 – 16,00 5,813
7-35 Tidak Stres
11,54 – 18,86 6,603
8-28
Berdasarkan tabel 5.15 diketahui bahwa rata-rata masa kerja responden yang menyatakan stres berat adalah antara 13 tahun sampai
22 tahun dengan standar deviasi 8,139 tahun. Sehingga berdasarkan hasil uji statistik kruskall wallis diperoleh nilai Pvalue= 0,313, artinya
pada alpha 5 menunjukkan tidak ada hubungan antara faktor individu masa kerja dengan stres kerja.
103
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan – keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian, keterbatasan tersebut, yaitu: 1. Kuesioner pengukuran indikator stres kerja berisi lebih dari 25 pertanyaan
sehingga secara psikologis akan mengurangi validitas hasil, untuk itu agar hasilnya valid maka peneliti mengurangi pertanyaan yang dianggap tidak
penting. 2. Pengukuran beban kerja dengan cara observasi, yaitu melihat jenis pekerjaan
responden dalam waktu yang sedikit membuat penghitungan beban kerja menjadi tidak akurat, agar hasilnya lebih akurat maka peneliti mengikuti
pekerjaan yang dilakukan responden dengan menghitung waktu dari awal pekerjaan hingga selesai melakukan pekerjaannya dan selain itu peneliti juga
menyediakan waktu yang cukup dalam melakukan observasi.
B. Gambaran Stres Kerja pada Polisi Lalu Lintas
Stres kerja merupakan gejala-gejala dan tanda-tanda faal, perilaku, psikologikal dan somatik, adalah hasil dari tidakkurang adanya kecocokan
antara orang dalam arti kepribadiannya, bakatnya, dan kecakapannya dan lingkungannya, yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk menghadapi