membosankan. Sehingga berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara rutinitas dengan stres kerja.
2. Gambaran Stres Kerja Berdasarkan Peran Individu dalam Organisasi
Hubungan antara peran individu dalam organisasi dengan stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat tahun 2013 dapat dilihat
pada tabel 5.9.
Tabel 5.9 Distribusi Responden menurut Peran individu dalam Organisasi
terhadap Stres Kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta PusatBulan April-Agustus Tahun 2013
Peran Individu dalam
Organisasi Stres Kerja
Total P value
Stres Tidak Stres
N N
N
Tidak berperan 43
79,6 11
20,4 54
100 0,261
Berperan 7
63,6 4
36,4 11
100 Berdasarkan tabel 5.9 dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 65
responden dalam kaitannya dengan peran individu dalam organisasi kategori berperan dan tidak berperan, tingkat stres kerja lebih banyak dialami oleh
responden yang tidak berperan dalam organisasi. Sehingga berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
antara peran individu dalam organisasi dengan stres kerja.
3. Gambaran Stres Kerja Berdasarkan Pengembangan Karir Promosi dan
Kepuasan Gaji a.
Promosi
Hubungan antara promosi dengan stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat tahun 2013 dapat dilihat pada
tabel 5.10.
Tabel 5.10 Distribusi Responden menurut Promosi terhadap Stres Kerja pada
Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat Bulan April-Agustus Tahun 2013
Promosi Stres Kerja
Total P value
Berat Ringan
Tidak stres
N N
N N
Tidak memuaskan
13 36,1
17 47,2
6 16,7
36 100
0,046 Memuaskan
3 10,3
17 58,6
9 31,0
29 100
Berdasarkan tabel 5.10 dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 65 responden dalam kaitannya dengan promosi kategori tidak memuaskan dan
memuaskan, tingkat stres kerja berat lebih banyak dialami oleh responden yang tidak puas atas promosi yang berlaku di perusahaan. Sehingga
berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara promosi dengan stres kerja.
b. Kepuasan Gaji
Hubungan antara kepuasan gaji dengan stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat tahun 2013 dapat dilihat
pada tabel 5.11
Tabel 5.11 Distribusi Responden menurut Kepuasan Gaji terhadap Stres Kerja
pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat Bulan April-Agustus Tahun 2013
Gaji Stres Kerja
Total P value
Berat Ringan
Tidak stres
N N
N N
Tidak sesuai
13 32,5
18 45,0
9 22,5
40 100
0,157 Sesuai
3 12,0
16 64,0
6 24,0
25 100
Berdasarkan tabel 5.11 dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 65 responden dalam kaitannya dengan kepuasan gaji kategori tidak sesuai dan
sesuai, tingkat stres kerja berat lebih banyak dialami oleh responden yang menyatakan tidak sesuai dengan gaji yang diterima. Sehingga berdasarkan
hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kepuasan gaji dengan stres kerja.
4. Gambaran Stres Kerja Berdasarkan Hubungan dalam Pekerjaan
Hubungan antara hubungan dalam pekerjaan dengan stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat tahun 2013 dapat dilihat
pada tabel 5.12.
Tabel 5.12 Distribusi Responden menurut Hubungan dalam Pekerjaan
terhadap Stres Kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat Bulan April-Agustus Tahun 2013
Hubungan dalam
Pekerjaan Stres Kerja
Total Berat
Ringan Tidak stres
N N
N N
Buruk 100
Baik 16
24,6 34
52,3 15
23,1 65
100
Berdasarkan tabel 5.12 dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 65 responden dalam kaitannya dengan hubungan dalam pekerjaan kategori
buruk dan baik, tingkat stres kerja berat lebih banyak dialami oleh responden yang menyatakan hubungan dalam pekerjaan baik.
5. Gambaran Stres Kerja Berdasarkan Struktur dan Iklim Organisasi
. Hubungan antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat tahun 2013 dapat dilihat
pada tabel 5.13.
Tabel 5.13 Distribusi Responden menurut Struktur dan Iklim Organisasi
terhadap Stres Kerja pada Polisi Lalu Lintas di Polres Metro Jakarta Pusat Bulan April-Agustus Tahun 2013
Struktur dan Iklim
Organisasi Stres Kerja
Total Pvalue
Berat Ringan
Tidak stres
N N
N N
Buruk 12
33,3 18
50,0 6
16,7 36
100 0,135
Baik 4
13,8 16
55,2 9
31,0 29
100 Berdasarkan tabel 5.13 dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 65
responden dalam kaitannya dengan struktur dan iklim organisasi kategori buruk dan baik, tingkat stres kerja berat lebih banyak dialami oleh responden
yang menyatakan struktur dan iklim organisasinya buruk. Sehingga berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
yang bermakna antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja.
6. Gambaran Stres Kerja Berdasarkan Faktor Individu Umur dan Masa