Hubungan antara struktur dan Iklim Organisasi dengan Stres Kerja

komunikasi dan ketidaknyamanan dalam melakukan pekerjaan sehingga memicu terjadinya stres kerja. Hal ini mengisyaratkan bahwa kemungkinan munculnya stres kerja pada hubungan interpersonal dalam pekerjaan yang baik dapat terjadi, walaupun perlu ada pengkajian lebih lanjut lagi mengenai faktor ini.

5. Hubungan antara struktur dan Iklim Organisasi dengan Stres Kerja

Faktor stres yang dikenali dalam kategori ini adalah terpusat pada sejauh mana tenaga kerja dapat terlihat atau berperan serta pada support sosial. Kurangnya peran serta atau partisipasi dalam pengambilan keputusan berhubungan dengan suasana hati dan perilaku negatif. Peningkatan peluang untuk berperan serta menghasilkan peningkatan produktivitas, dan peningkatan taraf dari kesehatan mental dan fisik Munandar, 2008. Struktur dan iklim organisasi yang tidak baik dan kurang mendukung karyawan, biasanya dapat menimbulkan ketidakpuasan dalam bekerja, yang akhirnya dapat menyebabkan stres Cooper 1989 dalam Munandar 2008. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa 55,4 atau sebagian besar responden menyatakan struktur dan iklim organisasinya buruk. Berdasarkan hasi penelitian didapatkan bahwa struktur dan iklim organisasi tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan stres kerja. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan dengan teorinya Hurrell dkk yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi stres kerja adalah struktur dan iklim organisasi Munandar, 2008. Tidak adanya hubungan yang bermakna antara struktur dan iklim organisasi dengan stres kerja atau struktur dan iklim organisasi dapat disebabkan Ivancevich, 1975 dalam Gibson dkk, 1996 : a Stresor pada pekerja berkaitan dengan perubahan fisik, psikologis dan emosional di dalam individu. b Tanggapan penyesuaian terhadap stresor pada pekerjaan telah ditentukan dengan mengukur diri self-rating, penampilan prestasi dan pengujian biokimia c Tidak ada daftar stresor yang dapat diterima secara universal. Setiap organisasi memiliki penetapan sendiri yang unik. d Perbedaan-perbedaan individual menjelaskan mengapa suatu stresor yang mengganggu dan menggocang bagi seseorang berubah pada orang yang lain. Berdasarkan hal tersebut peneliti berasumsi struktur dan iklim organisasi tidak mempengaruhi stres kerja karena penilaian terhadap suatu stresor antara individu yang satu dengan yang lain berbeda, stresor struktur dan iklim organisasi di Polres Metro Jakarta Pusat tidak mempengaruhi kejadian stres kerja.

6. Faktor Individu