Deskripsi Data Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Deskripsi Hasil Data Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

46 pemahaman konsep akhir siswa adalah 76,89. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman konsep siswa secara langsung tampak dari skor rata-rata nilai N-gain sebesar 0,59 yang termasuk kategori sedang. 3 Sedangkan nilai N-gain kelas kontrol berdasarkan rata-rata skor Pretest dan postest pemahaman konsep, tingkat pemahaman konsep awal siswa adalah 45,95 sedangkan tingkat pemahaman konsep akhir siswa adalah 69,55. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman konsep siswa secara langsung tampak dari skor rata-rata nilai N-gain sebesar 0,44 yang termasuk kategori sedang. 4 Masing-masing nilai N-Gain dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu rendah G 0,30, sedang 0,30 ≤ G 0,70, dan tinggi G ≥ 0,70. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan frekuensi dari ketiga kategori nilai N-Gain tersebut. Tabel 4.3 Kategori N-Gain Kelas eksperimen dan kontrol Kategori Kelas eksperimen Kelas control Frekuensi N-Gain Frekuensi N-Gain Tinggi 10 12 Sedang 27 22 Rendah 1 4 Kategori rata-rata 0,59 0,44 Jumlah siswa 38 38 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat hasil kategori N-gain pada kelas eksperimen yang merupakan kategori siswa yang mempunyai nilai rendah sebanyak 1 siswa, nilai kategori sedang 27 siswa dan nilai kategori tinggi 10 siswa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa pada kelas eksperimen mempunyai hasil kategori rata-rata N-gain sedang. Sedangkan hasil kategori N- gain pada kelas kontrol yang merupakan kategori siswa yang mempunyai nilai rendah sebanyak 12 siswa, nilai kategori sedang 22 siswa dan nilai kategori tinggi 3 Lampiran 14, h. 148-149 4 Lampiran 13, h. 146-147 47 4 siswa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa pada kelas kontrol mempunyai hasil kategori N-gain sedang. Walaupun kategori rata-rata nilai N- gain untuk kedua kelas sama-sama termasuk kategori sedang, namun rata-rata peningkatan hasil belajar kelas eksperimen menunjukkan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.

d. Deskripsi data hasil observasi

Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-share. Guru bidang studi biologi yang berperan sebagai observerpengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat sesuai dengan skenario pembelajaran. Sebelum menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-share, guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik think-pair- share diantaranya tahapan-tahapan yang mencakup komponen-komponen yang harus dilakukan guru dan siswa, alokasi waktu, konsep yang sesuai dengan model cooperative learning teknik think pair share, tujuan pembelajaran, dan lain-lain. Sehingga selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti, para siswa, dan guru melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran. 5 Berdasarkan hasil pengamatan dari tiga kali pertemuan oleh observer seperti tercantum pada lampiran, dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Hasil observasi pada pertemuan pertama dimana, minat serta motivasi siswa dalam proses pembelajaran masih dinilai rendah karena ada dua poin yang tidak dilaksanakan yaitu beberapa siswa yang tidak menyiapkan alat tulis dan buku paket serta sebagian siswa tidak bekerja sama memecahkan tugas dengan teman pasangan belajarnya dengan baik. Pada minat dan motivasi ini didapat hasil observasi 60. Namun pada aspek keterlaksanaan pembelajaran skenario 5 Lampiran 12, h. 144-145 48 pembelajaran dan kemampuan keterampilan guru didapat hasil observasi 100 dengan peresentase total didapat 86. 6 Hasil observasi pertemuan kedua dan ketiga. Pada aspek keterlaksanaan pembelajaran skenario pembelajaran, aspek minat dan motivasi siswa, aspek kemampuan dan keterampilan guru didapat hasil observasi 100. pada pertmuan kedua dan ketiga ini, dinilai sangat baik karena kekurangan pada pertemuan sebelumnya telah dievaluasi sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-share dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan aspek yang diamati. Dengan demikian dapat terlihat proses pembelajaran model cooperative learning teknik think-pair-share dilaksanakan dengan baik dari tiap pertemuan dengan hasil presentase total didapat 100. 7 Apek yang diamati meliputi keterlaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran, minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, serta kemampuan dan keterampilan guru. Ketiga poin tersebut menunjukkan perubahan yang lebih baik, jika dilihat dari pertemuan pertama hingga terakhir. Dapat disimpulkan implementasi model cooperative learning teknik think-pair-share terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran.

e. Deskripsi data nilai lembar kerja siswa model cooperative learning teknik

think-pair-share 1 Data Nilai lembar kerja siswa individu think Tabel 4.4 Data Rata-rata nilai lembar kerja individu Pertemuan Mean 1 70 2 70 3 70 6 Lampiran 12, h. 144-145 7 Ibid, h. 144-145

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUHPENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI.

0 1 39

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK GROUP INVESTIGATION (GI) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 5 46