Peranan Guru dalam Model Cooperative Learning Tujuan Model Cooperative Learning

10 perbedaan pendapat dan bekerja dengan teman yang berbeda dengan latar belakangnya. Dengan demikian model cooperative learning dapat membuat siswa memverbalisasi gagasan dan pendapat mendorong munculnya refleksi yang mengarah pada konsep-konsep secara aktif. Tujuan dari pembelajaran cooperative adalah: 5 1 Untuk meningkatkan partisipasi siswa. 2 Memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepeminpinan dan membuat keputusan dalam kelompok. 3 Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama- sama siswa lain yang berbeda latar belakang.

e. Ciri-Ciri Model Cooperative Learning

Arends dalam Trianto, menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan model cooperative learning memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 6 1 Siswa bekerja dalam kelompok secara bersama untuk menuntaskan materi belajar. 2 Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3 Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang beragam. 4 Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

f. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning

Menurut Parker dalam Rusli Zainal Sang Visioner, keuntungan dari penggunaan model cooperative learning diantaranya: 7 1 Saling ketergantungan yang positif. 2 Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu. 3 Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. 4 Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan. 5 Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru. 5 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka,2007,h.42 6 Ibid, h. 47 7 Rusli Zainal Sang Visioner http:nayya- obangeblogah.blogspot.com2010_07_01_archive.html. 11 6 Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang menyenangkan. Selain memiliki kelebihan, model cooperative learning juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya: 8 1 Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu. 2 Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai. 3 Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas. Sehingga banyak yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 4 Pada saat diskusi berlangsung, seringkali diskusi didominasi oleh seorang atau dua orang saja, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

2. Hakikat Teknik Think-Pair-Share

a. Pengertian Teknik Think-Pair-Share

Teknik think-pair-share berpikir-berpasangan-berbagi adalah jenis pembelajaran cooperative yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi ini dikembangkan oleh Frank Lyman di Universitas Maryland seperti yang dikutip Arends dalam Trianto. Menyatakan bahwa think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam think-pair-share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu. 9 Teknik think-pair-share memiliki prosedur yang ditetapkan secara ekplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak berpikir yaitu menjawab soal sendiri atau permasalahan yang telah diberikan oleh guru sebelum bekerja sama dan berbagi ide dengan teman kelompoknya. Jika seorang telah memikirkan penyelesaian dari masalah tersebut, maka siswa itu harus berbagi idenya kepada 8 Ibid 9 Trianto, op.cit h. 61

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik stad dan teknik jigsaw: kuasi eksperimen di SMP attaqwa 06 Bekasi

0 4 76

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENGARUHPENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI.

0 1 39

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK GROUP INVESTIGATION (GI) DAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA.

0 5 46