48
pembelajaran dan kemampuan keterampilan guru didapat hasil observasi 100 dengan peresentase total didapat 86.
6
Hasil observasi pertemuan kedua dan ketiga. Pada aspek keterlaksanaan pembelajaran skenario pembelajaran, aspek minat dan motivasi siswa, aspek
kemampuan dan keterampilan guru didapat hasil observasi 100. pada pertmuan kedua dan ketiga ini, dinilai sangat baik karena kekurangan pada pertemuan
sebelumnya telah dievaluasi sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-share dapat dilaksanakan dengan
baik dan sesuai dengan aspek yang diamati. Dengan demikian dapat terlihat proses pembelajaran model cooperative learning teknik think-pair-share
dilaksanakan dengan baik dari tiap pertemuan dengan hasil presentase total didapat 100.
7
Apek yang diamati meliputi keterlaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran, minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, serta
kemampuan dan keterampilan guru. Ketiga poin tersebut menunjukkan perubahan yang lebih baik, jika dilihat dari pertemuan pertama hingga terakhir. Dapat
disimpulkan implementasi model cooperative learning teknik think-pair-share terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran.
e. Deskripsi data nilai lembar kerja siswa model cooperative learning teknik
think-pair-share
1 Data Nilai lembar kerja siswa individu think
Tabel 4.4 Data Rata-rata nilai lembar kerja individu
Pertemuan Mean
1 70
2 70
3 70
6
Lampiran 12, h. 144-145
7
Ibid, h. 144-145
49
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh data rata-rata nilai LKS individu. Pada pertemuan pertama rata-rata nilai yang diperoleh yaitu sebesar 70, Pertemuan
kedua sebesar 70 dan pertemuan ketiga mencapai 70. Pada tahap individu think pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga termasuk kategori baik karena siswa
sudah terbiasa mengisi LKS sendiri.
2 Data Nilai lembar kerja siswa berpasangan pair Tabel 4.5
Data Rata-rata nilai lembar kerja individu Pertemuan
Mean
1 60
2 80
3 80
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh data rata-rata nilai LKS berpasangan pair. Pada pertemuan pertama rata-rata nilai yang diperoleh yaitu sebesar 60
karena siswa belum terbiasa belajar kelompok yang dilakukan. Pertemuan kedua dan ketiga mencapai nilai sebesar 80 karena siswa sudah mulai menyesuaikan diri
dengan kelompoknya dan sudah mulai memikirkan jawaban dari pertanyaan yang ada di LKS. Hal ini membuktikan adanya peningkatan rata-rata nilai lembar kerja
siswa.
B. Analisis Data
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t, maka terlebih dahulu dilaksanakan pengujian prasyarat analisis data berupa uji
normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas a.
Hasil Uji Normalitas Pretest
Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data yaitu data nilai pretest Kelas VIII.2 sebagai kelompok eksperimen dan data nilai Pretest Kelas
VIII.I sebagai kelompok kontrol. Untuk menguji normalitas kedua data digunakan