1 Daya dukung fisik, yaitu luas total berbagai kegiatan pembangunan yang dapat didukung accommodated oleh suatu kawasanlahan yang tersedia,
2 Daya dukung produksi, yaitu jumlah total sumberdaya daya alam stok yang dapat dimanfaatkan secara maksimal secara berkelanjutan
3 Daya dukung ekologi, adalah kuantitas atau kualitas kegiatan yang dapat dikembangkan dalam batas yang tidak menimbulkan dampak yang
merugikan ekosistem 4 Daya dukung sosial, yakni tingkat kegiatan pembangunan maksimal pada
suatu kawasan yang tidak merugikan secara sosial atau terjadinya konflik dengan kegiatan lainnya.
Pada dasarnya, konsep daya dukung wilayah pesisir ditujukan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan Dahuri, 2001. Terdapat beberapa
metodeteknik untuk menentukan daya dukung wilayah pesisir : 1 Menetapkan batas-batas boundaries baik vertikal maupun horisontal
terhadap garis pantai coastal line, wilayah pesisir sebagai suatu unit pengelolaan a management unit
2 Menghitung luasan pesisir yang dikelola 3 Mengalokasi atau melakukan pemintakan zonation wilayah pesisir
tersebut menjadi 3 zona utama, yaitu : a preservasi, b konservasi, c pemanfaatan
2.2.2 Daya Dukung Lingkungan Ekosistem Pesisir PPK
Daya dukung lingkungan didefinisikan sebagai kapasitas dari suatu ekosistem untuk mendukung pemeliharaan organisme yang sehat baik
produktifitasnya, kemampuan beradaptasi dan kemampuan pembaruan Ceballos- Lasurian, 1991. Daya dukung lingkungan sering diekpresikan sebagai jumlah unit
pemanfaatan yang masih dapat ditampung oleh lingkungan. Daya dukung menghadirkan batasan dalam melakukan pemanfaatan sumberdaya sehingga
ekosistem tersebut tidak mengalami kerusakan akibat aktivitas pemanfaatan. Jika pemanfaatan melebihi ambang bataskemampuan lingkungan untuk pulih
kembaliberasimilasi maka dapat dikatakan bahwa pemanfaatan tersebut melebihi daya dukung. Artinya jika memanfaatkan sumberdaya dapat pulih seperti
penangkapan ikan karang di terumbu karang, maka tingkat penangkapannya tidak boleh melebihi potensi lestari stok ikan tersebut dan tidak boleh merusak terumbu
karang. Begitu juga dengan pemanfaatan mangrove untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat, tingkat pemanfaatan mangrove tidak boleh merusak ekosistem
mangrove. Daya dukung suatu wilayah ditentukan oleh : 1 kondisi biogeofisik
wilayah, dan 2 permintaan manusia, sumberdaya alam, dan jasa lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Dahuri, 2001. Masih menurut Dahuri
2001, daya dukung wilayah pesisir dapat ditentukandiperkirakan dengan cara menganalisis : 1 variabel kondisi biogeofisik yang menyusun kemampuan
wilayah pesisir dalam memproduksimenyediakan sumberdaya alam dan jasa lingkungan; 2 variabel sosial-ekonomi-budaya yang menentukan kebutuhan
manusia yang tinggal di wilayah pesisir tersebut atau yang tinggal di luar wilayah pesisir, tetapi berpengaruh terhadap perubahan sumberdaya alam dan jasa
lingkungan di wilayah tersebut.
2.2.3 Indikator Daya Dukung PPK
Menurut Cocosis 2005 dalam PKSPL 2005 perlu dibuat indikator daya dukung yang akan dijadikan patokanlimit maksimum. Indikator diperlukan untuk
menyediakan kemungkinan kepada kita untuk menjelaskan dan menerapkan serta proses yang harus dilakukan. Pengembangan suatu kegiatan dalam beberapa
kasus perlu suatu inti satuan indikator, faktor yang mencerminkan tekanan dan status pokok yaitu, endemic dan mengancam jenis. Indikator ini digunakan
untuk memonitor dan mengidentifikasi pelanggaran batas daya dukung kegiatan di pulau kecil. Implikasi dari pengukuran indikator adalah untuk kepekaan dari
lokasi dalam telaah. Penggunaan indikator dengan mengidentifikasi dan membatasi setiap kegiatan aktivitas dan kegiatan dengan suatu ukuran yang
sederhana namun fleksibel. Penetapan batas indikator ini diperlukan untuk mengelola kawasan yang bernilai ekonomi dan ekologi tinggi.
Indikator suatu yang penting, tetapi bukan satu-satunya batasan mengelola pulau kecil Di dalam konteks ini ada tiga jenis indikator diusulkan mencerminkan
komponen di pulau kecil Cocosis, 2005 dalam PKSPL 2005. Beberapa
komponen yang menjadi indikator adalah 1. Indikator Phisik – Ekologis; 2 Indikator Demographic – Sosial dan; 3 Indikator Politis – Ekonomi.
Semua indikator tersebut secara langsung berhubungan dengan konsep dan implementasi dari aktivitas di pulau kecil. Indikator keberlanjutan juga di
perlukan ketika terjadi indikasi terjadi perubahan kemampuan untuk bertahannya sumberdaya tersebut. Dalam pembuatan dan pemilihan kebijakan atau perencana
dapat menyusun indikator yang sesuai untuk wilayahnya. Indikator lingkungan dapat dijelaskan pada Tabel 1.
Tabel 1 Indikator Lingkungan di Pesisir dan Pulau Kecil
No Thematik Area
Coastal Pulau Kecil
Indikator Phisik – Ekologi
1 Biodiversity dan
Lingkungan Alam
P P
4 Energy P
5 Air P
P 6 Limbah
P P
7 Warisan budaya
P P
8 Infrastruktur Wisata
P P
9 Lahan P
P 10 Arsitektur
Ruang P
P 11 Transportasi
INDIKATOR Demographi-Sosial
1 Demography P
2 Kunjungan Turis
P P
3 Tenaga Kerja P P
4 Perilaku Sosial
P 5 Kesehatan
dan Keselamatan
P P
6 Isu Physicologis
P
INDIKATOR Politik-Ekonomi
1 Investasi dan Pendapatan Kegiatan
Wisata P P
2 Tenaga Kerja
P P
3 Penghasilan dan Penerimaan
Masyarakat P P
4 Kebijakan Pengembagan Kawasan
P P
Keterangan : P = Prioritas
Sumber : Cocosis, 2005 dalam PKSPL 2005
2.2.4 Mengukur Daya Dukung PPK dengan Ecological Footprint