banyak pertanyaan yang bersifat berkebalikan secara diametral dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Adanya pasal tentang hak penguasaan perairan
pesisir HP-3 seperti dalam pasal 16-22 memberikan gambaran tentang masa depan PPK dan masyarakat pesisir. Pemanfaatan yang salah dan semata
berorientasi ekonomi dan kapitalisasi modal tanpa mengindahkan aspek kelestarian lingkungan PPK akan mengakibatkan kerusakan PPK dalam jangka
panjang. Pasal ini juga memberikan peluang hidupnya kolaborasi elit sosial atau para komprador dengan para pemilik modal dalam memanfaatkan ekosistem PPK
dan sumberdaya yang berada di dalamnya. Pemberian hak kepada masyarakat dalam pengelolaan bisa jadi tidak akan melahirkan pemerataan namun bisa
menutup akses masyarakat dalam pengelolaan karena lemahnya bergaining posisi masyarakat sehingga akan berakibat pada semakin tingginya kesenjangan dan
menguatnya ketidakmerataan di PPK.
2.2 Konsepsi Daya Dukung Pulau-Pulau Kecil
2.2.1 Definisi Daya Dukung
Daya dukung carrying capacity dan daya tampung ocupancy capacity pada umumnya dimaksudkan dari segi dukungan terhadap kehidupan biota atau
manusia yang ada di Pulau tersebut Ongkosongo, 1998. Daya dukung suatu wilayah dapat naik atau turun tergantung dari kondisi biologis, ekologis dan
tingkat pemanfaatan manusia terhadap sumberdaya alam. Daya dukung suatu wilayah dapat menurun, baik diakibatkan oleh kegiatan manusia maupun gaya-
gaya ilmiah natural forces, seperti bencana alam. Namun dapat dipertahankan dan bahkan dapat ditingkatkan melalui pengelolaan wilayah secara tepat proper,
masukan teknologi dan impor perdagangan Dahuri, 2001. Proses penentuan daya dukung lingkungan untuk suatu aktivitas
ditentukan umumnya dengan dua cara: 1 suatu gambaran hubungan antara tingkat kegiatan yang dilakukan pada suatu kawasan dan pengaruhnya terhadap
parameter-parameter lingkungan, dan 2 suatu penilaian kritis terhadap dampak- dampak lingkungan yang diinginkan dalam rezim manajemen tertentu. Secara
umum terdapat empat tipe kajian daya dukung lingkungan Inglis et al., 2000 dalam
PKSPL 2005, yakni:
1 Daya dukung fisik, yaitu luas total berbagai kegiatan pembangunan yang dapat didukung accommodated oleh suatu kawasanlahan yang tersedia,
2 Daya dukung produksi, yaitu jumlah total sumberdaya daya alam stok yang dapat dimanfaatkan secara maksimal secara berkelanjutan
3 Daya dukung ekologi, adalah kuantitas atau kualitas kegiatan yang dapat dikembangkan dalam batas yang tidak menimbulkan dampak yang
merugikan ekosistem 4 Daya dukung sosial, yakni tingkat kegiatan pembangunan maksimal pada
suatu kawasan yang tidak merugikan secara sosial atau terjadinya konflik dengan kegiatan lainnya.
Pada dasarnya, konsep daya dukung wilayah pesisir ditujukan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan Dahuri, 2001. Terdapat beberapa
metodeteknik untuk menentukan daya dukung wilayah pesisir : 1 Menetapkan batas-batas boundaries baik vertikal maupun horisontal
terhadap garis pantai coastal line, wilayah pesisir sebagai suatu unit pengelolaan a management unit
2 Menghitung luasan pesisir yang dikelola 3 Mengalokasi atau melakukan pemintakan zonation wilayah pesisir
tersebut menjadi 3 zona utama, yaitu : a preservasi, b konservasi, c pemanfaatan
2.2.2 Daya Dukung Lingkungan Ekosistem Pesisir PPK