Golongan masyarakat yang mempunyai pendapatan Rp 500.000 – Rp 1.000.000 masuk dalam kategori sangat miskin-miskin. Kriteria miskin-cukup
adalah golongan masyarakat yang mempunyai pendapatan Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000. Sedangkan pendapatan di atas Rp 2.000.000 dimasukkan dalam
kategori cukup-kaya. Demikian halnya pada sifat pendapatan yang harian masuk dalam kategori harian, sifat pendapatan yang tidak tetapmusiman masuk dalam
kategori miskin-cukup. Sedangkan yang sifat pendapatannya tetap dan bulanan masuk dalam kategori cukup-kaya.
Kepemilikan Aset
Kesejahteraan seseorang juga ditentukan oleh tingkat kepemilikan aset yang dimiliki. Semakin banyak aset yang dimiliki menunjukkan kemampuan
membeli barang juga tinggi, berarti juga pendapatannya juga tinggi. Semakin banyak aset yang dimiliki seseorang semakin menunjukkan tingkat kesejahteraan
dari sisi materiil seseorang. Kepemilikan aset dalam survey dibedakan menjadi aset responden dan aset perikanan. Aset perikanan berupa alat produksi untuk
melakukan usaha perikanan.
Tabel 52 Persentase Responden Menurut Kepemilikan Aset
Aset P. Panggang
P. Pramuka Total
TVDVD 96.55
85.19 91.07
TapeRadio 58.62
70.37 64.29
Kursi Tamu 48.28
33.33 41.07
Kulkas 44.83
37.04 41.07
HP 37.93
70.37 53.57
Sepeda Pancal 34.48
48.15 41.07
Alat elektronik lain 20.69
62.96 41.07
Tanah 10.34
11.11 10.71
Mesin Jahit 6.90
7.41 7.14
Sepeda Motor 3.45
11.11 7.14
Mesin Cuci 3.45
7.41 5.36
Lainnya 20.69
14.81 17.86
Sumber : Data Primer
Tabel 52 menunjukkan bahwa aset yang paling banyak dimiliki dan hampir dimiliki oleh seluruh responden di P. Panggang adalah televisi yaitu
sebanyak 96,55. Aset terbanyak kedua adalah taperadio 58,62, kursi tamu 48,28, kulkas 44,83, dan selanjutnya berturut-turut HP 37,93, sepeda
pancal, alat elektronik lain, tanah, mesin jahir, sepeda motor dan mesin cuci. Bagi masyarakat P. Panggang TV dan DVD bukan merupakan barang mewah lagi dan
bahkan bisa jadi sudah menjadi barang pokok. Demikian halnya dengan responden di P. Pramuka, aset terbanyak yang
dimiliki masyarakat adalah TVDVD sebanyak 85,19. Aset kedua terbanyak yaitu taperadio dan HP masing-masing 70,37, alat elektronik lain 62,96,
sepeda pancal 48,15, kulkas 37,04 dan kursi tamu 33,33. Aset lainnya seperti tanah, mesin cuci dan sepeda motor juga banyak dimiliki oleh responden di
P. Pramuka. Dari sisi kepemilikan aset, khususnya jika dilihat aset-aset yang bernilai
tinggi seperti tanah, sepeda motor, mesin cuci dan mesin jahit, menunjukkan bahwa responden di P. Pramuka lebih sejahtera dibandingkan di P. Panggang.
Setidaknya untuk memiliki aset yang bernilai mahaltinggi tentunya dibutuhkan uang yang cukup besar. Ketersediaan modaluang yang besar bisa disebabkan
karena adanya pendapatan yang besar.
Tabel 53 Persentase Responden Menurut Kepemilikan Aset Perikanan
Sarana Perikanan P. Panggang
P. Pramuka Total
Perahu 67.86
81.82 74.00
Mesin 39.29
36.36 38.00
Keranjang 32.14
18.18 26.00
Jaring 28.57
27.27 28.00
Keramba 21.43
22.73 22.00
Pengolah 7.14
9.09 8.00
Lainnya 17.86
22.73 20.00
Sumber : Data Primer
Tabel 53 menunjukkan bahwa aset perikanan yang paling dimiliki oleh responden di P. Panggang adalah perahu dengan persentase sebesar 68. Aset
perikanan berikutnya adalah mesin 39, keranjang 32, jaring 29, keramba 21 dan alat pengolahan ikan 7. Sedangkan aset perikanan yang
paling banyak dimiliki responden di P. Pramuka juga perahu dengan jumlah 81,82 responden. Aset berikutnya adalah mesin tangkap 36,36, jaring
27,27, keramba 22,73, keranjang 18,18 dan alat pengolah ikan 9,09.
Data ini menggambarkan kondisi ril masyarakat dengan mata pencaharian utama responden di P. Panggang dan P. Pramuka sebagai nelayan tangkap. Jenis
usaha perikanan tangkap yang banyak dilakukan masyarakat adalah masih bersifat tradisional dan didominasi oleh perahu-perahu kecil dengan jelajah yang tidak
jauh. Profesi perikanan lainnya adalah pembudidaya ikan, pedagang dan pengolah hasil perikanan. Profesi pedagang atau pengolahan biasanya dilakukan oleh para
isteri dan anak-anak. Optimalisasi peran anggota keluarga merupakan bentuk strategi bertahan keluarga nelayan.
Selain pekerjaan utama baik itu sebagai nelayan, pembudidaya,
pedagang dan pengolah hasil perikanan, masyarakat mempunyai pekerjaan sampingan untuk menghidupi kebutuhan keluarganya. Tabel 54 menunjukkan
sebanyak 67,86 responden di P. Panggang mempunyai pekerjaan sampingan dan 32,14 yang tidak punya pekerjaan sampingan. Sedangkan di P. Pramuka
lebih banyak yang tidak mempunyai pekerjaan sampingan 51,5 dan sebanyak 48,15 mengaku mempunyai pekerjaan sampingan.
Tabel 54 Persentase Responden Menurut Ada Tidaknya Pekerjaan Sampingan
Pekerjaan sampingan P. Panggang
P. Pramuka Total