Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa p lebih kecil dari α 0,0048 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H
1
diterima. Hal ini berarti tingkat pemahaman siswa tentang materi Zakat yang pembelajarannya menggunakan
metode Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pemahaman siswa yang menggunakan metode konvensional dalam pembelajarannya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan metode Jigsaw berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi Zakat.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti akan membahas tingkat pemahaman siswa tentang materi Zakat pada kelas eksperimen yang menggunakan metode Jigsaw dan kelas kontrol yang
menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajarannya. Peneliti juga akan menjelaskan proses pelaksanaan pembelajaran di kedua kelas tersebut.
1. Analisis Tingkat Pemahaman Siswa Tentang Materi Zakat
Berdasarkan hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlihat adanya perbedaan nilai rata-rata, median, modus, varians, simpangan baku,
tingkat kemiringan dan ketajaman. Deskripsi data perbedaan hasil tes siswa tersebut disajikan pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Tes Kelas Eksperimen dan Kontrol
Statistik Kelompok
Eksperimen Kelompok
Kontrol Banyak sampel
30 30
Simpangan Baku 67,29
Z
hitung
-2,59 Probabilitas
0,0048 Taraf Nyata
α 0,05
Kesimpulan Tolak H
o
Nilai terendah 40
40 Nilai tertinggi
80 80
Mean 64,7
58,3 Median
66,5 57,5
Modus 72,9
56,5 Varians
24779,2 17875,92
Simpangan Baku 157,41
133,70 Kemiringan
-0,05 0,01
KetajamanKurtosis 0,303
0,236 Tabel 4.8 menunjukkan perbandingan tingkat pemahaman siswa antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol, yaitu perolehan nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata siswa kelas kontrol. Rata-
rata kedua kelompok memiliki selisih 6,4, artinya rata-rata nilai kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Begitupun perbandingan median dan modus
antara kedua kelompok tersebut, kelompok eksperimen memiliki nilai yang lebih besar daripada kelompok kontrol. Ini menandakan siswa dalam kelompok
eksperiman memiliki pencapaian nilai yang lebih baik dibandingkan dengan pencapaian nilai siswa dalam kelompok kontrol. Hal ini diperkuat dengan tingkat
kemiringan kelompok
eksperimen yaitu
-0,05 berharga
negatif yang
menunjukkan bahwa
kelompok eksperimen
memiliki kecenderungan data
mengumpul di atas nilai rata-rata. Sedangkan pada kelompok kontrol memperoleh kemiringan 0,01 berharga positif yang menunjukkan bahwa kelompok kontrol
memiliki kecenderungan data mengumpul di bawah rata-rata. Secara visual perbedaan penyebaran data di kedua kelompok yaitu
kelompok eksperimen yang menggunakan metode Jigsaw dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada gambar berikut
ini: