Pembelajaran Zakat di SMP

1. Jumlah sampel yang digunakan. Pada penelitian Aship menggunakan sampel sebanyak 30 siswa, penelitian Cici menggunakan sampel sebanyak 41 siswa, dan penelitian Dewi menggunakan sampel sebanyak 33 siswa. Sedangkan pada penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan sampel sebanyak 60 siswa. 2. Metode penelitian yang digunakan. Pada peneltian Aship menggunakan metode penelitian korelasional, penelitian Cici menggunakan metode pre-experiment dengan desain one group pretest-posttest, dan penelitian Dewi menggunakan metode PTK Penelitian Tindakan Kelas. Sedangkan pada penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan metode penelitian Kuasi Eksperimen dengan desain one group pascatest only.

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan proses yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan. Proses pembelajaran ini dirancang dengan memperhatikan berbagai macam aspek agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan pada akhirnya memotivasi siswa untuk turut aktif dalam pembelajaran. Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran akan menentukan tingkat pemahaman yang akan didapatkan siswa. Siswa yang aktif selama proses pembelajaran akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan siswa yang tidak berpartisipasi aktif di dalamnya. Untuk menumbuhkan semangat siswa agar mau berpartisipasi aktif tidak hanya dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Hal yang paling penting adalah peran guru dalam menyampaikan materi atau bagaimana cara materi tersebut dipelajari oleh siswa. Hal ini sangat berkaitan dengan metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Metode yang tepat dapat secara efektif menggiring siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Metode Jigsaw merupakan metode yang dapat mendorong peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dalam metode Jigsaw didapatkan adanya proses kebersamaan dalam memahami materi yang dipelajari. Materi Pendidikan Agama Islam yang memiliki beberapa subbab di setiap materinya akan dimudahkan dengan metode ini, karena setiap subbab tersebut akan menjadi bahan diskusi yang menarik di setiap kelompok. Interaksi antar siswa dengan mudah dapat terjalin melalui metode ini. Selain itu, metode ini menuntut siswa untuk memahami konsep yang dipelajari saat mereka berada di tim ahli. Kemudian mereka harus berbagi informasi yang telah didapatkan saat berada di dalam kelompok tim ahli kepada anggota kelompok asalnya. Proses pertukaran informasi inilah yang menjadi keunggulan metode Jigsaw karena dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dan memahami sebuah konsep secara mendalam dengan berdiskusi bersama kelompoknya. Berdasarkan uraian di atas, diduga terdapat pengaruh positif antara model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap pemahaman siswa tentang materi Zakat pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sehingga metode tersebut dapat dijadikan sebuah solusi untuk meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: : Metode Jigsaw tidak memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pemahaman siswa. : Metode Jigsaw memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pemahaman siswa.