Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

metode konvensional. Hal ini dibuktikan dengan analisis data hasil penelitian, ada perbedaan yang signifikan pada tingkat pemahaman siswa tentang materi Zakat yang dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode Jigsaw dan metode konvensional.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Meskipun demikian, masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan sebagaimana dijelaskan berikut ini: 1. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya pada materi Zakat, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada materi-materi lainnya. 2. Siswa belum terbiasa dengan proses pembelajaran yang menggunakan metode Jigsaw, sehingga peneliti harus memberikan penjelasan ulang atau bimbingan secara langsung kepada setiap kelompok agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 3. Pembelajaran dengan metode Jigsaw membutuhkan waktu yang cukup banyak sedangkan waktu yang tersedia terbatas, sehingga butuh persiapan dan pengaturan kelas yang baik. 64

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelititian yang dilaksanakan mengenai pembelajaran materi Zakat menggunakan metode Jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari di SMP Sulthan Bogor diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh antara penggunaan metode Jigsaw dalam pembelajaran yang dilaksanaan terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi Zakat. Hal ini terlihat dari perbandingan antara persentasee rata-rata seluruh indikator kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki rata-rata 69,59 sedangkan kelas kontrol memiliki rata-rata 60,37. 2. Siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Jigsaw memiliki tingkat pemahaman yang berbeda terhadap materi yang dipelajari dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan pengujian hipotesis yang menunjukkan nilai p= 0,0048 dan nilai α= 0,05 sehingga p= 0,0048 α= 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode Jigsaw memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi Zakat. Sehingga siswa yang pembelajarannya menggunakan metode Jigsaw memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, menyatakan bahwa siswa yang diajarkan menggunakan metode Jigsaw memiliki tingkat pemahaman terhadap materi yang lebih baik dibandingkan siswa yang diajarkan menggunakan metode konvensional. Dengan demikian, diharapkan agar para guru lebih memperhatikan kesesuaian antara materi yang akan dipelajari dengan metode yang digunakan. Peran aktif siswa harus menjadi salah satu prioritas dalam pembelajaran, karena seharusnya proses belajar tidak menjadi suatu paksaan melainkan suatu kebutuhan. Hal ini dapat didorong dengan cara melaksanakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Sebagaimana temuan di dalam penelitian ini, siswa menjadi lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan metode Jigsaw.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Metode Jigsaw sebaiknya lebih sering digunakan dalam proses pembelajaran terutama pada materi Zakat dan materi-materi lainnya yang sesuai dengan kriteria metode Jigsaw, sehingga siswa terbiasa dengan proses pembelajaran yang menggunakan metode Jigsaw dan dengan menggunakan metode tersebut siswa bisa lebih memahami materi yang diajarkan. 2. Guru yang hendak menggunakan metode Jigsaw dalam pembelajaran di kelas diharapkan melakukan persiapan dan pengaturan kelas sebelum menggunakan metode tersebut. Karena tanpa adanya persiapan dan pengaturan kelas, pembelajaran menggunakan metode Jigsaw akan memakan waktu yang cukup banyak. 3. Karena terdapat beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan yang meneliti tentang metode Jigsaw pada materi-materi lainnya dan pada jenjang sekolahkelas yang berbeda. 4. Dalam penelitian selanjutnya, sebaiknya data yang diperoleh dilengkapi dengan hasil wawancara dan angket. 66 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010. -------. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. edisi 2. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012. Arkanuddin. dan Muslimah, Septi. Pendidikan Agama Islam untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011. Aunurrahman. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2012. Awladih, Hasan Muhammad wa. Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: t.p., 1985. Cici Rina Yuningsih, “Efektifitas Penerapan Strategi Pembelajaran Cooperatif Tipe Jigsaw Learning pada Bidang Studi Aqidah Akhlak di MTs. Ibnu Hajar”, Skripsi pada Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta, Jakarta, h. 33- 34, tidak dipublikasikan. Dewi Puspasari, “Peningkatan Prestasi Belajar PAI melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas X SMAN 90 Jakarta”, Skripsi pada Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta: 2015. tidak dipublikasikan. Gunawan, Adi W. Genius Learning Strategy, Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2007. Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009. Hawi, Akmal. Kompetensi Guru PAI. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013. Lie, Anita. Mempraktikkan Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo, 2014. Muhaimin. Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 2006. Muhammad Aship, “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta”, Skripsi pada Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta, Jakarta, h. 30, tidak dipublikasikan. Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008. Mustopa, Zaenal. dan Koswara, Nandang. Pendidikan Agama Islam untuk SD Kelas VI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011.