Kelebihan dan Kekurangan Metode Jigsaw

Harjanto menjelaskan bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap pengertian dari sesuatu, sehingga dapat ditunjukkan dalam bentuk menerjemahkan sesuatu. 20 Proses belajar mengajar yang baik adalah proses belajar mengajar yang memperhatikan tingkat pemahaman materi yang diajarkan. Jika siswa memahami materi dengan baik, maka dia akan dengan mudah mengaplikasikan ilmu pengetahuannya di dalam kehidupan sehingga kehidupannya dapat berkembang menjadi lebih baik. Menurut Dewi, seseorang dikatakan memahami sesuatu ketika ia mampu membentuk arti dari sebuah pesan pembelajaran, baik berupa lisan, tulisan, grafis atau gambar. Dengan rincian mampu menjelaskan, membandingkan, meramalkan, meringkas, mengelompokkan, dan membuat contoh. 21 Hal ini berarti, seseorang yang memahami sesuatu cenderung dapat menjelaskannya kembali. Bahkan dia dapat mengembangkannya dengan membandingkan pemahamannya tentang sesuatu dengan hal-hal lainnya atau memberikan contoh yang baru berkaitan dengan konsep yang dipahami. Edgar menyatakan bahwa memahami atau comprehend itu sendiri berarti memahami teks, konteks, jamak, tunggal, maupun bagian-bagiannya yang lain secara intelektual. 22 Penjelasan Edgar memberikan gambaran bahwa pemahaman bukanlah hanya sekedar mengetahui sesuatu, melainkan suatu kemampuan seseorang untuk menafsirkan dan menginterpretasikan sesuatu. Menurut Nana Sudjana, pemahaman dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Pemahaman terjemahan. Pemahaman tingkat terjemahan merupakan tingkat terendah, yaitu terjemahan dalam arti yang sebenarnya. b. Pemahaman penafsiran. Pemahaman penafsiran merupakan tingkat kedua, yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan bagian 20 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 60 21 Dewi Salma Prawidilaga, Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kecana, 2008, h. 95. 22 Edgar Morin, Tujuh Materi Penting bagi Dunia Pendidik an, Yogyakarta: Kansius, 2009, h. 104. yang berikutnya atau membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok. c. Pemahaman ekstrapolasi. Pemahaman ekstrapolasi merupakan tingkat tertinggi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat sesuatu dibalik yang tersirat, membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsinya dalam arti waktu, dimensi, kasus, dan masalahnya. 23

3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

a. Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengenalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan kesatuan nasional. 24 Abd. Halim Soebahar berpendapat bahwa Pendidikan Agama Islam dapat dipahami juga sebagai pendidikan yang islami. Karakteristik yang sangat menonjol dari Pendidikan Agama Islam adalah prinsip pokoknya: “prinsip tauhid”, yaitu prinsip di mana segalanya berasal dan berakhir. Sehingga prinsip ini menjadi dasar bagi pengembangan teori dan praktik pendidikan Islam secara formal, informal, dan nonformal. 25 Pendidikan Agama Islam di sekolah dapat dipahami sebagai suatu program pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas yang dikemas dalam bentuk mata pelajaran. Mata pelajaran ini ditujukan untuk menghasilkan para siswa dan mahasiswa yang memiliki jiwa agama dan taat menjalankan perintah agamanya. 26 23 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010, h. 24. 24 Akmal Hawi, Kompetensi Guru PAI, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013, h. 19. 25 Abd. Halim Soebahar, Kebijak an Pendidik an Islam: dari Ordonansi Guru sampai UU SISDIKNAS, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013, h. 1. 26 Remiswal dan Rezki Amelia, Format Pengembangan Strategi PAIKEM Dalam Pembelajaran Agama Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013, h. 8.