Latar Belakang Analisis Pemasaran Ubi Jalar (Studi Kasus: Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

8

2.1.1. Syarat tumbuh dan cara tanam

Ubi jalar dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan apabila persyaratan iklimnya sesuai selama pertumbuhannya. Suhu minimum untuk pertumbuhannya adalah 10°C, suhu maksimum 40°C dan suhu optimumnya adalah 21°C – 27°C. Secara geografis tanaman ubi jalar dapat tumbuh baik mulai dari 40° lintang utara sampai 32° lintang selatan Jedeng 2011. Jawa dan beberapa sentral produksi ubi jalar umumnya ditanam di lahan sawah irigasi dan nonirigasi pada musim kemarau setelah panen padi dan lahan tegalan. Penanaman ubi jalar di lahan tegalan umumnya dilakukan pada awal atau pertengahan musim hujan Zuraida dan Supriyati 2001.

2.1.2. Penanganan panen dan pasca panen

Penanganan pascapanen ubi jalar meliputi kegiatan penentuan saat panen, pemanenan, pengupasan kulit, pengeringan, pengemasan, dan penyimpanan. a. Pemanenan Ubi jalar dipanen setelah tanaman berumur 5-6 bulan, dengan ciri-ciri daunnya sudah tampak menguningmulai mengering. Tata cara panen ubi jalar melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Tentukan pertanaman ubi jalar yang telah siap panen. 2. Potong pangkas batang ubi jalar dengan sabit atau parang, kemudian singkirkan. 3. Galilah guludan dengan cangkul hingga terkuak ubinya. 4. Ambil dan kumpulkan ke tempat pengumpulan. 5. Bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel. 6. Lakukan seleksi dan sortasi berdasarkan ukuran dan warna kulit ubi serta pisahkan ubi sehat dengan ubi terserang hama atau penyakit. 7. Masukkan kedalam wadah untuk diangkut. b. Pascapanen Ubi jalar biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar. Sedapat mungkin hindarkan ubi dari luka atau memar saat panen. Umbi hasil panen dikemas dalam bentuk ikatan 2 – 5 kg atau dalam keranjang 2 -10 kg. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan ubi jalar adalah : 1. Sebaiknya disimpan di ruang bersuhu kamar antara 27º - 30º C dengan kelembaban udara antara 85 persen – 90 persen. Disimpan di ruang gelap dengan mengikutsertakan tangkai ubi yang agak panjang atau disimpan di dalam pasir dan abu dengan mengangin-anginkan. 2. Disimpan di ruang khusus atau gudang yang kering, sejuk dan peredaran udaranya baik dengan cara menumpahkan ubi di lantai gudang, kemudian timbun dengan pasir kering atau abu tertutup. Atau disimpan di atas para-para yang ditempatkan di dapur yang biasanya terkena asap setiap hari yang berasal dari tungku, hal ini dapat menghindarkan dari serangan hama terutama boleng.

2.2. Lembaga Pemasaran dan Saluran Pemasaran

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi dari barang-barang, jaa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi. Hal ini berarti dalam pemasaran tercakup serangkaian kegiatan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan atas barang, jasa dan gagasan dengan tujuan utama kepuasan pihak-pihak yang terlibat Wahjono 2013. Kotler 2008, mendefinisikan pemasaran merupakan suatu proses social yang mana di dalamnya melibatkan individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Istilah pemasaran dan tata niaga di negara kita dipakai silih berganti dan mempunyai batasan yang sama, yaitu kegiatan ekonomi yang berfungsi menyalurkan produk dari produsen hingga ke konsumen akhir Nuraeni, et al 2006, sedangkan menurut Wulandari 2009 lembaga pemasaran adalah individu atau kelompok yang melakukan fungsi pemasaran. Setiap proses yang terjadi pada setiap lembaga menggambarkan fungsi dari lembaga tersebut pada proses pemasaran. Saluran pemasaran mempunyai tugas menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Saluran pemasaran mengatasi tiga macam jenjang penting yaitu waktu, ruang, dan pemilikan Arinong dan Kadir 2008. Saluran pemasaran pada prinsipnya adalah aliran barang dari produsen ke konsumen melalui lembaga 10 pemasaran. Peran lembaga pemasaran sangat tergantung dari sistem pasar yang berlaku dan karakteristik barang yang dipasarkan Prasetyo 2008. Saluran distribusi adalah perantara-perantara para pembeli dan penjual, yang dilalui oleh perpindahan-perpindahan barang milik sejak dari produsen ke tangan konsumen Prasetyo 2008.

2.3. Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran yaitu melihat dan membandingkan tingkat harga di masing-masing lembaga pemasaran. Lembaga pemasaran itu sendiri adalah pedagang yang ikut menyampaikan barang dan jasa produsen ke konsumen melalui saluran pemasaran tertentu Prasetyo 2008. Permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan sering timbul, seperti menurunnya volume penjualan, tidak tercapainya target penjualan, persaingan yang semakin tajam dan meningkat, sulitnya penemu ide baru untuk mengembangkan produk yang disukai. Hal tersebut menuntut suatu perusahaan untuk menyusun suatu rangkaian kebijaksanaan di bidang pemasaran Kuswarak 2010. Perbaikan pemasaran pada dasarnya adalah upaya perbaikan posisi tawar produsen terhadap pedagang, pedagang terhadap konsumen, dan sebaliknya. Perbaikan pemasaran juga memperebutkan keuntungan dalam perdagangan, baik pada pasar domestik maupun internasional secara adil dan transparan yang bebas dan kompetetif Mahatama dan Farid 2013.

2.4. Efisiensi Pemasaran

Efisiensi pemasaran dapat didefiniskan sebagai peningkatan rasio output- input yang dapat dicapai dengan cara, yaitu pertama, output tetap konstan sedangkan input mengecil; kedua, output meningkat sedangkan input tetap konstan; ketiga, output meningkat dalam kadar yang lebih tinggi daripada peningkatan input; dan keempat, ouput menurun dalam kadar yang lebih rendah ketimbang penurunan input Rahim dan Hastuti, 2007. Pemasaran yang efisien merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam suatu sistem pemasaran. Efisiensi pemasaran tercapai jika sistem tersebut dapat memberikan kepuasan pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran, yaitu produsen, konsumen akhir dan lembaga- lembaga pemasaran Anita, et al 2012. Salah satu aspek pemasaran yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan arus barang dari produsen ke konsumen adalah efisiensi pemasaran, karena melalui efisiensi pemasaran selain terdapat perbedaan harga yang diterima petani sampai barang tersebut dibayar oleh konsumen akhir, juga kelayakan pendapatan yang diterima petani maupun lembaga pemasaran Suherty 2009. Efisiensi pemasaran akan terjadi apabila biaya pemasaran dapat ditekan sehingga keuntungan pemasaran dapat lebih tinggi, persentase perbedaan harga yang dibayarkan oleh konsumen dengan harga yang diterima produsen tidak terlalu tinggi, tersedianya fasilitas fisik pemasaran dan adanya kompetesi pasar yang sehat Cristoporus dan Sulaeman 2009. Efisiensi pemasaran sangat penting supaya masing-masing lembaga mendapatkan keuntungan sesuai apa yang telah mereka keluarkan output. Jika tidak ada efisiensi pemasaran maka ada pihak atau lembaga yang dirugikan karena mungkin lembaga tersebut telah mengeluarkan output lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkannya dan begitu juga sebaliknya, lembaga yang mengeluarkan ouput lebih kecil tetapi mendapatkan keuntungan yang besar, dan akan terjadi lah kesenjangan keuntungan yang diperoleh Febriani 2011. Istilah efisiensi pemasaran sering digunakan dalam menilai prestasi kerja performance proses pemasaran. Hal ini mencerminkan konsensus bahwa pelaksanaan proses pemasaran harus berlangsung secara efisien. Teknologi atau prosedur baru hanya boleh diterapkan bila meningkatkan efisiensi proses pemasaran Jumiati, et al 2013.