Ruang Lingkup Penelitian Analisis Pemasaran Ubi Jalar (Studi Kasus: Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

2.7. Rasio Keuntungan terhadap Biaya

Rasio keuntungan dan biaya RC juga dapat digunakan untuk melihat tingkat efisiensi pemasaran dari suatu komoditas, hal ini dikarenakan pembanding oppurtunitty cost dari biaya adalah keuntungan. Sistem pemasaran secara teknis dikatakan efisien jika rasio keuntungan dan biayanya semakin besar dan nilainya bernilai positif atau lebih besar dari nol 0 Limbong dan Sitorus, 1987.

2.8. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Hutabarat 2012 mengenai sistem pemasaran komoditas brokoli di Desa Tugu, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor yang bertujuan menganalisis sistem pemasaran brokoli yang dilakukan pada kelompok tani Suka Tani di Desa Tugu Utara. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, saluran pemasaran dari komoditas brokoli akan melalui beberapa saluran pemasaran yaitu : Saluran I: Petani produsen –Pedagang Pengumpul Desa–Pedagang Besar–Pedagang Pengecer –Konsumen Akhir. Saluran II: Petani produsen–Pedagang Besar– Pedagang Pengecer –Konsumen Akhir. Saluran III: Petani produsen –Pedagang Pengecer –Konsumen Akhir. Pada penelitian ini, fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan pada lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas di mana fungsi-fungsi pemasaran yang terjadi pada penelitian ini sudah berjalan cukup baik di mana fungsi-fungsi pemasaran yang terjadi memberikan nilai tambah kepada produk sehingga memiliki nilai dan kegunaan yang lebih tinggi. Untuk menilai efisiensi pemasaran dilakukan secara kuantitatif dengan alat analisis marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan dari biaya. Tingkat farmer’s share terendah dan marjin pemasaran tertinggi pada pemasaran brokoli di Desa Tugu, kecamatan Cisarua, kabupaten Bogor terdapat pada saluran I yaitu sebesar 33,33 persen dan 66,67 persen. Hal ini dikarenakan saluran I merupakan saluran terpanjang dari tiga saluran yang ada. Setelah dilakukan analisis terhadap farmer’s share, tingkat farmer’s share tertinggi dan marjin pemasaran terendah terdapat pada saluran III yaitu sebesar 76,92 persen dan 23,08 persen. Hal ini dikarenakan saluran tiga adalah saluran 14 terpendek di antara tiga saluran yang terbentuk. Dari hal ini dapat dilihat bahwa panjang pendeknya suatu rantai pemasaran mempengaruhi besarnya marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran. Karena semakin panjang rantai pemasaran, maka semakin tinggi pula biaya yang harus dikeluarkan untuk memasarkan suatu produk. Rasio keuntungan dari biaya tertinggi terdapat pada saluran I yaitu sebesar 2,16. Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat dilihat bahwa saluran I merupakan saluran pemasaran komoditas brokoli yang paling efisien di Desa Tugu Utara. Hal ini dapat dilihat berdasarkan sebaran harga yang tidak berbeda secara signifikan dan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran yaitu sebesar 2,16 di mana untuk tiap rupiah biaya yang dikeluarkan, akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 2.16. Penelitian yang dilakukan Prihatin 2012 mengenai analisis pemasaran kubis di Kelurahan Agung Lawangan, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan yang bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran dan fungsi-fungsi yang dijalankan oleh lembaga-lembaga pemasaran, serta efisiensi pemasaran yang terjadi dalam proses pemasaran produk dari produsen sampai kepada konsumen. Dari hasil analisis, terdapat lima saluran pemasaran kubis di Kelurahan Agung Lawangan, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagar Alam yang melibatkan beberapa lembaga yaitu pedagang pengumpul tingkat desa, pedagang pengumpul pasar lokal, pedagang pengumpul pasar luar kota, pedagang pengecer lokal dan pedagang pengecer luar kota nonlokal. Lembaga-lembaga yang terkait dalam usaha memasarkan produk tersebut menjalankan fungsi-fungsi pemasaran yang berbeda-beda dan menghadapi struktur pasar yang berbeda pula. Selain itu, perilaku pasar yang dihadapi oleh tiap lembaga pemasaran juga berbeda. Sistem pemasaran kubis di Kelurahan Agung Lawangan, Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagar Alam secara keseluruhan belum efisien. Penelitian mengenai pemasaran kubis yang dilakukan merupakan penelitian mengenai bagaimana efisiensi pemasaran yang dilakukan untuk menyampaikan komoditas kubis dari petani produsen sampai tingkat konsumen akhir. sebagai penelitan yang bertujuan menganalisis efisiensi pemasaran, penelitian ini