penyimpanan, pengolahan, distribusi dan aktivitas fisik dan fasilitas. Efisiensi harga menunjukkan pada kemampuan harga dan tanda-tanda harga untuk penjual
serta memberikan tanda kepada konsumen sebagai panduan dari penggunaan sumber daya produksi dari sisi produksi dan pemasaran. Dengan menggunakan
konsep biaya pemasaran, suatu sistem pemasaran dikatakan efisiensi bila dapat dilaksanakan dengan biaya yang rendah.
Salah satu aspek pemasaran yang perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan arus barang dari produsen ke konsumen adalah efisiensi pemasaran,
karena melalui efisiensi pemasaran selain terlihat perbedaan harga yang diterima petani sampai barang tersebut dibayar oleh konsumen akhir, juga kelayakan
pendapatan yang diterima petani maupun lembaga pemasaran yang terlibat dalam aktivitas pemasaran Suherty 2009.
3.1.6. Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran dapat juga didefinisikan sebagai nilai dari jasa-jasa pelaksanaan kegiatan pemasaran sejak dari tingkat produsen hingga tingkat
konsumen akhir. Semua kegiatan pemasaran memerlukan biaya yang disebut biaya pemasaran Limbong dan Sitorus, 1987. Biaya pemasaran meliputi semua
jenis biaya yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam sistem pemasaran komoditas ubi jalar.
Menurut Dahl dan Hammond 1977 dalam Tarigan 2014 mendefinisikan marjin pemasaran sebagai perbedaan harga di tingkat petani Pf dengan harga
pedagang pengecer Pr. Nilai marjin pemasaran value or marketing marjin merupakan perkalian antara marjin pemasaran dengan volume produk yang terjual
Pr-Pf x Q r,f yang mengandung pengertian marketing cost biaya-biaya
pemasaran dan marketing changes keuntungan lembaga pemasaran.
Sf
Dr Pr
Nilai Marjin
Pemasaran P
Q
Sumber: Limbong dan Sitorus, 1987
Keterangan : Pr = Harga di tingkat pedagang pengecer
Pf = Harga di tingkat petani
Sr = Supply di tingkat pengecer derived supply
Sf = Supply di tingkat petani
Dr = Demand di tingkat pengecer derived demand
Df = Demand di tingkat petani primary demand
Q r, f = Jumlah keseimbangan di tingkat petani dan tingkat pengecer
Dari Gambar 1 tersebut dapat dilihat besarnya nilai Marjin Pemasaran yang merupakan hasil perkalian dari perbedaan harga pada dua tingkat lembaga
pemasaran dalam hal ini selisih harga eceran dengan harga petani produsen dengan jumlah produk yang dipasarkan. Semakin besar perbedaan harga antara
lembaga pemasaran yang terlibat, terutama antara harga yang terjadi di tingkat eceran dengan harga yang diterima petani produsen, maka semakin besar pula
marjin pemasaran dari komoditas yang bersangkutan. Hal ini disebabkan banyak lembaga pemasaran yang terlibat mengakibatkan biaya pemasaran meningkat akan
diikuti peningkatan pengambilan keuntungan oleh setiap lembaga pemasaran yang terlibat.
Gambar 1 Konsep Marjin Pemasaran Sr
Df b
a
Q r,f o
Pf