Lembaga Pemasaran dan Saluran Pemasaran

16 farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya menunjukkan saluran tataniaga satu merupakan saluran yang paling efisien. Fungsi pemasaran yang terjadi di lembaga pemasaran yang ikut dalam proses pemasaran tebu adalah fungsi pertukaran berupa pembelian dan penjualan, fungsi fisik berupa pengangkutan, pengemasan, penyimpanan, fungsi fasilitas berupa penanggungan resiko, sortasi, pembiayaan, pengolahan dan informasi pasar. Berdasarkan marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan terhadap biaya pemasaran menunjukkan saluran pemasaran satu yang paling efisien. Hal ini dapat dilihat dari marjin pemasaran yang terendah, farmer’s share yang tertinggi dan saluran pemasaran ini memberikan keuntungan terhadap biaya yang tinggi. Penelitian yang dilakukan Widayanti 2008 dengan judul Analisis Pendapatan Usahati dan Pemasaran Ubi Jalar di Desa Bandorasa Kulon, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa barat. Penelitian analisis pendapatan usahatani dan pemasaran ubi jalar bertujuan untuk: 1 menganalisis keuntungan usahatani ubi jalar dilihat dari tingkat pendapatan petani ubi jalar di Desa Bandorasa Kulon, 2 menganalisis sistem pemasaran, saluran pemasaran, struktur dan perilaku pasar, sebaran marjin pemasaran ubi jalar dari petani sampai konsumen akhir dan farmer’s share. Penelitian dilaksanakan pada Januari-Maret 2008. Pemilihan responden petani dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja purposive sampling dengan jumlah petani 21 orang. Sementara itu, penentuan responden pedagang dilakukan dengan mengikuti arus pemasaran ubi jalar dari petani sampai konsumen. Jumlah pedagang yang dijadikan responden berjumlah 9 orang yang terdiri dari 5 orang pedagang pengumpul 1, 2 orang pedagang pengumpul 2, dan 2 orang pedagang pengecer yang berada di Pasar Cikarang dan Pasar Induk Kramat Jati. Penerimaan petani responden dalam melakukan usahatani ubi jalar adalah Rp 11.406.061,00 sedangkan biaya total untuk usahatani ubi jalar adalah Rp 8.256.764,00 sehingga pendapatan petani atas biaya tunai adalah Rp 6.151.154,00 dan pendapatan petani atas biaya total adalah Rp 3.149.297,00. Nilai RC atas biaya tunai adalah sebesar 2,17, sedangkan nilai RC atas biaya total adalah sebesar 1,38. Berdasarkan kenyataan tersebut, usahatani ubi jalar di Desa Bandorasa Kulon menguntungkan untuk diusahakan. Hal ini dikarenakan nilai RC atas biaya tunai maupun biaya total lebih dari satu. Apabila harga ubijalar mengalami penurunan yaitu menjadi Rp 200,00 dan Rp 300,00, maka nilai RC atas biaya tunai untuk masing-masing harga adalah 0,46 dan 0,68 sedangkan bnilai RC atas biaya total untuk masing-masing harga adalah 0,29 dan 0,44 sehingga usahatani ubi jalar tidak menguntungkan bagi petani karena nilai RC atas biaya tunai maupun biaya total kurang dari satu. Saluran pemasaran yang terjadi di Desa Bandorasa Kulon ada 3 saluran yang terdiri dari saluran 1 : petani – pedagang pengumpul 1 – pedagang pengumpul 2 – pedagang pengecer – konsumen, saluran 2 : petani – pedagang pengumpul 2 – pedagang pengecer – konsumen dan saluran 3 : petani – pedagang pengumpul 1 – pedagang pengumpul 2 – pabrik konsumen. Struktur pasar yang dihadapi oleh masing-masing lembaga pemasaran berbeda-beda. Petani dan pedagang pengumpul 1 menghadapi struktur pasar oligopsoni sedangkan struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang pengumpul 2 dan pedagang pengecer mengarah ke pasar oligopoli. Marjin pemasaran terkecil terjadi pada saluran tiga, yaitu sebesar Rp 600,00 per kilogram dan marjin pemasaran terbesar terjadi pada saluran satu, yaitu Rp 1.525kg. Farmer’s share tertinggi terdapat pada saluran tiga yaitu sebesar 60 persen, sedangkan Farmer’s share terkecil terdapat pada saluran satu yaitu 39 persen, sehingga saluran pemasaran yang menguntungkan bagi petani adalah saluran pemasaran tiga. Untuk mengantisipasi ketidakstabilan harga, petani perlu membuat perencanaan produksi yang lebih baik lagi, yaitu dalam pengaturan tanam dan panen yang bertujuan untuk mengantisipasi kelangkaan dan melimpahnya produk dipasar dan juga untuk mengatasi fluktuasi harga ubi jalar. Untuk mengatasi masalah pemasaran, Petani perlu mencari alternatif pemasaran ubi jalar yang lain, misalnya dengan melakukan penjualan secara kolektif dalam upaya meningkatkan harga jual di tingkat petani. Tiap lembaga pemasaran melakukan fungsi-fungsi pemasaran masing- masing. Berdasarkan analisis marjin pemasaran, saluran pemasaran 2 memiliki marjin pemasaran terkecil. Dari ketiga saluran pemasran yang ada, lembaga pemasaran yang memperoleh keuntungan serta biaya pemasaran terbesar adalah