Sistem Pemasaran Analisis Pemasaran Ubi Jalar (Studi Kasus: Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

pengangkutan, biaya pengemasan, biaya bongkar muat, biaya retribusi dan biaya lapak, masing-masing sebesar Rp 50,00 per kilogram, Rp 100,00 per kilogram, Rp 20,00 per kilogram, Rp 50,00 per kilogram, Rp 15,00 per kilogram dan Rp 40,00 per kilogram. Pedagang pengecer akan menjual langsung kepada konsumen dan mendapatkan informasi langsung dari konsumen. Pedagang pengecer akan menjual dengan harga Rp 5.000,00 per kilogram.

6.2.2.4 Saluran Pemasaran 4

Saluran pemasaran 4 melibatkan beberapa pihak, diantaranya petani ubi jalar Desa Cikarawang, satu orang Poktan Hurip, dan satu orang pedagang pengecer Pasar Minggu. Proses pemasaran ubi jalar pada saluran 4 dimulai oleh Poktan Hurip yang merupakan salah seorang warga Desa Cikarawang di Kecamatan Dramaga, Kabupaten bogor. Poktan Hurip membutuhkan ubi jalar dalam jumlah yang banyak dikarenakan Desa Cikarawang merupakan sentral produksi ubi jalar di Jawa Barat. Poktan Hurip berhubungan langsung dengan petani produsen dan mengetahui informasi yang ada di petani produsen. Selain melakukan kegiatan pembelian dari petani produsen, Poktan Hurip juga selaku pemberi bantuan dari pemerintah dalam bentuk uang maupun barang. Harga jual ubi jalar kepada Poktan Hurip adalah Rp 2.200,00 per kilogram. Harga ini sudah disepakati sebelum petani memulai menanam ubi jalar. Adapun biaya pemasaran yang dikeluarkan Poktan Hurip berupa biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan dan biaya bongkar muat, masing-masing sebesar Rp 50,00 per kilogram, Rp 25,00 per kilogram, Rp 25,00 per kilogram. Poktan Hurip menjemput hasil panen ubi jalar di lahan petani produsen dengan menggunakan pick up dengan kapasitas 1-2 ton. Setelah petani memanen hasil panen mereka, petani produsen melakukan pengemasan ubi jalar dengan biaya Rp 20,00 per kilogram dan akan dibayar oleh Poktan Hurip setelah naik ke Gambar 7. Sistem saluran pemasaran 4 Ubi Jalar di Desa Cikarawang Petani Poktan Pedagang Pengecer Pasar Minggu Konsumen pick up. Setelah melakukan transaksi dengan petani produsen maka Poktan Hurip akan membawa ubi jalar ke gudang. Kemudian, Poktan Hurip kembali menjual ubi jalar tersebut kepada pedagang pengecer Pasar Minggu dengan harga Rp 2.500,00 per kilogram. Pedagang pengecer akan mengeluarkan biaya pemasaran sebesar Rp 320,00 per kilogram. Biaya pemasaran tersebut untuk biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya pengemasan, biaya bongkar muat, biaya retribusi dan biaya lapak masing-masing sebesar Rp 40,00 per kilogram, Rp 125,00 per kilogram, Rp 25,00 per kilogram, Rp 50,00 per kilogram, Rp 20,00 per kilogram dan Rp 60,00 per kilogram. Pedagang pengecer akan menjual langsung kepada konsumen dengan harga Rp 6.000,00 per kilogram.

6.2.2.5 Saluran Pemasaran 5

Saluran pemasaran 5 melibatkan beberapa pihak, diantaranya petani ubi jalar Desa Cikarawang, dan satu orang Poktan Hurip. Proses pemasaran ubi jalar pada saluran 5 dimulai oleh Poktan Hurip yang merupakan salah seorang warga Desa Cikarawang di Kecamatan Dramaga, Kabupaten bogor. Poktan Hurip membutuhkan ubi jalar dalam jumlah yang banyak dikarenakan Desa Cikarawang merupakan sentral produksi ubi jalar di Jawa Barat. Poktan Hurip berhubungan langsung dengan petani produsen dan mengetahui informasi yang ada di petani produsen. Selain melakukan kegiatan pembelian dari petani produsen, Poktan Hurip juga selaku pemberi bantuan dari pemerintah dalam bentuk uang maupun barang. Harga jual ubi jalar kepada Poktan Hurip adalah Rp 2.200,00 per kilogram. Harga ini sudah disepakati sebelum petani memulai menanam ubi jalar. Adapun biaya pemasaran yang dikeluarkan Poktan Hurip berupa biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan dan biaya bongkar muat, Petani Poktan Konsumen Gambar 8. Sistem saluran pemasaran 5 Ubi Jalar di Desa Cikarawang