Sejarah Desa Analisis Pemasaran Ubi Jalar (Studi Kasus: Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

pestisida, dan sarana produksi pertanian lainnya untuk menunjang kegiatan produksi pada subsistem on farm ubi. Penyediaan bibit ubi jalar didapatkan dengan cara pengipukanpersemaian benih ubi jalar, stek hasil produksi sebelumnya, atau hasil produksi petani lain. Petani yang bergabung dalam kelompok tani dapat memperoleh bibit ubi jalar dari kelompok tani secara cuma-cuma. Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk kandang, urea, TSP, KCL, NPK, phonska, dan pupuk cair. Pupuk urea, TSP, KCL, NPK, phonska, dan pupuk cair dapat dibeli di toko pertanian terdekat dan poktan. Sedangkan pupuk kandang diperoleh dari kotoran hewan ternak yang dipelihara sendiri oleh petani ataupun dibeli dari peternak di daerah penelitian. Selain itu, beberapa petani memanfaatkan sisa tanaman yang tidak dipanen untuk dijadikan sebagai pupuk kompos, di mana sisa tanaman ini diolah bersama dengan tanah. Pemanfaatan sisa tanaman ini menjadikan tanah menjadi lebih gembur. Alat-alat pertanian yang digunakan meliputi cangkul, kored, gunting, dan alat-alat lainnya. Para petani sudah memiliki masing-masing alat tersebut. Alat pertanian ini diperoleh petani di toko besi ataupun toko pertanian. Untuk alat pertanian lainnya dikasih oleh pemerintah dalam bentuk bantuan yang disalurkan melalui kelompok tani. Kegiatan produksi dilakukan sendiri oleh pemilik lahan ataupun tenaga kerja dalam keluarga serta luar keluarga. Tenaga kerja luar keluarga yang digunakan umumnya merupakan buruh tani di Desa Cikarawang. Pekerja bekerja pada pukul 07.00-12.00 dengan upah yang diterima bergantung jenis kelamin dan pembagian kerjanya. Pekerja pria di pembuatan guludan dibayar dengan sistem tumbak di mana per tumbaknya dihargai Rp. 1.200,00 - 1.500,00 sedangkan untuk pekerja lainnya dibayar Rp. 20.000,00. Dalam masyarakat tertentu, tumbak digunakan sebagai media alat ukur pengukuran tanah, biasanya 1 tumbak tersebebut sama dengan 14m². Pekerja pria pun menerima natura berupa makanan ringan dan kopi. Natura adalah setiap balas jasa yang diterima atau diperoleh pegawai, karyawan, atau karyawati dan atau keluarganya tidak dalam bentuk uang dari pemberi kerja. Pekerja wanita biasanya dipekerjakan dalam proses pembibitan dan penanaman dengan upah Rp. 15.000,00 tanpa natura.