Karakteristik Lembaga Pemasaran Analisis Pemasaran Ubi Jalar (Studi Kasus: Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Sistem Pemasaran

Proses terbentuknya saluran pemasaran ubi jalar di Desa Cikarawang berawal dari petani yang menyalurkan ubi jalar kepada lembaga pemasaran hingga sampai kepada konsumen. Dalam proses pemasaran ubi jalar ini, ada beberapa lembaga pemasaran yang terlibat. Berikut ini merupakan gambaran saluran pemasaran ubi jalar di Desa Cikarawang mulai dari petani hingga sampai kepada konsumen. Keterangan Gambar : : Saluran Pemasaran 1 20,84 persen atau 15.000 Kilogram : Saluran Pemasaran 2 20,84 persen atau 15.000 Kilogram : Saluran Pemasaran 3 20,84 persen atau 15.000 Kilogram : Saluran Pemasaran 4 34,75 persen atau 25.000 Kilogram : Saluran Pemasaran 5 1,95 persen atau 2.720 Kilogram Gambar 3. Skema sistem pemasaran Ubi Jalar di Desa Cikarawang GAPOKTAN Petani Pasar Induk Kramat Jati Pasar Tangerang Pasar Ciputat Pasar Minggu Pedagang Pengecer Pasar Kramat Jati Konsumen Pada keterangan Gambar 3 sistem pemasaran ubi jalar di Desa Cikarawang terbagi atas lima saluran. Saluran 1, 2, dan 3 memiliki nilai persentase sebesar 20,84 persen atau nilai distribusi ubi jalar yang melewati saluran sebesar 15.000 kilogram. Saluran 4 dan 5 memiliki nilai masing-masing sebesar 34,75 persen dan 1,95 persen, atau nilai distribusi ubi jalar yang melewati saluran masing-masing sebesar 25.000 kilogram dan 2.720 kilogram. Dari hasil penelusuran di lapangan diperoleh lima pola saluran pemasaran ubi jalar yang berasal dari 29 orang petani di Desa Cikarawang dengan total penjualan ubi jalar mencapai 71.950 kilogram 71,95 ton pada bulan April 2015. Dari penjualan ubi jalar pada bulan April 2015, seluruh hasil panen dijual ke Poktan Hurip kemudian ke lembaga pemasaran lainnya. 6.2 Lembaga, Saluran Pemasaran, dan Fungsi 6.2.1 Lembaga Pemasaran Dalam praktiknya, ubi jalar yang berasal dari Desa Cikarawang dipasarkan ke pasar lokal di wilayah Kota Jakarta yaitu pasar Induk kramat Jati, Pasar Tangerang, Pasar Ciputat dan Pasar Minggu, adapun yang langsung ke konsumen yaitu masyarakat sekitar lokasi penelitian dengan jumlah yang sedikit. Proses analisis pemasaran ini dimulai dari tingkat petani sebagai produsen hingga sampai ke pedagang pengecer di empat pasar tersebut. Pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran ubi jalar di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor meliputi petani produsen, Poktan Hurip, Pedagang Pengumpul Pasar, Pedagang Pengecer Pasar. Penjelasan selengkapnya adalah sebagai berikut: 1. Petani adalah pihak yang melakukan budidaya ubi jalar di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dan menjualmenyalurkan hasil panen ubi jalar kepada lembaga pemasaran. 2. Poktan Hurip adalah lembaga pemasaran yang beroperasi di Desa Cikarawang dan memiliki peranan sebagai pembeli ubi jalar dari petani produsen dalam jumlah tertentu kemudian menjualnya ke lembaga pemasaran lainnya. Poktan juga sebagai penyalur bantuan dari pemerintah dan