Sampel dan Responden METODOLOGI

35 ini menimbulkan perubahan garis pantai ke arah daratan yang mengakibatkan berkuarangnya daratan Desa Bontolebang setiap tahunnya. Bioekologis Desa Bontolebang terdiri dari empat ekosistem penting yaitu ekosistem mangrove, pasir, lamun dan terumbu karang. Ekosistem mangrove memiliki peranan yang sangat besar terhadap biota laut karena memilki fungsi yang besar yaitu sebagai rumah ikan dan kerang-kerangan, tempat pemijahan udang, kepiting dan ikan-ikan laut lepas seperti belanak dan ikan salmon, dan yang tidak kalah pentingnya adalah ekisistem ini berfungsi sebagai pemecah gelombang dan mengurangi sedimentasi ke laut. Biota yang dominan adalah kepiting bakau, udang, berbagai macam kerang-kerangan, ikan belanakhonti. Pada ekosistem pasir didominasi oleh oleh berbagai jenis echinodermata seperti bulu babi dan teripang, udang-udangan, kerang-kerangan kima pasir, kelomang dan kempang. Biota pada ekosistem lamun dihuni oleh berbagai jenis ikan seperti malaja, kakatua, papaklu, ekor kuningsinrili, biji nangkatiko, bandeng lautbolu, kerong-kerong, lamuru, inro-inro, pogo dan kerang-kerangan seperti bimba dan biri-biri. Sedangkan ekosistem terumbu karang memiliki biota laut paling kaya dimana dihuni oleh ribuan ikan mulai dari ikan konsumsi sampai ikan-ikan hias yang terdiri dari berbagai macam jenis, suku dan spesies. Keempat ekosistem ini memiliki keterkaitan dalam mendukung kelestarian masing-masing ekosistem, apabila ekosistem mangrove rusak akan mengakibatkan tingginya proses sedimentasi ke laut sehingga akan mengakibatkan ekosistem lamun dan terumbu karang terancam kelestariaannya. Kondisi Desa Bontolebang tidak memungkinkan tumbuhnya tanaman dengan subur karena teksturnya yang berpasir. Tanaman yang dominan adalah kelapa, pandan laut, dan terdapat beberapa tanaman jenis bunga yang tumbuh di pekarangan rumah masyarakat, kelor dan beberapa tumbuhan jenis pohon serta semak dengan pertumbuhan yang sangat lambat. Pada hutan bagian timur yaitu di Gusung Timur sering terjadi kebakaran hutan saat musim kemarau panjang, akibat tumbuhan yang ada merupakan jenis tumbuhan yang mudah terbakar saat saling bergesekan.