Potensi Perikanan Keadaan Umum Desa Bontolebang

120°2430 120°2500 120°2530 120°2600 Tg. Gosong 120°20 120°40 120°22 P. 120°24 Pasi 120°26 120°28 120°30 120°20 120°40 120°2430 120°2500 120°2530 120°2600 Peta Lokasi DPL Desa Bontolebang Keterangan: Kedalaman m: Penutupan LahanTipe Substrat: N Garis Pantai 0- 5 Karang Campur Pasir Daratan P. Pasi 5 - 10 Kebun W E Zona Inti 10 - 20 Lamun Campur Pasir Mangrove 20 - 30 Daerah Penangkapan S Pasir 30 - 50 Budidaya KJT 50 - 100 Pemukiman Budidaya KJA TegalLadang Skala 1 : 22.000 Jalur Pelayaran Terumbu Karang 200 0 400 m BUDI M RUSLAN C252080304 PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN IPB 2010 6° 5 30 6° 4 6° 5 30 6° 6 00 6° 6 6° 6 00 6° 8 6° 6 30 6° 6 30 6° 12 6° 10 6° 7 00 6° 7 00 6° 14 6° 00 6° 00 6° 7 30 6° 7 30 6° 20 6° 20 48 Gambar 4 Peta lokasi DPL Bontolebang. Pada gambar 4 diatas dapat dilihat bahwa pembagian wilayah di Desa Bontolebang dilakukan berdasarkan peruntukannya, antara lain jalur lalulintas, zona budidaya keramba jaring apung sebelah timur, budidaya keramba tancap sebelah barat, zona pemanfaatan tradisional sebelah barat dan utara dan zona 49 inti serta zona penyangga. Zona inti yang terdapat di area DPL diharapkan mampu menjaga plasma nuftah dan kelestarian sumberdaya yang ada di kawasan tersebut. Pemilihan zona inti tidak hanya didasarkan pada parameter ekologi saja, melainkan juga parameter sosial dan budaya masyarakat sehingga diharapkan keberadaan zona tersebut dapat terjaga dengan fungsi dan peran serta masyarakat didalamnya. Penilaian terhadap zona inti menitikberatkan pada persentase tutupan karang hidup, keanekaragaman ikan karang, serta dukungan masyarakat dan pemerintah desa. Luasan optimal untuk sebuah kawasan konservasi keanekaragaman hayati hendaknya memiliki ukuran besar untuk melindungi stok ikan dan meningkatkan rekruitmen untuk daerah yang berdekatan dengan lokasi penangkapan ikan Hasting and Botsford 2003. Luasan zona inti di DPL Bontolebang adalah 4.9 ha, sementara zona penyangga sebesar 16.8 ha. Berdasarkan luasan zona-zona tersebut diharapkan dapat melindungi serta melestarikan sumberdaya ikan yang ada di Desa Bontolebang. Koordinat serta luasan zona inti dan penyangga DPL dapat dilihat pada tabel 12. Tabel 11 Koordinat dan luasan DPL Desa Bontolebang Zona Koordinat Lintang Bujur Luas Ha Inti 1 6° 5 32.39 120° 24 43.70 2 6° 5 31.42 120° 24 52.24 3 6° 5 36.89 120° 24 51.23 4 6° 5 37.79 120° 24 39.85 Penyangga 1 6° 5 43.26 120° 24 32.83 2 6° 5 31.92 120° 25 0.33 3 6° 5 38.04 120° 25 4.11 4 6° 5 43.98 120° 24 38.55 Total 4.9 16.8 21.7 Sumber : Data primer diolah 2010

5.1.2 Kondisi Terumbu Karang

Tipe terumbu karang yang terdapat di Desa Bontolebang adalah tipe terumbu tepi fringing reef. Kondisi terumbu karang adalah dari jenis karang batu, karang lunak, dan biota asosiasi yang terdapat pada ekosistem terumbu karang di Pulau Pasi. su ng n, C al uk su 50 Dari data urvey hasil penelitian terrumbu karan pada DPL di kedalamman 5, persenntase karang keras HC sebesar 63 persen, karaang lunak seebesar 10 peersen, karangg mati yang ditumbuhi alga DCA sebesar 166 persen, pasir S sebesar 9 persen serta karanng mati DC dan patahhan karang R masing-mmasing sebeesar 1 persenn. Komposissi penutupaan karang kkeras dengann berbagai kategori beentuk pertummbuhannya, ditampilkan pada Gambbar 5. HC 1 1 9 16 63 SSC SSP OT R 10 S DC DCA Gambar 5 Peersentase tuttupan karang berdasarkaan bentuk perrtumbuhan. Karang yanng ditemukkan memilik variasi bentuk perrtumbuhan yang berkaiitan dengan kondisi linngkungan pperairan. Berrbagai bentuuk pertumbbuhan karangg tersebut antara lainn dipengaruuhi oleh inntensitas caahaya mataahari, gelommbang dan arus, keterssediaan makkanan, sediimen, serta faktor gennetik. Berdassarkan bentuuk pertumbuuhannya karrang batu teerbagi atas kkarang Acroopora dan noon Acroporaa English et al. 1997. DPL Desa Bontolebang berada pad perairan terbuka sehhingga cendeerung lebih banyak diddominasi oleeh karang nnon Acroporra khususnyya untuk beentuk pertummbuhan cora massive CM. Semmentara untu perairan terlindung lebih didomminasi oleh kelompok karang Acroopora khussusnya bentuuk pertumbbuhan Acropora Branchiing ACB. JJenis karanng yang dominan di ssuatu habitaat tergantunng pada koondisi lingkuungan tempa karang terssebut hidup. Karang Menurut Soekkarno et al. 1983, pertummbuhan karaang lebih baaik pada daerah yang mengalami gelombang besar karenaa pergerakann arus dapatt memberikaan oksigen yyang cukup. Berbeda deengan perairaan yang terliindung atau tenang dimaana gelombaang arus relaatif kecil. Kaarang yang hidup di peraairan dengan gelombang yang kuat kecenderunggan pertumbbuhan percabbangan penddek, kuat, merayap, ub massif attau massif, berbeda deengan ng 20 te 51 perairan yanng terlindung dari gelommbang memmiliki bentuk percabangaan ramping ddan memanjang Englishh et al. 19977; Supriharyoono 2000. 1 16 1 9 73 HC, SC SP R S DC DCA Gambbar 6 Persenttase penutupan karang hiidup. Dari ddiagram diattas dapat diilihat bahwaa persen tuttupan karangg hidup di llokasi DPL termasuk daalam kategorri “baik”, deengan persenn tutupan kaarang hidup sebesar 73 persen. Denggan acuan yang digunakkan untuk menilai kondiisi terumbu karang berdaasarkan Gommez and Yap 1984 yan menyebuttkan kondisi penutupan kkarang sebagai berikut : 75-100 ssangat baik, 50-74.9 bbaik, 25-49.99 sedang dan 0-24.9 buruk. Studi potensi kawwasan konseervasi laut daerah yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Terumbu Karang PPPTK Univeersitas Hasaanuddin tahhun 2007, memperlihattkan kondis terumbu karang di area DPL dalam konddisi sedang dengan perssen tutupan karang sebbesar 47 perrsen. Semenntara hasil monitoring Coremap 009 terhadap kondisi erumbu karaang diarea yang sama didapatkan ppersen tutuppan karang sebesar 666 persen. Jiika dibandinngkan dengan kondisi terumbu karrang hasil pengamatan di tahun 2010, maka koondisi terummbu karang ddari tahun keetahun menggalami kenaiikan. Nilai tuutupan karanng hidup yanng semakin besar, menggindikasikan kondisi terumbu karrang di lokkasi DPL mengalami kenaikan yaang cukup signifikan setelah diteetapkannya DPL. Demmikian juga ddengan konddisi tutupan karang berrdasarkan peertumbuhannnya, didapatkkan bahwa kkondisi teruumbu karanng dari tahuun 2007 hinngga 2010 mengalami kenaikan. Kondisi ini diperlihatkan pada gambbar 7 dan 8.