Zat Adiktif dan Psikotropika
159 c.
Halusinogen
Halusinogen merupakan zat yang mempunyai pengaruh menghancurkan dengan kuat persepsi penglihatan dan pendengaran,
serta terjadi peningkatan respons emosional. Halusinogen menim- bulkan halusinasi pada pemakainya.
Contoh: - meskalin kaktus peyote
- LSD lisergic acid dietilamid - PCD debu bidadari
- STP dimetoksimetil amfetamin - psilosibin jamur
Penggunaan halusinogen secara berlebihan dapat menyebab- kan hal-hal sebagai berikut:
1 Salah paham terhadap lingkungan yang diciptakannya. 2 Seseorang berbuat nekat, misalnya: loncat dari gedung ber-
tingkat, terjun ke dalam kobaran api, menenggelamkan diri ke laut, dan lain-lain.
3 Melakukan tindak kekerasan dan agresif. 4 Jiwa tidak normal.
d. Euforia
Euforia adalah zat atau obat yang memberikan rasa gembira. Euforia membuat pemakainya merasa nikmat dan melayang, contoh
mariyuana dan ganja. Ganja tidak lain adalah bentuk mariyuana yang lebih terkonsentrasikan.
Penggunaan euforia dapat menyebabkan hal-hal berikut 1 lambat bereaksi,
2 lambat mengambil keputusan, 3 merasa melayang-layang,
4 ketidakpedulian pada lingkungan, 5 hilang perhatian dan kemauan,
6 panik, dan 7 bertindak antisosial dan merusak tubuh.
Secara umum, ciri-ciri fisik ketergantungan pada psiko- tropika adalah sebagai berikut.
a. Berat badan turun sehingga terlihat sangat kurus.
b. Matanya sangat merah dan cekung. c . Rasa mual.
d. Tekanan darah tidak teratur. e.
Kelainan jantung. f.
Banyak berkeringat, kadang-kadang kekurangan cairan. g. Nafsu makan berkurang.
h. Denyut nadi meningkat.
Sumber: IPP, 2002
S Gambar 12.4 Tanaman mari-
yuana sebagai bahan euforia
Di unduh dari : Bukupaket.com
160
Mari BIAS 2
Adapun ciri-ciri psikologis ketergantungan terhadap psiko- tropika antara lain sebagai berikut.
a. Suka menyendiri dan lebih suka tinggal di kamar. b. Pendiam dan tertutup.
c . Takut pada air atau sinar matahari. d. Ketagihan atau sakau.
e. Kurang bertanggung jawab dan suka berbohong. f.
Sering gelisah dan emosional. Seperti halnya pada minuman keras, ketergantungan terhadap
psikotropika dapat disembuhkan dengan niat sungguh-sungguh untuk tidak memakai lagi dan merehabilitasi pemakai dari
ketergantungan psikotropika. Rehabilitasi meliputi menghilangkan racun detoksifikasi dan pengobatan untuk menghilangkan keter-
gantungan terhadap psikotropika.
Selain penyembuhan, yang lebih penting lagi adalah menjaga dirimu tidak terlibat penyalahgunaan napza. Untuk itu perhatikan
upaya berikut. 1. Selalu berdoa dan mohon perlindungan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. 2. Menanamkan motivasi kuat tidak akan mencoba napza.
3. Memilih teman yang baik dalam bergaul. 4. Selalu berkomunikasi dengan orang tua atau guru di sekolah.
5. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang positif. 6. Ikut mendukung gerakan anti napza.
B. KEGUNAAN ZAT ADIKTIF DAN PSIKOTROPIKA DI BIDANG KESEHATAN
Penggunaan napza tidak selalu berhubungan dengan hal-hal negatif. Napza juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia,
misalnya untuk keperluan kedokteran atau kesehatan. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan hanya boleh
dilakukan oleh pihak yang berwenang, misalnya dokter atau petugas kesehatan lainnya. Penggunaan zat adiktif dan psikotropika diatur
dengan memakai jenis dan dosis yang terkontrol.
Penggunaan zat-zat yang tergolong zat adiktif dan psiko- tropika di bidang kesehatan antara lain sebagai berikut.
1. Morfin Morfin digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat,
ataupun untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dibius sebelum operasi.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajarmu adalah dapat:
mendata penggunaan zat adiktif dan psikotropika
dalam bidang kesehatan.
Di unduh dari : Bukupaket.com