138
Mari BIAS 2
b. Detergen
Detergen mempunyai persamaan dengan sabun, yaitu berupa molekul panjang dengan satu ujung bersifat suka air hidrofil,
sedangkan ujung yang lain bersifat takut air hidrofob. Gugus hidrofil tertarik ke lingkungan berair, sedangkan gugus hidrofob
tertarik ke kotoran atau minyaklemak. Proses pelepasan kotoran oleh detergen sama halnya dengan sabun.
Bahan dasar pembuatan detergen adalah ABS Alkil Benzena Sulfonat atau LAS Lauril Alkil Sulfonat yang keduanya berasal
dari minyak bumi dan natrium hidroksida soda api. Banyak orang ber- anggapan bahwa buih merupakan hal penting dari daya kerja
detergen. Sebenarnya buih tidak banyak pengaruhnya pada daya kerja detergen. Dengan banyaknya buih berarti makin banyak polusi
yang dapat ditimbulkannya.
c. Pembersih Lantai
Bahan aktif dalam pembersih lantai adalah desinfektan pembasmi kuman. Pembersih lantai sering disebut karbol. Nama
tersebut berasal dari fenol atau asam karbolat, yaitu desinfektan yang pertama digunakan dalam pembersih lantai. Fenol tergolong
sangat beracun dan merusak kulit. Sekarang ada desinfektan yang lebih baik, yaitu kresol dan heksil resorsinol.
d. Pembersih Rambut Kepala Sampo
Sampo merupakan bahan pembersih rambut kepala dengan menggunakan sodium natrium lauril sulfat. Komponen terpenting
dalam sampo adalah natrium lauril sulfat sebagai detergennya. Namum demikian, berbagai macam bahan biasanya ditambahkan
dalam sampo, misalnya parfum, susu, madu, strawberi, lemon, dan ramuan lainnya yang tidak banyak pengaruhnya pada daya kerja
sampo.
2. Zat Pemutih
Berbagai produk pemutih banyak yang dipromosikan di media massa, dari pemutih kulit, pemutih gigi, pemutih pakaian, sampai
pemutih makanan. Bahan pemutih merupakan bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan bahan, baik dalam bentuk larutan
maupun bubuk serbuk.
Berdasarkan kegunaannya, bahan pemutih dikelompokkan menjadi pemutih pakaian, pemutih kulit, dan pemutih gigi.
a. Pemutih Pakaian
Pemutih pakaian pada umumnya mengandung hipoklorit sebagai bahan aktifnya. Hipoklorit mudah melepaskan klorin. Klorin
dalam kadar tinggi dapat merusak pakaian. Contoh bahan pemutih, antara lain natrium hipoklorit NaClO, dan kalsium hipoklorit
CaClO
2
.
Sumber: Dok. Penerbit
S Gambar 10.2 Berbagai
macam sampo
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahan Kimia di Rumah
139
Mencampur pemutih dengan bahan lain sangat berbahaya, misalnya bahan pemutih dicampur dengan pembersih kloset akan
menghasilkan gas klorin. Gas klorin dapat merusak saluran pernapasan dan dapat mematikan apabila konsentrasinya besar.
Mencampur pemutih dengan amonia dapat menghasilkan gas beracun, yaitu kloramin NH
2
Cl dan hidrazin N
2
H
4
. Oleh karena itu, jangan sekali-kali mencampurkan pemutih dengan bahan lain
tanpa adanya petunjuk.
b. Pemutih Kulit
Krim pemutih kulit pada dasarnya hanya memiliki kemam- puan untuk memucatkan noda hitam atau coklat pada kulit.
Penggunaannya dalam waktu lama diharapkan dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi kelebihan zat warna pada kulit.
Akan tetapi, krim pemutih yang digunakan terus-menerus kemung- kinan akan menimbulkan pigmentasi dengan efek yang tetap. Bahan
kimia yang berupa merkuri sudah dilarang penggunaannya sebagai campuran kosmetik. Merkuri akan mengendap di bawah kulit yang
menyebabkan timbulnya penyakit kulit berupa iritasi atau alergi. Pengendapan dan penumpukan bahan kimia tersebut sangat
potensial menjadi penyebab kanker. Bahan aktif pemutih kulit adalah aluminium stearat.
c. Pemutih Gigi
Kita menggosok gigi dengan memakai bahan-bahan kimia yang dikemas dalam bentuk pasta gigi. Dalam pasta gigi terdapat
bahan pembersih natrium lauril sulfat, bahan abrasif yang bisa menghilangkan kerak yang menempel pada gigi atau plak CaCO
3
, TiO
2
, SiO
2
, nH
2
O dan bahan penguat gigi SnF
2
. Email gigi mem- punyai komposisi menyerupai hidroksiapatit CaPO
4
OH. Florida dari pasta biasa dipromosikan sebagai bahan pemutih gigi dan
mencemerlangkan gigi karena dapat mengubah email menjadi fluora- patit Ca
5
PO
4 3
F, yaitu bahan yang lebih kuat daripada email se- mula.
3. Zat Pewangi