68
Mari BIAS 2
gepeng dengan kedua permukaannya cekung bikonkaf, tidak berinti, dan berwarna kekuningan. Warna merah pada eritrosit dise-
babkan karena adanya hemoglobin Hb. Hemoglobin berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut karbon
dioksida dari sel-sel tubuh ke paru-paru. Darah yang banyak mengandung oksigen berwarna merah muda, sedangkan darah
yang banyak mengandung karbon dioksida berwarna merah tua.
Pada saat masih janin, eritrosit dibentuk di hati dan limpa, setelah dewasa eritrosit dibentuk di dalam sumsum merah tulang
pipih. Dalam keadaan normal eritrosit dapat hidup sampai 120 hari, setelah itu akan rusak dan dirombak di dalam hati dan limpa. Pada
saat itu hemoglobin yang berwarna kemerahan akan dirombak men- jadi zat warna biru empedu, sedangkan zat besi digunakan oleh
sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah merah kembali.
c. Leukosit Sel Darah Putih
Leukosit mempunyai bentuk yang tidak tetap, mempunyai inti sel yang bulat atau cekung, dan tidak berwarna. Leukosit
dibentuk di dalam sumsum merah tulang, limpa, kelenjar limfe, dan jaringan retikulo endotelium. Umurnya kira-kira 12 sampai 13 hari
dan ukurannya umumnya lebih besar daripada sel darah merah.
Fungsi sel darah putih adalah untuk melindungi tubuh dari infeksi. Berkaitan dengan fungsinya tersebut, sel darah putih mem-
punyai sifat-sifat: dapat membentuk antibodi; dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya; dapat menembus dinding
pembuluh dan bergerak menuju mangsa. Sel darah putih yang kalah melawan bibit penyakit akan menjadi nanah.
d. Trombosit Keping Darah
Trombosit mempunyai ukuran lebih kecil daripada sel darah merah, tidak berinti dan bentuknya tidak teratur. Trombosit diben-
tuk di dalam sumsum merah tulang.
Jumlah eritrosit menjadi lebih banyak, jika seseorang tinggal di pegunungan dataran
tinggi. Hal itu terjadi karena kadar oksigen di dataran tinggi lebih rendah, sehingga tubuh
harus membuat lebih banyak eritrosit untuk mengikat oksigen lebih banyak. Keadaan
tersebut merupakan adaptasi tubuh secara fisiologis terhadap lingkungan yang kurang
oksigen.
plasma darah keping darah
trombosit sel darah merah
eritrosit sel darah putih leukosit
pembuluh darah
X Gambar 5.1 Macam-
macam sel darah
Sumber: Kamus Visual, 2004
Di unduh dari : Bukupaket.com
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
69
Fungsi keping darah adalah untuk pembekuan darah, sehing- ga sering pula disebut sel darah pembeku. Trombosit mudah ter-
gores dan pecah. Apabila trombosit pecah keluarlah enzim trom- bokinase atau tromboplastin. Di dalam plasma darah terdapat pro-
trombin dan fibrinogen. Protrombin diubah oleh enzim trombin. Selanjutnya trombin mengubah fibrinogen menjadi fibrin, yaitu
berbentuk benang-benang jika kering berwarna cokelat kehitaman. Pada penderita hemofili, darahnya sukar membeku sehingga darah
terus mengalir dari luka. Pembekuan darah itu sendiri merupakan serangkaian proses yang berlangsung pada jaringan tubuh, plasma
darah, dan trombosit.
2. Alat-Alat Peredaran Darah