Bahan Kimia di Rumah
139
Mencampur pemutih dengan bahan lain sangat berbahaya, misalnya bahan pemutih dicampur dengan pembersih kloset akan
menghasilkan gas klorin. Gas klorin dapat merusak saluran pernapasan dan dapat mematikan apabila konsentrasinya besar.
Mencampur pemutih dengan amonia dapat menghasilkan gas beracun, yaitu kloramin NH
2
Cl dan hidrazin N
2
H
4
. Oleh karena itu, jangan sekali-kali mencampurkan pemutih dengan bahan lain
tanpa adanya petunjuk.
b. Pemutih Kulit
Krim pemutih kulit pada dasarnya hanya memiliki kemam- puan untuk memucatkan noda hitam atau coklat pada kulit.
Penggunaannya dalam waktu lama diharapkan dapat menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi kelebihan zat warna pada kulit.
Akan tetapi, krim pemutih yang digunakan terus-menerus kemung- kinan akan menimbulkan pigmentasi dengan efek yang tetap. Bahan
kimia yang berupa merkuri sudah dilarang penggunaannya sebagai campuran kosmetik. Merkuri akan mengendap di bawah kulit yang
menyebabkan timbulnya penyakit kulit berupa iritasi atau alergi. Pengendapan dan penumpukan bahan kimia tersebut sangat
potensial menjadi penyebab kanker. Bahan aktif pemutih kulit adalah aluminium stearat.
c. Pemutih Gigi
Kita menggosok gigi dengan memakai bahan-bahan kimia yang dikemas dalam bentuk pasta gigi. Dalam pasta gigi terdapat
bahan pembersih natrium lauril sulfat, bahan abrasif yang bisa menghilangkan kerak yang menempel pada gigi atau plak CaCO
3
, TiO
2
, SiO
2
, nH
2
O dan bahan penguat gigi SnF
2
. Email gigi mem- punyai komposisi menyerupai hidroksiapatit CaPO
4
OH. Florida dari pasta biasa dipromosikan sebagai bahan pemutih gigi dan
mencemerlangkan gigi karena dapat mengubah email menjadi fluora- patit Ca
5
PO
4 3
F, yaitu bahan yang lebih kuat daripada email se- mula.
3. Zat Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia yang biasa ditambahkan untuk memperoleh bau yang wangi harum. Pewangi dapat dike-
lompokkan menjadi pewangi ruangan, sabun dan detergen, minyak rambut, kosmetik atau parfum, dan pestisida semprot cair.
Bahan-bahan kimia berbahaya yang ditemukan dalam pe- wangi ruangan, misalnya propana, butana, amonia, formaldehid, dan
fenol. Bahan-bahan kimia tersebut dapat memberikan efek pada tubuh manusia, misalnya iritasi mata, selaput lendir hidung, teng-
gorokan, kulit, mual-mual, pusing, hilang ingatan, tumor atau kan- ker, asma, kerusakan hati, dan paru-paru.
Sumber: Dok. Penerbit
S Gambar 10.3 Berbagai
macam pasta gigi
Sumber: Dok. Penerbit
S Gambar 10.4 Berbagai
macam pewangi
Di unduh dari : Bukupaket.com
140
Mari BIAS 2
Tujuan Pembelajaran
Tujuan belajarmu adalah dapat:
menjelaskan efek samping bahan kimia yang terdapat
dalam produk kebutuhan rumah tangga.
4. Zat Pembasmi Serangga
Insektisida merupakan bahan untuk mencegah dan mem- bunuh serangga, seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, semut, bela-
lang, kepik, wereng, dan ulat. Bahan kimia pada insektisida dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
organoklor, organofosfat, dan karbonat. Organoklor adalah insektisida yang bersifat persista sukar
terurai dan larut dalam lemak. Akibatnya limbah insektisida dapat mengalami biokumulas dalam rantai makanan. Oleh sebab itu,
berbagai jenis pestisida organoklor telah dilarang atau diperketat penggunaannya. Contohnya DDT, aldrin, dan lindan.
Organofosfat adalah insektisida yang jauh lebih mudah ter- urai dan dapat terakumulasi dalam lemak serta lebih beracun ter-
hadap mamalia daripada organoklor. Organofosfat dalam beberapa hari atau minggu sudah terdegradasi, sehingga residu insektisida
organosfosfat jarang ditemukan dalam makanan. Contohnya diazinon, malation, dan paration.
Karbamat adalah insektisida yang dapat terurai dengan mudah dan tidak terakumulasi dalam lemak. Karbamat kurang
toksik bersifat racun terhadap mamalia. Contohnya karbofuran furadan, karbaril servin, dan aldikarb temik.
B. EFEK SAMPING BAHAN KIMIA
Selain bermanfaat, penggunaan bahan-bahan kimia juga dapat menimbulkan efek samping yang merugikan. Pada dasarnya
efek samping pemakaian bahan kimia berkaitan dengan kesehatan dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya ikutilah uraian berikut.
1. Masalah Kesehatan
Pemakaian suatu produk bahan kimia secara berlebihan dan tidak sesuai petunjuk dapat menyebabkan keracunan atau
kecelakaan. Biasanya, produsen bahan kimia sudah mencantumkan aturan pakai dalam kemasannya. Hal itu bertujuan agar para
konsumen terhindar dari efek samping yang ditimbulkan.
Setelah penggunaan suatu bahan kimia, hendaknya jangan makan dan minum sebelum mencuci tangan. Jika produk yang
digunakan berupa spray, usahakan menyemprot searah angin. Wadah spray sebaiknya disimpan di tempat yang jauh dari api
maupun jangkauan anak kecil. Jika produk sudah habis terpakai, jangan membuang wadah secara sembarangan. Tahukah kamu
mengapa demikian?
Di unduh dari : Bukupaket.com