Kemampuan mendasar yang telah dikembangkan terlatih lama kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.
2. Teori- Teori Belajar yang Mendukung Keterampilan Proses Sains KPS
KPS merupakan asimilasi dari berbagai keterampilan intelektual yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran. Paiget mengemukakan bahawa kemempuan
berpikir anak akan berkembang bila dikomunikasikan secara jelas dan cermat yang dapat disajikan berupa grafik, diagram, tabel, gambar atau bahasan isyarat lainnya.
64
Brunner mengemukakan bahwa dalam pengajaran dengan KPS penemuan anak akan menggunakan pikirannya untuk melakukan berbagai konsep dan prinsip.
Dalam proses penemuan
discovery
anak melakukan operasi mental berupa pengukuran, prediksi, pengamatan, inferansi, dan pengelompokan. Operasi mental
yang menyangkut keterampialn intelektual tersebut dapat mengembangkan dapat mengembangkan kemampuan anak dalam membentuk pengetahuan, anak akan
mengetahui lingkungan dengan bekal konsep atau pengetahuan yang telah ada. Burner menyatakan jika seseorang individu belajar dan mengembangkan pikirannya,
maka sebenarnya ia telah menggunakan potensi intelektual untuk berfikir dan ia setuju bahwa melalui sarana keterampilan- keterampilan proses sains anak akan dapat
didorong secara internal membentuk intelektual secara benar.
65
Auubel berpendapat jika anak belajar dengan perolehan informasi melalui penemuan, maka belajar ini menjadi belajar yang bermakna. Hal ini termasuk apabila
64
Muh. Tawil, Liliasari, Keterampilan- Keterampilan Proses Sains Dan Impelementasinya Dalam Pembelajaran IPA, Makassar : Badan Penerbit UNM,2014, h. 9.
65
Ibid,h. 9
informasi yang diperolehnya dapat berkaitan dengan konsep atau informasi yang sudah ada padanya.
Berdasarkan tiga pakar diatas dapatlah ditaarik kesimpulan yang menghubungkan ketiganya dalam suatu bentuk dukungan terhadaap KPS yaitu
adanya kemampuan dan tahap intelektual serta pandangan belajar terhadap perkembangan pengetahuan anak, maka cara belajar anak dengan menembangkan
berbagai aspek
discovery
akan menyebabkan hasil belajar yang bermakna. Hal tersebut dapat terjadi jika dikembangkan proses belajar mengajar dengan menerapkan
pendekatan KPS.
3. Bentuk Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya
Menurut Dimyati dan Mudjiono, kegiatan keterampilan proses dapat dilaksanakan dengan bentuk- bentuk sebagai berikut:
66
a. Mengamati mengobservasi
Siswa dapat melakukan suatu kegiatan belajar melalui proses melihat, mendengar, merasa, mencium, mencicipi, mengukur, mengumpulkan datainformasi.
b. Mengklasifikasikan
Siswa dapat melakukan suatu kegiatan belajar melalui proses : mencari persamaan, mencari perbedaan, membandingkan, mengkontraskan dan menggolongkan.
66
Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta :Rhineka Cipta ,2013,h.141.
c. Menafsirkan
Dapat diartikan sebagai mengantisipasi atau membuat ramalan tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu mendatang berdasarkan perkiraan pada hubungan
antara fakta, konsep, dan prinsip, dalam ilmu pengetahuan. Dapat dilakukan dengan menghitung penentuan secara tepat perilaku terhadap ligkungan kita.
d. Mengukur
Membandingkan yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Menyimpulkan
Siswa dapat melakukan suatu kegiatan belajar melalui proses : menggunakan informasi, kesimpulan, konsep, teori, sikap, nilai, atau keterampilan dalam situasi
baru dan situasi lain, menghitung, mendeteksi, menghubungkan konsep, memfokuskan pertanyaan penelitian, menyusun hipotesis, membuat model.
f. Mengkomunikasikan
Siswa dapat melakukan suatu kegiatan belajar melalui proses : berdiskusi, mendeklemasikan,
mendramakan, bertanya,
mengarang, memeragakan,
mengekspresikan dan melaporkan dalam bentuk lisan, tulisan, gambar atau penampilan.