mahasiswa calon guru dalam membuat rubrik penilaian untuk pertemuan pertama menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki tingkat kemampuan yang baik.
73
5. Ari Suryawan, Achmad Binadja dan Sri “ulistyori i ya g erjudul Pe ge
a ga Instrumen Performance Assesment praktikum bervisi SET untuk Mengukur
Keter pila Proses “ai s . Pe elitia i i terdapat peningkatan instrumen performance assesment praktikum bervisi SET untuk mengukur KPS.
74
H. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran biologi merupakan salah satu bidang mata pelajaran sains yang dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selama proses
pembelajaran biologi, peserta didik dituntut untuk aktif dalam menemukan konsep- konsep utama dari materi biologi baik melalui kegiatan observasi, eksperimen,
membuat gambar, grafik, tabel, dan mengkomunikasikan hasilnya pada orang lain, hal ini berkaitan dengan sikap keterampilan proses sains. Pada kenyataannya
disekolah keterampilan proses sains peserta didik masih rendah, hal tersebut terjadi karena model pembelajaran yang digunakan guru belum memberikan kesempatan
secara bebas kepada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan proses mereka secara maksimal. Selain itu, penilaian yang diterapkan pada pembelajaran
biologi hanya menggunakan penilaian tes. Padahal penilaian tes hanya dapat menilai
73
Hifzi Muetia,dkk, Ke a pua Mahasiswa Calo Guru Me erapka Pe ilaia Ki erja u tuk
Menilai Hasil Belajar Siswa dala Pe
elajara Mate atika . Jurnal Peluang. Vol 1 No. 2 April 2013,h. 69.
74
Ari Suryawan, dkk, Pe ge
a ga I stru e Performance Assesment praktikum bervisi SET
u tuk Me gukur Keter pila Proses “ai s . Journal of Primary Education. Vol .4 No. 1 Agustus 2015,h. 8.
aspek kognitifnya saja, oleh karena itu diperlukan suatu penilaian yang tidak hanya menilai hasil tes saja melainkan juga kinerja yang dilakukan oleh peserta didik.
Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan keretampilan proses sains peserta didik dan kinerja peserta didik, melalui pengembangan keterampilan proses
sains, peserta didik akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.
Pelaksanaan keterampilan proses sains memerlukan suatu pendekatan yang dapat mengarahkan peserta didik pada proses pembelajaran. Salah satu model yang sesuai
dengan keterampilan proses sains adalah model
inquiry learning
, dengan model ini peserta didik didorong untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta dapat
merumuskan masalah dan hipotesisnya sendiri.
Diagram kerangka pikir 2.1
KPS rendah, model
teacher center
, dan penilaiannya hanya pada hasil akhir tanpa melihat prosesnya
Model
inquiry learning
berbasis
asssesment
kinerja
Model pembelajaran yang student center, mengembangkan sikap ilmiah peserta didik, menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik
secara seimbang, mengembangkan keterampilan peserta didik, mendorong siswa merumuskan masalah dan hipotesisnya sendiri dan mencocokan antara
pengetahuan mengenai teori dan keterampilan didalam praktek sehingga penilaian menjadi lengkap
I. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
H = Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan model
inquiry
learning berbasis
assesment
kinerja terhadap keterampilan proses sains pada materi sistem peredaran darah
H
1
= Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model
inquiry
learning berbasis
assesment
kinerja terhadap keterampilan proses sains pada materi peredaran darah.
Peserta didik dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dapat mengembangkan keterampilan- keterampilan dalam melakukan suatu kegiatan
ilmiah, dapat menerapkan konsep pengetahuan dan keterampilannya, dapat merumuskan masalah dan hipotesisnya sendiri
KPS Meningkat