Menafsirkan 54,64
49,64 Komunikasi
77,85 74,28
Tabel 4.9 diatas menunjukkan nilai ketercapaian indikator keterampilan proses sains peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada indikator
mengamati kelas eksperimen memperoleh nilai 91,71 , sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai 82,15. Pada indikator mengelompokkan pada kelas eksperimen
mendapat nilai 96,07 , sedangkan pada kelas kontrol mendapat nilai 82,5 . Pada indikator merencanakan percobaan pada kelas eksperimen mendapat nilai 78,57,
sedangkan pada kelas kontrol mendapat nilai 71,43 . Pada indikator mengajukan pertanyaan pada kelas eksperimen mendapat nilai 85, sedangkan pada kelas kontrol
mendapat nilai 82,14 . Pada indikator menafsirkan pada kelas eksperimen mendapat nilai 54,64, sedangkan pada kelas kontrol mendapat nilai 49,64 . Pada indikator
komunikasi pada kelas eksperimen mendapat nilai 77,85, sedangkan pada kelas kontrol mendapat nilai 74,28 .
B. Pembahasan
Penelitian ini mempunyai dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu variabel bebas berupa model
inquiry learning
berbasis
assesment
kinerja dan variabel terikat keterampilan proses sains.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 8 Bandar Lampung dengan mengambil 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen menggunakan
model
inquiry learning
berbasis
assesment
kinerja, dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol menggunakan model diskusi kelas dengan penilaian tes. Jumlah peserta didik
70 anak, kelas eksperimen berjumlah 35 anak dan kelas kontrol berjumlah 35 anak. Materi yang diajarkan adalah sistem peredaran darah manusia, untuk mengumpulkan
data-data pengujian hipotesis, peneliti mengajarkan materi sistem peredaran darah pada manusia pada kelas kontrol dan kelas eksperimen masing- masing sebanyak 3
kali pertemuan, yaitu 2 kali pertemuan dilaksanakan untuk proses belajar mengajar dan 1 kali pertemuan dilaksanakan untuk evaluasi atau tes akhir postest peserta
didik sebagai data penelitian dengan bentuk tes essay. Soal tes akhir adalah instrumen yang sesuai dengan kriteria soal keterampilan
proses sains dan sudah diuji validitas dan reabilitas sebagai uji kelayakan soal. Instrumen pada penelitian ini sebelumnya di uji validasi isi oleh validator dari jurusan
pendidikan biologi yaitu Ibu Aulia Novitasari,M.Pd, Ibu Fatimatuzzahra,S.Pd, M.Sc dan Bapak Akbar Handoko,M.Pd. Selanjutnya, soal instrumen penelitian di uji
cobakan kepada 34 orang siswa kelas XII IPA SMA N 8 Bandar Lampung yang telah mempelajari materi sistem peredaran darah dengan memberikan 15 soal essay. Pada
penelitian ini jumlah responden pada saat uji coba instrumen berjumlah 34 peserta didik. Adapun hasil analisis butir soal terkait uji kelayakan instrument berdasarkan
corrected item-total correlation
diperoleh hasil uji dari 15 soal yang diujikan terdapat 11 soal yang masuk dalam kategori valid yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
11, 12 dan 13, sedangkan 4 soal lainnya tidak valid yaitu pada butir soal nomor 9,10,14 dan 15. Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 butir soal yakni
butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, dan 12, sedangkan soal nomor 13 tidak digunakan dalam penelitian karena pada soal nomor 11 dan 12 sudah mencakup
indikator pada soal nomor 13, selain itu tingkat validitas pada indikator yang ada pada nomor 13 lebih rendah dibandingkan dengan soal nomor 11 dan 12.
Soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 soal, soal tersebut sudah memenuhi indikator keterampilan proses sains dan indikator materi sistem peredaran
darah yang ada sehingga soal tersebut dapat digunakan dalam penelitian. Setelah dilaksanakan pembelajaran materi sistem peredaran darah pada manusia di kelas
eksperimen dan kelas kontrol, pada pertemuan ketiga dilakukan evaluasi atau tes akhir postest berupa soal essay yang telah mencakup indikator keterampilan proses
sains peserta didik sebagai pengumpulan data hasil penelitian dan diperoleh bahwa skor rata-rata hasil tes peserta didik dari kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut
berbeda-beda. Setelah instrumen soal diuji validitasnya, selanjutnya soal diuji reliabilitasnya.
Uji reliabilitas ini berguna untuk tingkat keajegan konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif
tidak berubah meskipun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Berdasarkan uji reliabilitas
cronbach’s alpha yang diperoleh adalah 0,796 maka soal tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
butir soal dapat digunakan dalam penelitian dan dapat dipakai sebagai alat ukur. Setelah hasil tes essay diperoleh, maka selanjutnya dilakukan uji normalitas
dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov
dan uji homogenitas dengan uji